Tanah Lot di Bali
Awalnya saya penasaran dengan hasil riset Expedia yang ditampilkan www.traveloffpath.com tentang destinasi yang ingin dituju warga Amerika kalau sudah bisa bebas ngetrip lagi. Bali bertengger di urutan ke-20, dan hanya berdua dengan Maldives (ke-11), yang merupakan destinasi di luar Benua Amerika. Bangga ya…. Jadi saya pun mencoba survey kecil-kecilan ke komunitas Trippers, dengan pertanyaan sama.
Baca juga: "Pandemi Mengubah Preferensi Wisatawan, dan Orang Amerika Maupun Prancis Kini Sedang Rindu Bali"
Hasilnya, dari 50 responden yang terkumpul, 15 orang (30%) pengen ke Baliiii…. Mostly alasannya sederhana, karena sekeluarga suka, atau cuma pengen leyeh-leyeh aja, pengen kulineran, atau ya kangen aja sama suasana Bali. “Kangen musiknya, nyium wangi dupa, makan nasi campur Bali, bengong di pantai, cuci mata di Legian,” begitu alasan Rita Hartati.
Pilihan destinasi lainnya sangat beragam, tak ada yang dapat ‘suara’ sebanyak Bali, bahkan Jepang hanya dapat 8 suara. Tapi kalau dilihat dari alasan pemilihan destinasi, cukup banyak yang beralasan sama, ada 11 orang, yakni: karena tripnya atau rencananya tertunda gegara corona, jadi mau diwujudkan tahun depan atau kalau sudah aman dan boleh. Ada yang batal ke Kepulauan Kei di Maluku, Sikkim di India, Jepang, Korea, Singapura, New Zealand. Atau jawaban Anggiet Yoga sepaket ke Belarus, Georgia, Armenia, Ukraina yang belum kejadian. Sedangkan Shasa Sigit memprioritaskan ke Jepang dan Korea ikut nail expo yang tertunda April lalu.
Sensoji Temple di Jepang
Alasan belum pernah ke sana, sudah lama nggak ke sana (salah satunya Lily Purwati yang sudah 25 tahun belum lihat Bali lagi, wowww), sudah lama nggak pulang kampung atau nyekar, sudah kangen dengan keluarga atau teman, acara keluarga, juga termasuk yang disebut oleh lebih dari 2 orang.
Yang punya preferensi tertentu yang sangat spesifik, yang merupakan pengulangan trip yang pernah dilakukan, maupun yang baru rencana, ada beberapa dan menarik untuk disimak:
- Henni Tianawati: “Samarinda dan Balikpapan, sekitar Februari sebelum kehabisan musim duren dan duren lay. Juga pengen makan kepiting kenari lada hitam, mantau yang dicocol ke kuah rusa lada hitam, udang galah bakar, roti tisu, dll, dll, sekalian pengen lihat calon ibu kota baru.”
- Santi Winata: “Ke Bali mau wujudin meditasi yang tertunda, abis itu road trip explore Bali Utara, lalu jalan kaki di sekitaran Ubud, ngopi-ngopi dan ngemil-ngemil sambil baca buku. Dan ke Penang, nginapnya di daerah Macalister, jalan kaki ke resto favorit gue, pesan bihun kuah plus pilihan topping bakso ikan, babi, ikan goreng --kalau lagi di Penang gue bisa tiap hari makan menu ini, ke toko roti jadul, ngopi dan ngemil roti di bakery favorit di salah satu area apartemen di Macalister. Ke mana-mana jalan kaki.”
- Anita Hia: “Pengen ke Hong Kong... kangen makan dimsum di pasar tradisionalnya”
L. Dewi: “Ke Singapura, selain kangen my niece, pengen menikmati public transport-nya, es kopi susu di hawker, shopping barang merek favorit yang belum ada di Jakarta, dan main di Universal Studios Singapore.”
- Juliet Lee: “Ke Jepang, mau belanja bumbu masak dan ketemu teman.”
- Devliza Samaruddin: “Pingin banget Tour de Jawa... Sudah terlalu lama nggak ke Surabaya, kayaknya belum ke Semarang, juga pingin ke TN Baluran, Banyuwangi, Kediri, dan kota-kota kecil lainnya di Jawa. Juga Jepang!! ... more places, food & drinks, festivals, markets, even ride it's buses & trains to explore & experience around.”
- Yeni Wati T: “Pengen banget ke Bali, makan Nasi Babi Guling Pak Dobiel, Sop Ikan Mak Beng, jalan-jalan di pantai, jalan-jalan di Seminyak. Pengen juga trekking lihat sunrise di Gunung Agung.”
- Fransisca P. Indrawan: “Ke Bali. Kangen sama pantai. Atau kalau nggak ke Kepulauan Seribu ajak anabul main.”
- Sutiana: “Bali, leyeh-leyeh, kuliner, sama mau cari lukisan untuk di rumah. Juga Singapura, trip kantor yang tertunda. Hotel cuma bisa direskedul, tiket pesawat bisanya masuk ke credit aja, nggak bisa refund.”
Pura Tirta Empul, Bali
- Lolo: “Pilihan gue ke zona hijau, kota-kota kecil di Aceh, dan kota-kota kecil di Indonesia Timur.”
- Ita Mugizanti: “Ke Belanda ingin napak tilas kota dan tempat di mana eyang saya belajar di Leiden.”
- Verita Amahorseya: “The Wave di Utah, US. Lansekapnya unik dan luaaaass. Tapi izin masuknya susah, mesti nunggu berbulan-bulan --sehari hanya bisa 20 orang yang masuk situ kalau nggak salah.”
Ai Agnes: “Ke NTT, Pink Beach karena unik, Pulau Padar keren pemandangannya, Danau Kelimutu eksotik, Wae Rebo… tapi nggak tahu masih kuat nggak jalannya ya... Ke Kupang makan se'i babi karena selama ini lebih sering dikirimin, jadi penasaran pengen lihat cara buatnya.”
- Andriani Silalahi: “Tanjung Puting atau Sumba, tergantung musimnya nanti yang cocok ke mana. Ingin mewujudkan permintaan keponakan ke 2 tempat itu, dan baru kali ini dia minta diajak jalan-jalan. Sekalian mau kasih hadiah aja atas kerja kerasnya.”
- Eny Dyah Artuti: “Pingin eksplor NTT sampai perbatasan Timor karenaaa.... belum banyak turis, tempatnya keren, lautnya lebih biru dan alami. Pokoknya sebelum terlalu banyak orang ke sana maunya sih. Paling nggak hobi ke tempat rame soalnya.”
- Wiwiek Asmawiati: “Ke Uzbekistan pas musim salju. Mau lihat bangunan-bangunan di sana diselimuti salju.”
Refani (Pai Pai): “Ke Korea karena selama pandemi banyak nonton film Korea dan lihat makanannya sangat menarik, lagipula Korea Selatan negara yang aman jadi nggak perlu cemas dengan copet. Juga ke Jepang, karena belum pernah.”
Baca juga: “Di Indonesia Aja. Kembali ke Bali”
Yang sudah siap dengan rencana yang cukup banyak dengan alasan yang banyak dan beragam juga:
- Elly Wintania: “Halmahera dan Kei, entah kenapa Maluku itu kenceng aja manggilnya… Amerika karena visa saya udah mau abis, kalau bisa sekalian ke Patagonia, Peru, Argentina. Eropa Timur karena masih punya tiket refund. Jepang --ada 1 bucket list. Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, gemes aja sih...”
Sitoresmi: “Aku ngiler sama foto-foto di Timor, Sumba dengan padang sabananya, Pulau Kei, Pulau Banda, Ladakh.”
- Ovie Vidiyah PA: “Dari dulu pengen eksplor Amerika Selatan: Chile, Kolombia, Brasil, Galapagos. Kayaknya tempatnya eksotis…”
- Marsha Siagian: “Mau ke Sulut, Tondano, Raja Ampat, Flores, Timor. Pengen naik pesawat tanpa khawatir covid sambil ketemu keluarga dan eksplorasi keragaman budaya Nusantara.”
Destinasi-destinasi lain yang juga disebut: Tokyo Disneyland, Labuan Bajo, Puncak, Bandung, Misool, Derawan, Karimun Jawa, Machu Picchu di Peru, Banda Neira,Takengon, Danau Toba, negara 4 musim.
Satu jawaban yang paling unik, nggak menyebut destinasi, tapi mencerminkan kejenuhan yang amat sangat yang bisa jadi dirasakan banyak orang kini. “Gue cuma pengen ke tempat yang internetnya jelek jadi ada alasan untuk nggak bisa ikut conference call. Udah eneg sama online meeting,” begitu jawaban Yuhsie. Hahaha, hayoo… ada yang merasa terwakili?