Kancra Kayaking Situ Lengkong, lokasi startnya
Kalau tak ada pandemi Covid-19 mungkin tak pernah terpikir oleh pasangan Iwan Wahyudi dan Magdalena untuk membangun bisnis dari nol di Panjalu Kabupaten Ciamis Jawa Barat, kampung halaman Magdalena. Pandemi ternyata bisa menjadi berkat dengan terbukanya pintu peluang baru bagi siapa pun yang mau berusaha. Baru beberapa bulan pandemi, wisata Bali sepi --apalagi bagi usaha travel mereka yang targetnya market luar negeri, Kang Iwan (59) dan Magda (52) langsung cepat mengambil keputusan. Banting setir, pulang ke Panjalu, mencari peluang baru.
Baca juga: “Liburan di Indonesia Aja Dulu, Yuk Kita ke Panjalu di Ciamis”
Melihat potensi Situ Lengkong di Panjalu, tak butuh waktu lama bagi Kang Iwan untuk melahirkan gagasan baru. Didukung pengalaman panjangnya di dunia pariwisata dan juga hospitality, maka mentaslah Kancra Kayaking, operator kayak pertama dan satu-satunya di Situ Lengkong. Inilah terobosan baru dalam pariwisata Panjalu, di mana Situ Lengkong yang sebelumnya sudah dikenal sebagai destinasi wisata ziarah, kini bisa dieksplor dengan cara berbeda: mengayuh perahu kayak.
Cara baru eksplor Situ Lengkong, dengan berkayak
Kang Iwan meyakinkan para pemangku kepentingan dan warga Panjalu, bahwa keberadaannya tak akan mengganggu roda wisata Panjalu yang sudah bergerak dan selama ini menafkahi warga lokal dengan menyewakan perahu untuk keliling dan mencapai lokasi ziarah di Nusa Gede, pulau di tengah Situ Lengkong. Justru akan saling melengkapi.
Perahu untuk mengantar para peziarah ke Nusa Gede di tengah Situ Lengkong
Di mata Kang Iwan, Panjalu ini seperti Bali, punya potensi wisata budaya, religi, sekaligus wisata alam. Sayang kalau hanya menjadi wisata ziarah saja, padahal kekayaan alamnya bisa dinikmati banyak orang dengan cara berbeda. Dengan adanya kegiatan wisata kayak ini, Situ Lengkong jadi memiliki nilai tambah. Segmen market pun meluas, tidak hanya terbatas para peziarah, melainkan juga para penggemar kegiatan olahraga di alam bebas.
Gerbang masuk wisata Situ Lengkong
Kang Iwan sudah berkecimpung di dunia pariwisata sejak lulus kuliah dari Sastra Jerman Universitas Padjadjaran Bandung. Jadi sudah sekitar 40 tahun ia makan asam garam dunia ini. Kariernya diawali sebagai tour guide maupun tour leader di perusahaan tour & travel di Bandung. Spesialisasinya membawa tamu-tamu dari Jerman ke seluruh Indonesia. Kemudian ia menjadi manager di operator agent Indonesia yang menjadi rekanan dari beberapa tour & travel di Jerman. Lalu ia berpartner dengan orang Bali dalam membangun tour & travel yang berbasis di Bali, juga resort dan resto di Bali. Ia juga sering kali dipercaya memasarkan pariwisata Indonesia di kancah internasional, terutama di Jerman. Magda yang berdarah campuran (selain Panjalu, di tubuhnya mengalir darah Jerman, Belanda, Tionghoa, dan Armenia), turut membantu seluruh bisnis yang digeluti suaminya, termasuk bidang katering.
Magdalena & Kang Iwan Wahyudi di atas perahu kayak
Pengalaman Magda dan putrinya sebagai penyelam juga turut menopang operasional Kancra Kayaking. Mereka mengadopsi cara kerja dive centre. MyTrip merasakan langsung profesionalitas mereka saat menjajal kayaking di sini pada awal Januari 2022 lalu. Peralatan kayak dan pendukung keselamatannya dirawat dengan baik. Sebelum turun berkayak pun briefing disampaikan dengan sangat detil dan jelas. Diawali dari bagaimana posisi duduk dan tentunya cara mengayuh yang benar agar bertenaga optimal, bagaimana cara belok ke kiri dan kanan, cara mundur atau menghentikan laju kayak. Fasilitas toilet dan pondokan/gazebo untuk berkumpul sebelum dan sesudah kegiatan juga disediakan dengan free flow air mineral, kopi dan teh.
Kang Iwan dan Magda, dengan latar jejeran dayung yang disusun rapi
Panjalu dengan wisatanya kini menjadi salah satu andalan sumber pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Ciamis. Tadinya, sejak Pangandaran memisahkan diri dari Kabupaten Ciamis dan menjadi kabupaten sendiri, Ciamis seolah kehilangan PAD-nya dari sektor pariwisata. Padahal Ciamis sudah lama punya Panjalu dengan Situ Lengkong-nya, tapi sebelumnya tidak masuk dalam ‘radar’ para pejabat daerah Ciamis. Makanya dengan nilai tambah yang diupayakan Kang Iwan lewat Kancra Kayakingnya, perlahan tapi pasti kesadaran bahwa potensi wisata Panjalu sangat besar mulai terbangun. Bahkan Panjalu tidak hanya menjadi destinasi potensial di Ciamis, tapi juga di Jawa Barat.
Kayaking menjadi kegiatan wisata baru di Panjalu
Selama ini para peziarah hanya mampir tapi nggak menginap di Panjalu karena dulu-dulu tidak ada penginapan yang layak. Jadi para peziarah menginap di Tasikmalaya atau kota ain di sekitarnya. Sampai kini memang belum ada hotel besar atau chain hotel di Panjalu. Tapi selain Kang Iwan dan Magda, beberapa warga kini juga sudah membangun guest house maupun vila yang layak.
Baca juga: “Panduan Lengkap & Terkini Wisata Panjalu di Ciamis”
O ya, mengapa mengambil nama Kancra? Kang Iwan menjelaskan, kancra itu nama sejenis ikan mas yang sering ditemukan di telaga atau sumber air di Kuningan, Majalengka, Ciamis, dan biasanya dikeramatkan oleh warga setempat. Jadi cocok menjadi nama operator kayak yang media mainnya di air.
Semoga Panjalu dengan Situ Lengkong dan Kancra Kayakingnya makin bersinar ke depannya.
Kancra Kayaking Situ Lengkong
Jl. Padati 33 Desa Pabuaran Panjalu
Ciamis, Jawa Barat
No HP: 0812 2046 846
Instagram: @kancrakayaking