Teett... Teett... Tettt... Begitulah kira-kira bunyi klakson Railbus Batara Kresna, kereta api mini 3 rangkai yang membawa saya dari Stasiun Purwosari Solo menuju Stasiun Wonogiri. Kala itu sekitar pukul 10.00 railbus yang berkapasitas angkut maksimal 117 penumpang ini melaju dengan kecepatan sedang. Ada bagusnya sih, dengan begitu saya bisa lebih puas menikmati panorama alam pedesaan selama perjalanan.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam 45 menit akhirnya saya sampai di Stasiun Wonogiri. Sebetulnya tujuan saya pergi ke Wonogiri hanyalah untuk mengunjungi sebuah rumah yang beberapa tahun terakhir ini ramai dibicarakan orang karena keunikannya. Rumah tersebut adalah Rumah Piring yang berlokasi di Jalan Raya Pracimantoro-Wonogiri No.39, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Disebut Rumah Piring karena di rumah tersebut terdapat ratusan buah piring yang dipercantik dengan beragam lukisan. Ada yang berlukiskan burung, gajah, ikan, bunga dan masih banyak lagi. Saking banyaknya, piring-piring ini sampai tidak muat untuk disimpan di dalam rumah, hingga akhirnya sebagian piring diletakkan di luar rumah dengan cara menempelkannya pada dinding dengan rapi.
Setiap orang yang melintas dibuat penasaran setelah melihat adanya rumah berhiaskan piring-piring cantik ini. Beberapa orang lantas menyempatkan untuk mampir ke rumah tersebut, berfoto dengan latar belakang hiasan piring dan membagikannya di media sosial. Dari sinilah awal mencuatnya nama Rumah Piring, destinasi baru di Wonogiri yang cukup digemari.
Piring-piring ini sebenarnya merupakan overproduksi dari bisnis piring keramik di Majalengka, Jawa Barat. Lalu oleh sang pemilik, barang pecah-belah tersebut dibawanya ke Wonogiri dengan memanfaatkan sebuah rumah kosong sebagai tempat penyimpanannya. Semua piring dibuat di Majalengka dengan diameter rata-rata 30 cm.
Rumah Piring buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga pukul 19.00. Tidak ada tarif khusus bagi pengunjung yang ingin berfoto-foto di tempat ini, melainkan hanya sumbangan sukarela yang nantinya akan dipergunakan untuk biaya perawatan.
Setidaknya dalam 1 bulan ada sekitar 150 orang yang mengunjungi Rumah Piring. Tempat ini terlihat begitu ramai terutama saat hari Minggu atau liburan tiba. Ke depan, destinasi wisata ini rencananya akan dikembangkan menjadi ikon Kabupaten Wonogiri karena keberadaannya yang dirasa cukup unik.
Bagi yang ingin berkunjung ke Rumah Piring, dari Bandara Adi Sumarmo Solo naiklah taksi atau ojek online menuju Stasiun Purwosari dengan jarak 10 km atau sekitar 30 menit perjalanan. Dari Stasiun Purwosari perjalanan dilanjutkan dengan Railbus Batara Kresna menuju Stasiun Wonogiri, lama perjalanan 1 jam 45 menit. Setibanya di Stasiun Wonogiri, sewalah kendaraan untuk menuju lokasi Rumah Piring dengan jarak 6 km atau kurang lebih butuh waktu hanya 5 menit.
Adapun jadwal Railbus Batara Kresna yaitu:
Rute Stasiun Purwosari Solo ke Stasiun Wonogiri
- Pemberangkatan pertama pukul 06.00
- Pemberangkatan kedua pukul 10.00
Rute Stasiun Wonogiri ke Stasiun Purwosari Solo
- Pemberangkatan pertama pukul 08.00
- Pemberangkatan kedua pukul 12.00
Railbus Batara Kresna beroperasi setiap hari. Tiket bisa dibeli di Stasiun Purwosari Solo atau di Stasiun Wonogiri dengan harga tiket Rp4.000/ penumpang.