Mawatu nanti kalau sudah rampung akan seperti ini
Mengunjungi Labuan Bajo dulu dan kini, jelas kita akan melihat perbedaan. Karena kota gerbang masuk bagi wisatawan menuju Taman Nasional Komodo ini sedang terus dibenahi. Maklum, Labuan Bajo merupakan salah satu dari 5 Destinasi Wisata Super Prioritas Indonesia bersama Candi Borobudur, Danau Toba, Likupang, dan Mandalika. Ada tempat wisata yang dipercantik, ada juga beberapa pembangunan baru, proyek besar dari pemerintah pusat. Ada apa saja yang baru di Labuan Bajo? Yuk mari kita tengok.
1. Mawatu, “The New Seafront Town Centre & Leisure Park of Labuan Bajo”
Proyek besar ini baru dimulai peletakan batu pertamanya di Labuan Bajo tanggal 30 April 2021. Saat MyTrip melewatinya pada Desember 2021 dalam perjalanan ke Gua Rangko, lokasinya masih dipagari tinggi dan ada tulisan “Unveiling Soon”.
Merupakan proyek mix-use tourism development bekonsep kawasan wisata terpadu di tepi pantai yang pertama di Labuan Bajo. Lokasinya di Pantai Batu Cermin Labuan Bajo. Berjarak 7,2 km dari Komodo International Airport, dan ditempuh berkendara hanya 15 menit. Kalau dengan pusat keramaian Kota Labuan Bajo jaraknya 8,4 km, ditempuh berkendara 18-20 menit.
Di area seluas +/-12 hektar ini rencananya akan dibangun hotel *5, lifestyle hotel, beach club, pusat belanja, pusat kuliner, restoran dan vila apung, kafe, bar, pusat hiburan, alun-alun dan pusat kegiatan lainnya yang terintegrasi. Kawasan ini tentunya juga akan dilengkapi dermaga untuk tempat berlabuhnya kapal-kapal wisata.
Menurut Oyan Kristian, salah satu pelaku wisata di Labuan Bajo, adanya Mawatu akan membuat makin banyak pilihan akomodasi bagi para tamu di Labuan bajo. Dia berharap proyek ini melibatkan masyakarat setempat dan sekaligus menambah lapangan pekerjaan serta memberi dampak ekonomi baru di Labuan Bajo.
2. Puncak Waringin
Puncak Waringin kini sudah ditata, diberi pagar dan dibangun teras yang cukup luas. Sehingga ada ruang nyaman buat berfoto-foto. Dari dulu wisatawan selalu diajak berhenti ke sini saat baru dijemput dari Bandara Komodo. Cuma sekadar lahan sempit di pinggir jalan. Setelah ditata, diresmikan oleh Presiden Jokowi Oktober 2021.
Wajah baru Puncak Waringin
Di sini juga ada creative hub, pusat suvenir, rumah tenun, dan amphitheater yang mengusung kearifan lokal, bentuk atapnya seperti Waerebo itu. Tapi saat Desember 2021 MyTrip mampir ke sini, sarana-sarana baru itu masih tutup, mungkin menunggu waktu yang pas, terkait kondisi masih pandemi.
3. Goa Batu Cermin
Jalur trekkingnya sudah lebih ditata dan diperbaiki. Juga ada penambahan fasilitas lain termasuk kafetaria, auditorium, toilet, dll.
Baca juga: “Pulau Padar di Labuan Bajo, The Most Beautiful Place in The World”
4. Tourism Port di depan Puncak Waringin
Dari Puncak Waringin kita bisa melihat semacam watercity front, kawasan di depan pantai. Dulunya ini permukiman penduduk yang kini dibuat sebagai tempat untuk melihat sunset, tempat bermain dan bersantai untuk masyarakat dan juga wisatawan. Di tempat ini juga rencananya akan dibangun pelabuhan untuk berlabuhnya kapal-kapal pesiar, phinisi, yacht. Kapal-kapal besar ini akan parkir di situ, tamu-tamu mengeksplor memakai kapal-kapal kayu ataupun speedboat yang ada di Labuan Bajo. Jadi Tourism Port ini akan menjadi seperti Marina Ancol.
Baca juga: “Pulau Kelor Disegel KPK Tapi Tetap Bisa Dinikmati Wisatawan”
5. Wae Kelambu Multipurpose Terminal
Dulu semua kegiatan turun naik kapal, baik kapal penumpang, kapal wisata, maupun kapal barang dan peti kemas dilakukan di tempat yang sama di waterfront city. Sekarang sudah dibangun pelabuhan yang baru yang diberi nama Wae Kelambu Multipurpose Terminal. Pelabuhan ini akan menjadi pusat distribusi logistik. Telah diresmikan Presiden Jokowi pada 14 Oktober 2021. MyTrip melewatinya juga saat ke Gua Rangko Desember 2021.
6. Kampung Ujung
Kampung Ujung adalah pusat kuliner seafood di Labuan Bajo. Lokasinya sudah beberapa kali dipindahkan. Yang Desember 2021 lalu MyTrip mampiri untuk makan malam berada tak jauh dari lokasi baru yang akan menjadi tempat permanen nantinya. Area barunya ditata ulang, tenda-tenda dan area makannya dibuat tidak terlalu menempel ke jalan. Jadi lebih leluasa. Mungkin saat artikel ini diturunkan lokasi baru Kampung Ujung sudah mulai digunakan.
Tiang-tiang untuk terpal di lokasi baru Kampung Ujung
7. Pulau Rinca
Pulau Rinca saat ini sudah sekitar 90-an persen lebih selesai pembangunan Jurassic Park-nya. Tapi masih ditutup untuk kunjungan wisata karena masih ada program recovery perilaku kawanan komodonya. Pembangunan infrastruktur di Pulau Rinca sebagai salah satu habitat utama komodo di Taman Nasional Komodo ini memang sempat agak mengganggu kehidupan komodo di sana. Jadi rencananya akan dibiarkan dulu, memberi kesempatan kawanan komodo beradaptasi dengan kondisi baru. Begitu keterangan yang MyTrip dapat dari Oyan Kristian dari NTT DMC.
8. Kado Bajo
Deretan kain tenun di Kado Bajo
Selain Exotic Komodo Souvenir Shop yang sudah cukup lama ada, mulai pertengahan Desember 2021 ada lagi pusat suvenir baru di Labuan Bajo, namanya Kado Bajo. Terdiri dari dua lantai dengan ruangan yang luas sehingga para pengunjung nyaman untuk berkeliling dan mencari suvenir yang cocok. Di lantai bawah dijual T-shirt, kain tenun dari seluruh daerah di NTT (Nusa Tenggara Timur), kain-kain etnis lainnya, handicraft, sampai makanan seperti kacang bali yang diberi nama Kacang Bajo. Sedangkan lantai dua layaknya butik berkelas yang menjual produk fashion.
Lantai dua Kado Bajo
Ingin eksplor Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodonya? Hubungi MyTrip di 0811821006 atau cek di sini.