
Pantai Lamariang di Lembata, berpasir merah
Pulau Lembata di Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki banyaaaak sekali pantai. Karakternya pun berbeda-beda. Ada yang tenar sebagai tempat berburu paus, ada yang berpasir panjang, ada yang berpelangi, ada yang berlaguna, ada yang penuh hamparan bebatuan, ada yang bertebing gahar, ada yang punya dua zona waktu, ada yang berlatar gunung dengan sunset menawan, dan banyak lagi. Maklum, Lembata bentuk pulaunya aja unik, banyak tanjung dan teluk, yang membuat setiap pengkolannya indah! Nah, ada satu lagi pantai unik di Lembata. Pantai Lamariang namanya. Pasirnya merah!
Pertama kali saya menginjakkan kaki di Pantai Lamariang Juni 2022. Pantainya berada di Teluk Jontona di Desa Jontona Kecamatan Ile Ape Timur Kabupaten Lembata. Untuk mencapai pantainya nggak susah, jalan kaki hitungan menit melintasi kebun dan Kampung Adat Lamariang. Saat itu kami sempat mampir dulu ke kampung adatnya, yang biasa menjadi tempat ritual pesta kacang selain Kampung Adat Lewohala.
Jalan kaki melintasi kebun dan kampung adat
Sebelum mencapai pantainya, ada yang menarik, yakni pohon besar yang sangat rimbun, namanya pohon reo. Ditanam sejak zaman Jepang untuk meneduhkan jalan.
Pohon raksasa, pohon reo
Rindangnya pohon reo
Pantai Lamariang garis pantainya panjang, dan karena lokasinya di teluk, tampak di seberangnya daratan Pulau Lembata juga. Apakah pasirnya benar-benar berwarna merah? Iya, merah bata kecoklatan, bukan merah menyala dan juga bukan pink.
Pantai Lamariang garis pantainya panjang, warna pasirnya merah bata
Di seberang tampak daratan
Karena penasaran dengan pasirnya, saat itu kami bermain-main dengan melempar-lempar pasirnya ke atas. Hasil fotonya menampilkan ‘penampakan’ unik-unik.
Semua sibuk memotret adegan lempar pasir
Foto lempar pasir, bentuk lemparan pasirnya unik
Foto lempar pasir. Bentuk unik lainnya
Bagian ujung kanan pantainya terlihat menarik. Jadi kami pun berjalan hingga ke sana. Warna air lautnya beda, hijau muda keruh, pengaruh belerang. Dan ada beberapa onggok pohon bakau. Wajib berfoto-foto di sini tentunya.
Berjalan hingga ke ujung kanan pantai
Di bagian ini warna airnya hijau muda keruh
Cantik sekali, air hijau muda keruh dan deretan pohon bakau
Ini endapan air belerangnya
Kunjungan kedua ke Pantai Lamariang Mei 2023. Siang hari juga, saat terik juga, sama dengan kunjungan pertama. Pohon-pohon bakaunya masih ada. Tapi airnya nggak sehijau muda keruh seperti tahun sebelumnya.
Langit biru benderang saat terik di Pantai Lamariang
Pohon-pohon bakaunya masih ada
Pantai Lamariang, airnya nggak sehijau muda setahun sebelumnya
Airnya tidak terlalu hijau muda, malah kecoklatan
Kali ketiga bulan Juli 2023. Kami datang menjelang sore, sudah agak gelap. Jadi beda banget vibes-nya. Langit yang saat siang biru benderang, sore itu menggelap dan semburat oranye tipis-tipis. Maklum pantainya menghadap ke timur, nggak bisa lihat sunset.
Pantai Lamariang di senja hari, semburat oranye
Dan karena kami nggak berjalan ke arah sudut kanan yang ada bakaunya, malah kami jadi fokus melihat ke arah belakang pantai, di mana Gunung Ile Ape/Lewotolok berdiri gagah.
Pantai Lamariang dan latar Ile Ape
Pantai Lamariang dan latar Ile Ape
Sore itu air laut surut sangat jauh, meninggalkan saluran-saluran air yang bak sungai-sungai mini di atas hamparan pasir pantai. Kami pun leluasa berlarian di pasir pantainya tanpa takut kepanasan.
Air laut surut jauh
Sungai mini di pantai
Gelap yang makin mendekat membuat kami harus meninggalkan Pantai Lamariang di tengah kesunyiannya.
Pantai Lamariang, masih sepiiii. Yuk ke sini bersama MyTrip
Yuk ikut MyTrip ke Pantai Lamariang yang masih sepiiii…. Tiga kali berkunjung tak sekali pun MyTrip bertemu pengunjung lain. Just Pack & Go to Lembata 29 April-6 Mei 2025. Hubungi 0811821006.