“Saya nggak bisa berenang, memang bisa ikut ke Raja Ampat?” Juga, masih saja ada yang bilang, “Saya ke Raja Ampat nanti aja deh nunggu ambil sertifikat menyelam dulu. Kalau nggak nyelam ke sana ‘kan rugi...” Ada juga penyelam yang kurang info nanya gini, “Memang apa yang bisa dilihat di Raja Ampat kalau nggak nyelam?” Helowww, siapa yang bilang ke Raja Ampat syaratnya harus bisa berenang dan harus menyelam? Hari gini masih aja kemakan hoax kamuuhh, hehehe.... Peace ya...
Raja Ampat, baik itu kawasan utara maupun selatan (Misool,) sangat menarik untuk dieksplor tanpa menyelam. Ada beberapa bukit yang bisa didaki untuk melihat pemandangan dari atas, ada pantai berpasir putih, ada laguna-laguna, ada gua, ada danau, dan banyak lagi. Memang mostly aktivitasnya bersinggungan dengan air. Tapi kalau Anda ikut trip yang diadakan operator profesional, jangan khawatir, pasti disediakan life vest (pelampung) sehingga yang nggak bisa berenang pun bisa snorkeling maupun berenang-renang cantik. Jadi nggak ada alasan nggak bisa berenang terus nggak bisa ke Raja Ampat.
Pulau Jaam dari kejauhan
Bahkan ada beberapa tempat di Raja Ampat yang pantainya sangat landai atau lagunanya sangat dangkal dan berair tenang. Di tempat-tempat seperti ini bahkan dari tahun ke tahun beberapa peserta “MyTrip Just Pack & Go to Raja Ampat” yang nggak bisa berenang jadi belajar berenang, belajar ngambang-ngambang cantik. Mereka akhirnya pertama kali bisa ngambang tanpa pelampung di Raja Ampat lho! Keren ‘kaaan...
Akhirnya bisa ngambang tanpa pelampung
Pantai di Pulau Jaam, landai dan berpasir putih
Salah satu tempat yang cocok buat belajar berenang di Misool adalah Pulau Jaam (Nutfanayot) di sebelah tenggara Pulau Misol (disebut juga daerah Misool Timur Selatan). Pantai di pulau ini sangat landai, hingga 20 meter lebih dari bibir pantai airnya masih dangkal, jernih pula. Dasarnya pasir putih halus, nggak ada terumbu karang. Jadi kita bebas berdiri dan berenang-renang tanpa takut merusak ataupun terluka kena karang.
Ria, salah satu peserta MyTrip ke Misool pertengahan Oktober 2017, sempat belajar berenang dan mengambang dibantu Ibu Lie Ping, Ibu Anna dan Verita, peserta juga, di Pantai Jaam. Begitu pula Tante Susan belajar berenang di sini dipandu Ibu Lie Ping. Pemandangan indah dan mood liburan yang kental membuat “pelajaran” renang lebih menggairahkan.
Pantainya cocok buat belajar berenang
Sementara peserta lain sibuk berpose ngambang cantik ala fotomodel dan main-main air.
Di ujung pulau bagian lainnya, di mana tampak deretan nyiur melambai-lambai dilatari langit biru terang siang itu, beberapa peserta juga asyik berfoto di atas batang pohon kelapa. Keren banget sudut ini buat berfoto.
Sudut cantik untuk berfoto
Sementara yang kepanasan dan kelelahan duduk-duduk di bawah rindang pepohonan. Ada meja kursi kayu di situ, di dekat pondokan Pos Pengawasan Pulau Jaam berwarna biru muda.
Indra, pemandu kami dari Panun Paradise, sebenarnya ingin mengajak kami ke pasir timbul yang ada di bagian lain Pulau Jaam. Sayangnya air sedang pasang, jadi pasir timbulnya sudah tenggelam. Tapi hal itu tak mengurangi kegembiraan kami. Kami menghabiskan waktu bermain air cukup lama di pulau yang juga memiliki spot selam favorit ini. Kabarnya di spot selam di sekitar Pulau Jaam para penyelam bisa menemukan kalabia atau walking shark di saat penyelaman malam.
Kalau datang ke sini saat sore juga bisa sekalian menonton matahari tenggelam. Sayang kami tak bisa menunggu hingga sunset di Pulau Jaam. Kendati begitu, penutupan trip di hari keempat kami di Misool itu sungguh berkesan.
Baca juga “Udah ke Raja Ampat? Belum Sah Kalau Belum ke Misool (Bagian 1)” dan “Udah ke Raja Ampat? Belum Sah Kalau Belum ke Misool (Bagian 2)”