Bak Amazon, kayaking di Situ Lengkong
Wisata sekaligus olahraga dewasa ini makin tambah digemari. Hiking dan gowes contohnya. Pengen jajal yang lain? Coba deh kayaking alias berperahu kayak. Susah? Berisiko tinggi? Siapa bilang? Jangan kayaking di sungai berarus deras lah. Itu mah cuma buat profesional. Buat kita-kita yang cuma pengen cari keringet tipis-tipis, sekalian dapet udara segar di alam bebas, kayakingnya di danau berair tenang aja. Sekarang sudah ada destinasi kayaking baru nggak jauh dari Jakarta. Situ Lengkong di Panjalu Kabupaten Ciamis Jawa Barat.
Adalah Kancra Kayaking, operator kayaking pertama dan satu-satunya di Situ Lengkong Panjalu. Dikomandani oleh Kang Iwan Wahyudi yang didukung istrinya Magdalena, yang masih keturunan Panjalu. Cerita bagaimana pasangan ini memulai usaha ini di Panjalu bisa dibaca di artikel sebelumnya. Sedangkan cara ke Panjalu bisa dibaca di sini.
Kayaking bersama Kancra Kayaking
Kegiatan kayaking yang ditawarkan Kancra Kayaking memuat unsur olahraga sekaligus rekreasi. Perahu kayak yang digunakan jenis sit on yang mudah dikemudikan, mudah pula bagi kita untuk naik turun, tidak seperti jenis sit in. Lagipula air danaunya tenang, tidak seperti di sungai berarus. Jadi siapa pun bisa memainkannya, baik anak-anak maupun lansia (pernah ada tamu Kancra Kayaking yang berusia 84 tahun). Juga tidak perlu berbekal skill khusus. Cukup mendengarkan briefing dengan seksama, lalu begitu duduk di atas kayak saat masih mengapung di tepian danau cobalah mendayung maju mundur kiri kanan. Tinggal butuh penyesuaian beberapa menit saja agar gerakan dayung menjadi lebih lancar, lebih ritmis. Kalau tetap nggak pede, Trippers bisa memilih perahu kayak yang double, jadi bisa tandeman dengan pemandu ataupun teman.
Perahu kayaknya jenis sit on, duduk selonjor
Lansia juga bisa berkayaking
Kayak single kapasitas maksimumnya 100 kg. Yang double mampu menahan beban sampai 200 kg. Bagi yang beratnya 100 kg ke atas bisa menggunakan kayak double untuk sendirian atau tandem dengan orang yang beratnya jauh lebih ringan. Kayak double juga bisa dipakai keluarga: suami-istri dan anaknya duduk di tengah, asal berat total tidak sampai 200 kg.
Kayak double untuk berdua
Perahu kayak sit on juga memungkinkan kaki kita berganti posisi. Nggak harus selalu selonjor ke depan, tapi juga bisa duduk bersila, atau nyemplak seperti naik motor (kedua kaki diturunkan ke air) --ini bisa dilakukan kalau terasa pegal di pinggang atau punggung karena duduk selonjor.
Baca juga: "Liburan di Indonesia Aja Dulu, Yuk Kita ke Panjalu di Ciamis"
Jangan takut kayak terbalik. Kayaknya sangat stabil. Gambarannya sama seperti sepeda roda tiga, goyang-goyang sedikit tapi nggak akan oleng apalagi terbalik. Karena badan perahunya lebih lebar, dengan bahan fiber. Beda dengan kayak untuk atlet yang sangat ramping, yang lebih mudah oleng. Jarang sekali terjadi penumpang ataupun pengemudi jatuh dari kayak atau kayaknya terbalik. Tapi walaupun kecil kemungkinan terjatuh ke air, kita wajib memakai pelampung. Fungsinya hanya jaga-jaga, untuk safety saja. Kalau mau iseng, kita bisa saja sengaja menyemplungkan diri. Tapi ingat-ingat ya, naiknya dari air agak susah.
Kayaknya stabil
Kancra Kayaking mematok tarif yang sangat ramah di kantong, yaitu Rp50.000 per orang untuk berkayak selama 1 jam keliling Situ Lengkong, mengitari pinggir atau tepian Nusa Gede, pulau yang ada di tengah situ. Harga segitu juga termasuk dapat 1x coffee break, dan dipinjamkan life jacket.
Sambil main kayak, Trippers bisa sambil mengamati burung. MyTrip sempat melihat kawanan burung kuntul beterbangan di sekitar Nusa Pakel --pulau yang lebih kecil dari Nusa Gede, yang sebagiannya sudah menyambung dengan daratan. Juga ada banyak sekali kelelawar yang menggelantung nyaman di ranting-ranting pohon di Nusa Gede. Saat sore tentu kita bisa melihat para kelelawar ini berbondong-bondong keluar mencari makan. Keberadaan kawanan kelelawar menandakan hutannya masih asri dan terjaga, bersih, bebas polusi udara maupun polusi suara. Kalau lebih beruntung lagi, kita bisa melihat elang jawa yang hidup di Nusa Gede.
Kawanan kelelawar menggelantung di ranting pohon di Nusa Gede
Kang Iwan ataupun pemandu Kancra Kayaking lain yang menemani akan mengajak kita berhenti berfoto-foto di beberapa spot Instagammable di sekeliling Nusa Gede. Ada spot yang disebut spot Amazon, dengan beberapa batang atau ranting pohon miring dan membentuk semacam ruang teduh di bawahnya. Keberadaan sulur-sulur tanaman juga menambah kental nuansa Amazonnya. Perahu kayak bisa kita dayung masuk ke situ, lalu atret menghadap depan untuk difoto. Ya, mesti atret karena memang tidak bisa ditembus, ranting pohonnya menghalangi.
Spot Amazon
Spot Amazon
Tapi ada juga spot lain dengan batang pohon yang jatuh melengkung menyentuh permukaan air dan menyisakan rongga yang bisa dilalui kayak dengan leluasa. Bisa antre melewati rongga ini buat difoto. Semua spot ini alami, bukan buatan.
Spot di bawah batang pohon
Spot di bawah batang pohon
Sambil mendayung, pandangan bisa kita lemparkan ke arah rimbunnya pepohonan di Nusa Gede. Kadang terlihat formasi-formasi yang cantik. Perhatikan juga permukaan air, ada sekumpulan teratai di beberapa spot. Benar-benar relaksasi mata, juga pikiran.
Sambil mendayung sambil melihat ke arah Nusa Gede
Rimbun pepohonan di Nusa Gede
Mendayung di antara teratai
Ada teratai
Kebayang saat pagi buta kabut masih mengapung-apung di atas permukaan air danau, dayung kita menyeruak di antaranya, syahdu… Sayang MyTrip hanya berkesempatan main kayak di pagi hingga siang. Tidak sempat juga berkayak sore menjelang sunset apalagi malam hari. Kang Iwan bercerita saat ia berkayak malam hari, terlihat pantulan cahaya-cahaya lampu di air dari perkampungan di sekitar danau. Luar biasaaa….
Trippers mau ikutan main kayak di Situ Lengkong Panjalu? Bisa langsung hubungi Kancra Kayaking di 08122046846 atau hubungi MyTrip di 0811821006.