Permainan Silong Treng, pengunjung bisa ikut mencobanya
Satu kata buat ekowisata yang berlokasi di Dusun Kerujuk Desa Pemenang Barat Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara ini: keren! Inilah contoh betapa sebuah tempat yang sebetulnya biasa saja bisa menjadi luar biasa karena warganya kreatif. Lokasinya yang di bawah Perbukitan Pusuk, 15 menit berkendara dari Pelabuhan Bangsal, menjadikannya cukup asri, ijo royo-royo. Tapi cakep banget juga nggak. Apalagi mungkin, karena ketika MyTrip berkunjung, sungainya kering kerontang. Padahal saat airnya melimpah, terlihat biru jernih, cantik! Tapi memang bukan sekadar alam yang dijual Kerujuk. Ada yang lain!
Lokasinya di bawah Perbukitan Pusuk
Awalnya tahun 2015 Kerujuk hanyalah agrowisata PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat), kemudian baru tahun 2016 ditingkatkan menjadi ekowisata. Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara pun memberi dukungan penuh bagi Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kerujuk Lestari sebagai pengelola. Dan memang kelompok anak muda di sini cerdas mengemas dan mengkreasikan dusunnya hingga menjadi menarik. Dengan visi menjadikan Kerujuk sebagai kawasan wisata pendidikan budaya dan lingkungan hidup maka diciptakanlah beragam fasilitas untuk mengakomodasi paket-paket yang ditawarkan kepada wisatawan.
Baca juga: "10 Tempat Terbaik Menikmati Liburan di Lombok Utara"
APA YANG DITAWARKAN?
Dengan memesan terlebih dahulu peserta bisa melakukan aneka aktivitas yang menyatu dengan alam di sini. Mulai dari merasakan kehidupan sebagai petani dengan ikut membajak sawah, menanam padi, memanen buah (banyak sekali jenis buah yang ada di dusun ini), dsb; juga menangkap udang, belut, kepiting (kerujuk dalam bahasa Sasak) dengan berbagai macam teknik tradisional –bukan hanya dengan cara memancing tapi juga dengan menguras dan membendung sungai. Peserta juga diajak memasak dan tentunya menyantap masakan tradisional suku Sasak. O ya, karena Kerujuk juga penghasil kopi, maka minum kopi di sini harus deh.
Ikut merasakan aktivitas di sawah
Tersedia wahana outbond yang unik, salah satunya jembatan kayu zigzag yang dipasang di atas kolam lumpur. Ada juga beberapa jenis wahana low rope yang dipasang di atas kolam lumpur yang sama. Flying fox sepanjang 200 m dengan standar keselamatan yang teruji juga menanti untuk dicoba. Yang suka memancing ada kolam pancing yang cukup luas. Suka gowes? Jalur sepeda juga tersedia. Mau kemping? Area perkemahan telah disiapkan.
Jembatan kayu zigzag
Cuma itu? Tenang, masih ada kegiatan istimewa yang ditawarkan, yakni ikut serta dalam permainan tradisional. Ada sampai 30 jenis permainan lho... Mulai dari yang sudah dikenal seperti balap bakiak, enggrang, gasing, sampai yang terdengar asing: Silong Treng.
PERMAINAN SILONG TRENG (GELANG BAMBU)
Alat yang diperlukan untuk permainan ini adalah gelang bambu (silong treng) dan tiang pancang (juga dari bambu). Cara memainkannya: setiap kelompok (terdiri dari 5 sampai 10 orang) harus bisa memasukkan gelang bambu ke tiang pancang dari jarak (garis) yang sudah dibuat. Setiap kelompok tidak boleh melewati garis dan anggota tubuh tidak boleh menyentuh tanah. Apabila ada kelompok yang melanggar aturan maka harus mengulangi permainan dari awal.
Silong Treng
MIGRASI ANAK KERUJUK
Satu hal lagi yang dijamin bikin pecinta wild life berbinar-binar: di sungai yang membelah Dusun Kerujuk menjelang musim hujan bakal ada migrasi besar-besaran kawanan kerode alias anak kepiting/kerujuk. Migrasi berlangsung 1 minggu hingga 1 bulan. Kawanan kerode yang jumlahnya konon jutaan ini naik dari sungai dan berjalan beriringan ke arah hulu. MyTrip yang sempat dikasih lihat videonya merinding disko. Waaa, ini laku dijual ke Animal Planet nih! By the way, kerode ini juga enak dipepes lho!
Baca juga: "Selalu Ada Alasan Untuk Kembali ke Lombok"
LEGENDA YANG MELATARBELAKANGINYA
Nah ini, legenda yang diceritakan turun-temurun di Kerujuk ini menarik banget! Konon irisan atau serpihan Gunung Rinjani ada yang mental ke sini. Wow.. Di mana? Dalam bentuk apa? Coba, begitu masuk ke kawasan ini, di area kolam pancing, arahkanlah pandangan ke persawahan di sebelahnya. Yak, di situ ada bukit gagah. Namanya Bukit Sebiris.
Wakil dari Pokdarwis Kerujuk, John, dengan latar Bukit Sebiris
Inilah dia irisan Rinjani yang terlempar saat Gunung Samalas meletus dahsyat tahun 1257. Samalas adalah gunung induk dari Rinjani. Di petilasan bukit ini ada penunggu yang dinamakan Naq Mban yang diutus untuk menjaga keturunan raja Bayan. Hingga saat ini warga masih sering mendengar suara Naq Mban menumbuk tanah, yang konon ada emasnya.
CIRI KHAS
Jembatan berpayung bambu (bukan jembatan bambu karena jembatannya sendiri terbuat dari beton, yang tak runtuh saat gempa menimpa Lombok tahun 2018) sebagai penanda masuk Dusun Kerujuk menjadi ikon tempat ini. Jangan lupa berpose di sini. Dan, jembatan bambu ini ada filosofinya, yang mengambil makna tempat berkumpul.
Jembatan yang menjadi ciri khas Kerujuk
ASAL MUASAL NAMA KERUJUK
Kerujuk berarti kepiting. Dusun ini dinamai Kerujuk karena sering kali banyak kepiting besar-besar masuk ke perkampungan warga. Versi lain, dalam bahasa Arab kerujuk artinya kembali. Jadi dusun ini menjadi tempat orang-orang rukun kembali.
Baca juga: "Orang Belanda Lebih Tahu Tentang Desa Adat Dusun Beleq Desa Gumantar di Lombok Ini Lho!"
CARA KE KERUJUK
Berkendara dari:
- Bandara Lombok: 1,5 jam
- Senggigi: 1 jam
- Pelabuhan Bangsal: 15 menit
Hubungi John atau Juaeni kalau mau ke Kerujuk di: 085333832282. Atau bisa ke Instagramnya: @kampungwisata_kerujuk