Marina Labuan Bajo
Kalau dulu dari teras Puncak Waringin di Labuan Bajo yang terlihat adalah suasana pelabuhan yang padat dengan aneka kapal. Sedikit semrawut. Kini tidak lagi, karena sudah ada area waterfont yang tertata rapi dan cantik! Selain ada tulisan besar-besar “PELABUHAN LABUAN BAJO”, kini sudah ditambahkan juga tulisan “MARINA LABUAN BAJO”. Tanggal 21 Juli 2022 Presiden Joko Widodo telah meresmikan Penataan Kawasan Marina Labuan Bajo dan Sistem Pengelolaan Sampah Warloka yang digelar di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Marina, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sinilah Andmesh Kamaleng tampil menyanyi dan dihampiri Ibu Iriana Jokowi yang meminta foto bersama.
Pemandangan dari Puncak Waringin, dulu
Pemandangan dari Puncak Waringin, kini
Baca juga: "Apa Saja yang Baru di Labuan Bajo?"
Untuk masuk ke kawasan ini per mobil dikenakan biaya parkir Rp5.000. Walaupun tidak hendak naik kapal, pengunjung bisa bebas masuk ke area waterfront untuk menikmati suasana di pelabuhan yang kini dikhususkan untuk kapal wisata ini. Sedangkan untuk kapal barang dan logistik nantinya di Wae Kelambu Multipurpose Terminal.
Dari parkiran mobil, berjalan menuju ujung dermaga
Di tengah kawasan Marina berdiri gagah tugu berwarna gelap yang berbentuk seperti layar, lengkap dengan tiang tinggi menjulang di sebelahnya. Dan di depannya ada tulisan besar-besar berwarna merah “Pelabuhan Labuan Bajo”. Untuk berfoto dengan latar tulisan yang lengkap, yang memotret harus berdiri di seberangnya. Atau bisa juga yang difoto pun ikut ke sisi seberang. Sekalian bisa mengambil gambar mercu suar di sebelah kanan.
Tugu berbentuk layar
Berfoto dari sisi seberang
Kalau difoto dari dekat tidak utuh terlihat tulisan "Pelabuhan Labuan Bajo"-nya
Karena tempat ini ditujukan bukan hanya sebagai selasarnya pelabuhan, melainkan juga sebagai venue acara, jadi dibangunlah tribun-tribun penonton di dua sisi.
Tribun penonton
Tribun penonton
Dari puncak tribun penonton di sisi utara kita bisa memandang ke bawah, melihat kesibukan pelabuhan, jejeran speedboat yang diparkir, serta Hotel Meruorah dengan atap uniknya. Dulunya hotel ini bernama Inaya Bay.
Tampak Hotel Meruorah dengan atapnya yang unik
Kalau diperhatikan dengan seksama, ada satu struktur lagi yang menarik di sini. Yakni tiang-tiang lampu yang berbentuk batang kayu bercagak, mirip tongkat yang dipakai ranger untuk menghalau komodo.
Tiang-tiang lampu yang berbentuk batang kayu bercagak
Tiang-tiang lampu yang berbentuk batang kayu bercagak
Marina Labuan Bajo ini berada di sisi barat, menjadi tempat yang pas untuk menanti matahari terbenam. Sebelum dibangun waterfront, tempat ini memang menjadi salah satu favorit warga lokal yang ingin menikmati senja. Sayang saat MyTrip ke sini Juni 2022 agak mendung. Kami pun meninggalkan lokasi sebelum sunset.