Menara Eiffel
Keliling Eropa selama 15 hari tentulah nggak cukup. Tapi mengingat waktu cuti mayoritas pekerja kantoran hanya 12 hari, maka MyTrip menyusunkan itinerary ke lima negara di Eropa dalam 15 hari. Banyak sekali tempat wisata mendunia di lima negara ini (Belgia, Luxembourg, Jerman, Spanyol, Prancis). Dan lagi, karena kelima negara ini tujuan turis, banyak pilihan menginap dan transportasi dengan harga murah, terutama bagi budget travelers.
Baca dulu: “Itinerary Keliling Eropa 15 Hari (Bagian 1)”
Hari 8
Frankfurt–Girona–Barcelona
- Ambil airport shuttle bus paling pagi di sebelah Stasiun Frankfurt Am Main ke Bandara Frankfurt Hanh. Perjalanannya +/-45 menit.
- Terbang ke Girona di Spanyol. Jadwalnya biasanya sekitar pkl.10.00. Durasi terbang <2 jam.
- Di loket penjualan bus di luar Bandara Girona segeralah beli tiket bus PP ke Barcelona city centre –beli PP karena setelah selesai eksplor Barcelona di hari ke-11 kita akan kembali ke Bandara Girona. Dari Girona ke Barcelona memakan waktu >1 jam.
- Bus akan berhenti di Terminal Bus Nord Estacio. Kita bisa membeli Barcelona Card untuk 3 hari di Tourist Information. Setelah itu ke Arc de Triomf yang nggak jauh dari terminal. Baru kemudian menuju stasiun metro ke Licieu, jika kita menginap di sekitar Las Ramblas, seperti di hostel Be Mar dan Be Ramblas.
Las Ramblas
- Jalan kaki ke sekitar Olympia Port melalui Las Ramblas. Gunakan Barcelona Card untuk naik ke atas Mirador de Colom (Monumen Columbus) gratis. Kita juga bisa naik cruise gratis dengan kartu itu.
- Jalan ke Mercat de Sant Josep de la Boqueria. Di pasar ini kita bisa membeli berbagai buah segar. Jika kita menginap di kedua hostel yang disebut di atas, kita bisa ikut free tour. Pilih Barri Gotic Tour sehingga kita bisa melihat berbagai monumen dan bangunan bersejarah di kawasan kota tua Barcelona seperti Barcelona Cathedral, Placa Sant Jaume, Cathedral La Seu, Placa Reial, dst. Turnya gratis, tapi nggak ada salahnya kasih tip sekitar EUR 5 untuk pemandu.
Pasar Mercat de Sant Josep de la Boqueria
- Cobain tapas dan paella dan segarnya minuman khas Spanyol sangria di Meson David. Jika kita menginap di kedua franchise hostel di atas, kita dapat free tapas + wine di restoran bergaya Galicia ini.
Hari 9
Barcelona
- Naik metro ke La Sagrada Familia, katedral megah karya arsitek Antoni Gaudi yang merupakan landmark Barcelona. Sebaiknya sudah beli tiket online untuk masuk paling pagi.
La Sagrada Familia
- Ke Parc Guell, turun di stasiun metro Vallcarca atau Lesseps. Parc Guell adalah bangunan indah buatan Gaudi di tengah-tengah taman di atas bukit. Kita bisa berfoto di depan ikon taman ini, yaitu “El Drac”, salamander mozaik.
- Sore naik metro ke Passeig de Gracia untuk melihat indahnya karya Gaudí lainnya, seperti Casa Batlló, lalu malamnya ikut tur The Secret Pedrera.
- Ke Placa de Catalunya menonton fountain show gratis.
Baca juga: “Nyasar Nggak Apa-Apa, Asal Jangan Sampai Kecopetan di Barcelona (Bagian 1)”
Hari 10
Barcelona
- Pagi-pagi ke Placa de Espanya dan masuk ke MNAC (museum nasional) gratis dengan Barcelona Card.
- Dari situ jalanlah ke atas bukit untuk naik kereta gantung Montjuic (dapat diskon dengan Barcelona Card). Dari atas kereta gantung kita bisa melihat seluruh Kota Barcelona. Kita juga bisa mengunjungi Montjuic Castle.
- Kembali ke stasiun metro Pararelle, naik metro sampai Túnel de Vallvidrera. Lalu sambung dengan funicular di Peu del Funicular sampai ke Valvidrera Superior. Kita bisa berjalan di kompleks perumahan elit di perbukitan sampai ke Torre de Collserola. Masuk ke sini gratis dengan Barcelona Card. Manjakan mata melihat indahnya kerlap-kerlip lampu di Barcelona pada malam hari dari atas menara.
- Lanjutkan pendakian ke Tibidabo Park di sebelah Gereja Sagrat Cor. Untuk masuk ke taman rekreasi yang tutup sampai pukul 11 malam ini, sebenarnya gratis, namun terbatas pada satu area saja. Tapi di area itu kita sudah bisa naik 3 wahana utama, termasuk bianglala.
Gereja Sagrat Cor di sebelah Tibidabo Park
- Pulangnya jangan ambil funicular yang paling malam supaya nggak ketinggalan bus malam ke Stasiun Metro Placa Molina.
- Naik bus sampai ke Stasiun Metro Placa Molina untuk melanjutkan perjalanan kembali ke hostel.
Baca juga: “Nyasar Nggak Apa-Apa, Asal Jangan Sampai Kecopetan di Barcelona (Bagian 3)”
Hari 11
Barcelona–Badalona–Girona
- Check out dan titip koper. Mumpung di Barcelona, kita mesti rasain bermain air laut Mediterannea di playa (pantai). Beli tiket transport seharian di mesin tiket untuk naik metro, turun di Stasiun Barceloneta, jalan sedikit sampai ke arah pantai.
- Ada alternatif lain untuk dapet pantai yang lebih private, yakni ke kota sebelah 16 menit naik metro, Badalona. Naik metro turun di Stasiun Pep Aventura, tepat di seberang Be Dreams hostel. Jalan 5 menit, sampai di Badalona Playa.
Badalona Beach
- Sekitar jam 2 siang sudah harus kembali ke hostel di Barcelona. Biasanya kita masih boleh memakai kamar mandi dormitory room dan menyegarkan diri sebelum berangkat ke Bandara Girona. Bandara Barcelona di Girona ini tepatnya berada di Costa Brava. Sudah di luar Kota Barcelona. Bandara ini melayani penerbangan low cost.
- Untuk kembali ke Bandara Girona kita mesti naik shuttle bus lagi dari Terminal Bus Nord Estacio. Dari hostel naik metro dulu.
- Bus paling terakhir dari Barcelona ke Girona biasanya pkl.19.30. Lama perjalanan +/-1 jam. Sedangkan penerbangan dari Girona ke Paris keesokan harinya sekitar pukul 6 pagi. Jadi, lebih baik kita menginap di Bandara Girona. Banyak terdapat bangku panjang.
Baca juga: “Costa Brava: Eksotisnya Pesisir Timur Laut Barcelona”
Hari 12
Girona–Paris Beauvais–Paris
- Pasang alarm supaya nggak ketinggalan pesawat ke Paris. Penerbangan hampir 2 jam. Tiba di Bandara Paris Beauvais kita mesti ke Stasiun Metro Porte Maillot di pusat kota Paris dengan shuttle bus sekitar 1 jam.
- Di Porte Maillot beli 10 single ticket Zona 1-2 metro Paris untuk dipakai selama 3 hari di Paris. Lalu naik metro ke stasiun terdekat tempat kita menginap. Disarankan menginap di sekitar Montmartre atau di kawasan red district Pigale yang dikenal dengan restoran dan kabaret Moulin Rouge, karena banyak youth hostel murah dan bersih.
- Siangnya langsung jalan kaki ke Sacre Coeur Basilica. Setelah mengunjungi bagian dalam gereja ini, kita bisa ke anak tangga Sacre Coeur sambil melihat Kota Paris. Kawasan ini terkenal dengan segi artistiknya, makanya kita akan temui painter square yang dikelilingi berbagai kafe, patisserie (toko kue) atau creperies (kafe yang menjual crepe). Perlu diketahui, kalau makan di dalam kafe atau restoran harganya lebih mahal dibandingkan kalau dibawa pulang.
Anak tangga Sacre Coeur yang terkenal
- Naik metro turun di Stasiun Saint Michelle, dekat Notre Dame. Jika menaruh koin di Point Zero di depan gereja Hugo the Hunchback, lalu menginjaknya sambil berharap segera kembali ke Paris konon harapan tersebut akan terkabul. Di dalam gereja kita bisa menaiki anak tangga (lebih dari 400) untuk melihat Paris dari atas.
- Jalan-jalan di sekitar Saint Michelle dan Cluny Sorbonne. Kawasan pelajar ini banyak menawarkan buku, komik atau DVD bekas. Sayangnya kebanyakan bukunya dalam Bahasa Prancis. Di sini juga ada restoran turis dengan harga bersahabat dan selalu ramai, namanya Le Petit Chatelet St Michel. Cobain deh makan escargot dan beef bourginon.
- Naik Bateaux Mouches –kapal hop on hop off, di mana kita bisa naik turun untuk ke situs-situs wisata selama seharian di sepanjang Sungai Seine. Turunlah di Menara Eiffel. Beli tiket masuk termasuk lift ke puncak menara. Kita harus mengantre +/-2 jam untuk beli tiket masuknya.
Naik kapal Bateaux Mouches menyusuri Sungai Seine
- Metro di Paris biasanya berhenti beroperasi sekitar jam 1 dini hari. Jadi kita nggak perlu terburu-buru pulang ke hostel. Stasiun metro terdekat dari Eiffel adalah Trocadero, lalu cari metro yang melewati wilayah hostel kita.
Baca juga: “Ke Paris Harus Mengunjungi Ini Semua (Bagian 1)”
Hari 13
Paris
- Sekitar jam 9 pagi naik metro ke Stasiun Aline dan bersiap mengantre lagi selama satu jam untuk bisa masuk ke Catacombs –lorong-lorong bawah tanah berisi ribuan tengkorak manusia yang dibuat sekte tertentu untuk ritual keagamaan.
- Ke pemakaman Père Lachaise. Banyak politikus, musisi dan penulis terkenal dimakamkan di sini. Terkadang kita juga bisa ikut tur dengan membayar seiklasnya.
- Jam 2 sore kita sudah berada di Palais Royale-Musée du Louvre metro station supaya bisa puas menelusuri jejak Da Vinci Code di Museum Louvre selama 4 jam, sampai tutup. Untuk melihat lukisan Monalisa dari dekat, kita harus bersabar bergantian dengan para pengunjung dari seluruh dunia.
- Malam hari jalanlah di sekitar Champs Elysées untuk berbelanja atau sekadar berkunjung ke toko-toko merek dunia. Di ujung, kita akan sampai di L’Arc de Triomphe di mana terdapat makam para prajurit Perang Dunia I yang tidak diketahui namanya.
L’Arc de Triomphe
- Kembali ke hostel naik metro.
Hari 14
Paris–Brussels–Jakarta
- Jam 9 pagi sudah harus packing dan titipkan koper di hostel. Ada satu tempat lagi yang mesti dikunjungi di Paris yaitu Chateau de Versailles. Naik metro ke Champs de Mars di Zona 2, lalu nyambung naik kereta RER ke Versailles Château Rive Gauche ke Zona 3 (masih bisa pakai tiket Zona 1-2 yang kita punya). Nikmati indahnya istana dan taman yang dibuat atas perintah Raja Louis XIV ini. Di tamannya kita bisa main labirin, sewa sepeda atau sewa perahu. Pulangnya kita nggak bisa pakai single ticket Zona 1-2, harus beli tiket single Zona 3.
Chateau de Versailles
- Jam 2 siang kembali ke hostel dan lanjut naik metro ke stasiun kereta Gare du Nord Paris untuk kejar kereta pkl.16.00 menuju Stasiun Brussels Central; dan tiba di sana pkl.18.30. Segera kita sambung lagi ke Brussels Midi lalu ke Brussels Airport naik kereta. Penerbangan malam dari Brussels ke Jakarta biasanya pkl.21.00. Jadi atur yang teliti ya jadwal hari ini.
Hari 15
Tiba di Jakarta
PESAWAT:
- Jakarta-Brussels dengan Garuda, Thai Airways, Turkish Airlines, Emirates, KLM. Durasi terbang belum termasuk transit sekitar 16 jam.
- Penerbangan Frankfurt–Barcelona (Girona) dan Barcelona (Girona)–Paris (Beauvais), dengan Ryan Air. Lama perjalanan +/-1 jam.
Baca juga: “6 Spot Fotogenik di Paris”