Dawet Bathok
Ada satu lagi nih tempat asyik buat mengisi liburan kalian, namanya Pasar Kebon Empring. Pasar ini bisa dibilang perpaduan antara wisata alam dan wisata kuliner, dirancang sedemikian menariknya sehingga terbentuklah Pasar Kebon Empring. Awal terbentuknya Pasar Kebon Empring adalah berkat ide kreatif warga untuk menyulap lahan bambu yang cukup luas menjadi tempat wisata tradisional.
Pasar Kebon Empring terletak di bawah Bukit Berlian, tepatnya Desa Bintaran Wetan, Kelurahan Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kehadiran Pasar Kebon Empring ini diharapkan bisa ikut meramaikan dunia pariwisata lokal di Yogyakarta.
Pintu masuk
Di tempat ini pengunjung bisa menikmati berbagai macam kuliner tradisional seperti Dawet Bathok, Sego Wader, Pecel, Lotek dan masih banyak lagi. Selain itu terdapat pula beberapa macam permainan tradisional zaman dulu seperti ayunan kayu, jungkat-jungkit, bakiak dan egrang yang sangat digemari anak-anak.
Dawet Bathok yang menggiurkan
Ternyata dibentuknya Pasar Kebon Empring mendapat respons yang baik dari masyarakat luas. Tidak hanya masyarakat sekitar Bantul dan Yogyakarta saja, namun banyak pula masyarakat dari luar kota yang datang karena rasa penasaran ingin melihat Pasar Kebon Empring ini seperti apa. Tak heran, pasar unik ini selalu dipadati pengunjung mulai dari usia anak-anak hingga usia tua terutama di hari Minggu.
Suasana pasar kulinernya
Sebagai pelengkap, Pasar Kebon Empring juga menyisipi beberapa spot dan fasilitas umum seperti Kali Gawe, Jembatan Pelangi, Jembatan Cerewet dan mushola dari bambu. Kali Gawe yang merupakan sungai berarus tenang biasa dimanfaatkan anak-anak untuk berenang atau sekadar bermain-main air.
Kali Gawe
Lalu dua jembatan yang dibangun secara berdampingan yakni Jembatan Cerewet dan Jembatan Pelangi adalah spot yang lumayan diminati. Adapun alasan diberikan nama tersebut adalah karena Jembatan Cerewet selalu mengeluarkan suara ketika ada orang yang melintas. Jembatan ini terbuat dari bambu. Sementara Jembatan Pelangi dibuat lebih modern dan Instagramable dengan model jembatan gantung dari bahan besi. Jembatan ini didesain dengan hiasan warna-warni bak pelangi. Mushola bambu yang letaknya di antara pepohonan bambu selain dipergunakan untuk beribadah juga merupakan tempat yang sering dipakai untuk berfoto-foto.
Jembatan Cerewet dan Jembatan Pelangi
Mushola dari bambu
Bagi yang berminat berkunjung ke Pasar Kebon Empring, tempat ini bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua, roda empat bahkan minibus. Bagi kalian yang berasal dari Jakarta, bisa mengambil penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng menuju Bandara Adisucipto Yogyakarta. Selanjutnya perjalanan menuju Pasar Kebon Empring membutuhkan waktu sekitar 30 menit atau kurang lebih berjarak 10 km.
Baca juga: "Penggemar Fanatik Mie Wajib Tahu Tempat Satu Ini!"
Pasar Kebon Empring buka setiap hari, khusus hari Sabtu dan Minggu buka mulai pukul 07.00 hingga malam sekitar pukul 20.00, sementara pada hari Senin hingga Kamis buka mulai pukul 10.00 hingga 20.00. Untuk tiket masuk saat ini masih digratiskan oleh pengelola, sementara tiket parkir cukup membayar seiklasnya.