Pulau Padar, “The Most Beautiful Place in The World”
Tak bisa dibantah, destinasi terfavorit di Labuan Bajo --tepatnya di Taman Nasional Komodo-- adalah Pulau Padar, bukan Pulau Komodo-nya. Memang sih… trekking ke Pulau Komodo atau Pulau Rinca untuk melihat komodo langsung di habitatnya wajib masuk dalam itinerary. Tapi Pulau Padar juga masuk kategori yang sama: wajib. Kalau sampai terlewat, dosa besarlah yang ngatur perjalanannya, wkwkwk…
Pemandangan spektakuler 3 lekukan pulau yang sangat khas itu menghiasi seluruh layar komputer atau HP begitu kita mengetik “Pulau Padar” di mesin pencarian. Siapa pun yang melihatnya auto ingin segera ke sana. Dijamin! Karena memang bagus bangeeeet…
Menurut MyTrip, Pulau Padar layak mendapat julukan “The Most Beautiful Place in The World” …. bukan satu-satunya memang, tapi paling tidak salah satunya. Difoto dalam kondisi cuaca bagaimana pun, dengan angle mana pun, pakai kamera atau HP apa pun, oleh siapa pun --amatir maupun pro, hasilnya pasti cakep. Tambah istimewa pemandangan yang didapat karena pasir pantai di ketiga lekukan itu beda warna: putih, pink, hitam.
Pemandangan spektakuler Pulau Padar. Dua lekukan di kiri hitam dan pink, lekukan yang kanan pasir putih
Sekarang Pulau Padar tambah ramai. Desember 2021 lalu, begitu speedboat rombongan MyTrip mendekati dermaga setelah kurang lebih 2 jam menembus lautan di perairan TN Komodo dari Kota Labuan Bajo, sudah terlihat antrean para wisatawan di anak tangga di awal jalur. Waaah… padat amat? Tapi rupanya itu karena mereka berhenti dulu sebentar untuk mendengarkan arahan dari seorang ranger yang bertugas. Owww… sudah ada ranger toh di Pulau Padar sekarang. Terakhir MyTrip ke sana, Juni 2018, belum ada.
Dermaga Pulau Padar
Antre untuk naik setelah mendengarkan arahan dari ranger
Dengan pengeras suara, ranger menyampaikan aturan yang mesti dipatuhi pengunjung. Intinya, pengunjung harus berjalan di jalur yang telah disediakan, nggak boleh keluar dari lintasan, demi keamanan. Karena komodo juga ada ternyata di Pulau Padar, walaupun jumlahnya sangat sedikit dibandingkan di Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Dan memang sepengetahuan MyTrip, cuma sekali ada berita komodo terlihat di Pulau Padar.
Baca juga: “Panduan Cerdas Eksplor Taman Nasional Komodo”
Aturan lainnya yang harus dipatuhi adalah tidak boleh merokok selama trekking. Juga tidak boleh menerbangkan drone tanpa izin. Yang tak kalah penting tentunya dilarang membuang sampah sembarangan. Botol minum yang dibawa, kalau minumnya sudah habis, dibawa lagi turun. Di setiap titik perhentian atau titik foto terlihat ada seorang ranger yang berjaga.
Anak-anak tangga yang saat Juni 2018 MyTrip lihat belum seluruhnya rampung sempurna, kali ini sudah rapi. Adanya tangga-tangga batu yang rapi ini memudahkan siapa pun naik ke puncaknya, minimal sampai spot/pos pertama. Durasinya untuk sampai pos pertama, jalan santai dan pelan sekalipun tak lebih dari 15 menit. Kalau untuk sampai ke puncak atau spot terbaiknya, sekitar 30-45 menit.
Adanya tangga memudahkan untuk naik
Tangga-tangga batu memudahkan juga untuk turun
Pos pertama. Di sini kita baru bisa melihat dua lekukan pulau di kiri dan kanan, dan belum bisa memotretnya sekaligus karena posisi masih kurang tinggi
Lekukan di kiri berpasir hitam yang difoto dari pos pertama
Lekukan di kanan berpasir putih yang difoto dari pos pertama
Jalur tangga-tangga dari pos pertama ke pos kedua
Pokoknya, setiap kali melangkah makin naik sedikit, tengoklah ke belakang terutama setelah melewati pos pertama. Karena pemandangannya makin lama makin bagus. Makin naik makin terlihat sempurna 3 lekukannya. Siapkan terus kamera dan mata Anda. Kalau nggak kuat sampai puncaknya, usahakan naik sedikit dari pos pertama, sudah cakep pemandangannya.
Menjelang pos kedua, sudah terlihat 3 lekukan tapi belum sempurna
Ke atas sedikit, lekukan ketiga lebih terlihat
Pemandangan sudah sempurna di sekitar pos ketiga. Tapi kalau masih kuat, silakan naik lagi ke atas
O ya, sekarang begitu baru sampai dan menginjak Pulau Padar, semua nama pengunjung dicatat oleh petugas. Lalu pemandu yang menemani kita yang akan mengurus pendaftaran di loket. Ada giliran untuk bisa naik ke puncak Pulau Padar. Pukul 05.30-07.30 boleh masuk 100 orang, lalu pukul 08.00-10.00 boleh 100 orang berikutnya. Setelah itu istirahat. Baru dibuka kembali untuk 100 orang berikutnya pada pukul 15.00-18.00. Aturan pembatasan masuk ini berlaku sejak 12 Juli 2021 seperti yang tertera pada kertas pengumuman di loket atau rumah jaga yang kini ada di bawah sebelum tangga naik ke jalur trekking.
Jadi jangan takut terlalu penuh ya spot-spot foto cantiknya, karena sudah dibatasi per sesi. Lagipula spot fotonya banyak, tempatnya juga luas. Nggak perlu berebutan spot foto, pasti kebagian. Penjelasan yang lebih lengkap tentang Pulau Padar silakan baca di sini.
Berpose cantik di salah satu spot cantik Pulau Padar
Difoto hanya dua lekukan pun cantik!
O ya, buat yang mau beli oleh-oleh berupa replika komodo yang terbuat dari kayu boleh juga beli di lapak-lapak yang ada di bawah tangga. Harga bisa ditawar.
Baca juga: “Ke Labuan Bajo, Enaknya Tinggal di Kapal atau Hotel?”
Buat Trippers yang belum pernah ke Pulau Padar, yuk ikutan tripnya bersama MyTrip dengan menginap di Phinisi Helena tanggal 1-4 Juli 2022. Hubungi Maya di 0811821006, atau klik di sini.