Eksotisnya Pantai Watu Parunu di Sumba Timur
Saya pertama kali mengunjungi Pantai Watu Parunu di Sumba Timur NTT pada Mei 2016. Kala itu tengah hari bolong, sungguh terik, membuat saya dan teman-teman mager, malas bergerak. Kami hanya berfoto-foto di atas sampan yang tertambat di pasir dengan latar karang bolong di sisi kanan pantai. Saat itu terlihat beberapa akamsi (anak kampung sini) menaiki karang bolong berwarna putih itu. Di bawahnya ombak tampak menjilat-jilat. Jadi tak terpikir oleh kami untuk mendekati karang bolong itu, apalagi menaikinya. Belakangan setelah pulang dari Sumba saya baru tahu kalau ternyata area di balik karang bolong itu sungguh cantik dan sureal! Kalau sedang surut, kita bisa berjalan melewati lobang karang itu, dan tentu bisa menaiki bukit di atasnya. Aarrrggh…. sayang sekali.
Pantai Watu Parunu saat air pasang, ombak menjilat-jilat
Saya dan teman-teman hanya berfoto-foto di atas sampan, Mei 2016
Tiga kali kesempatan kembali ke Sumba pada November 2017, Mei 2018 dan September 2018, Pantai Watu Parunu tidak masuk ke dalam itinerary. Tidak keburu, banyak tempat lain yang juga menarik. Dan lagi, pantai ini memang sangat jauh dari Kota Waingapu, ditempuh berkendara sekitar 2,5-3 jam, dengan jarak +/-125 km. Tepatnya berada di Desa Lain Janji Kecamatan Wulla Waijelu Kabupaten Sumba Timur.
Baca juga: “Panduan Cerdas Eksplor Sumba (Bagian 1)”
Tujuh tahun berlalu sejak kunjungan pertama, akhirnya 19 Agustus 2023 lalu saya kembali lagi ke Pantai Watu Parunu, bersama rombongan 18 orang. Dan yeiiy… air sedang surut, jadi kami bisa mengeksplor area di balik karang bolongnya.
Baca juga: “38 Objek Wisata di Sumba. Trippers Sudah ke Berapa Tempat? (Bagian 3-Tamat)”
Kini pantai ini tak lagi sesepi dulu. Sudah ada fasilitas foto berupa ayunan bertuliskan “Selamat Datang di Pantai Watu Parunu” dan frame Instagram. Tampak juga para nelayan lokal menjemur rumput lautnya. Air surut membuat pantainya terlihat begitu luas.
Ayunan dan frame Instagram di Pantai Watu Parunu
Pantainya terlihat begitu luas saat air surut
Sebelum berjalan melewati bolongannya, ada banyak spot cantik yang sayang dilewatkan. Bekas air pasang menyisakan kolam-kolam kecil yang bisa memantulkan bayangan kita. Landasan berupa batu-batu karang di depan bolongan diselimuti lumut hijau yang juga menjadikannya sangat eksotis. Dinding batu karang juga bisa dinaiki. Berfoto di situ sungguh keren.
Area depan karang bolongnya
Bayangan di air kolam kecil
Batu karang diselimuti lumut hijau
Kubangan air dan lumut hijau
Berfoto di depan dinding batu karang
Berfoto di depan dinding batu karang
Tanjung karang yang berada di sisi timur ini setidaknya memiliki 4 lubang besar yang bisa dilewati. Kami melewati lubang yang paling besar karena saat itu kubangan-kubangan airnya tidak menutupi jalur secara total. Sementara dua lubang di sebelah kanan kubangan airnya lebih dalam, kalau lewat situ alas kaki pasti kena basah. Lubang paling kiri lebih pendek dan sempit.
Setidaknya ada 4 lubang
Lubang paling besar
Rombongan MyTrip di depan karang bolong Watu Parunu
Berjalan melewati lubang paling besar
Berjalan melewati lubang paling besar
Taraaaa…. Pemandangan di balik karang bolong itu sungguhlah cantik! Tebing batu tinggi berwarna dominan putih dan seperti bercorak menanti gagah di hadapan kami. Pasir pantai membentang didekorasi lumut-lumut hijau dan kubangan-kubangan air. Banyak sekali spot cakep buat berfoto. Kami mencoba berfoto ala-ala pemanjat tebing. Seru!
Tebing batu tinggi di balik karang bolong dengan kubangan dan permadani lumut
Berfoto ala-ala pemanjat tebing
Berfoto ala-ala pemanjat tebing
Berfoto ala-ala pemanjat tebing
Berfoto dengan latar tebing-tebing gagah
Berfoto dengan latar tebing-tebing gagah
Kalau tidak ingat waktu, ingin rasanya berlama-lama mengeksplornya. Tapi sebelum keburu gelap, kami bergegas keluar dari situ karena masih ingin mendaki bukit batu di atasnya. Sudah ada tangga-tangga batunya, jadi tidak sulit, dan tidak jauh juga.
Naik ke bukit, ada tangga-tangga batunya
Dari atas bukit ini garis Pantai Watu Parunu terlihat jelas. Garis pantainya panjang, area pantainya luas dan landai. Walaupun termasuk pantai selatan, menghadap ke Samudera Hindia dan ombaknya cukup besar, tapi karena sangat landai jadi aman buat berenang. Sayang kami tak ada waktu.
Garis pantainya panjang
Di atas bukit ini kita bisa melihat tanjung karangnya dari angle atas. Saat itu terlihat rombongan penggiat fotografi sedang berbaris dengan kamera dan tripodnya masing-masing. Berburu angle cantik di spot favorit Pantai Watu Parunu ini. Tebing batu yang tadi kami lihat dari bawah, dari atas bukit juga bisa dilihat. Makin gagah tampaknya! Sementara matahari tenggelam dari belakang bukit ini. Ya, Pantai Watu Parunu memang bukan pantai untuk melihat matahari terbenam, tapi sinar mentari sore menimpa batu karang bolong dan membuatnya kuning keemasan. Eksotis!
Melihat tanjung karang bolongnya dari atas bukit, keemasan ditimpa sinar mentari
Tebing batu karang dilihat dari atas bukit
Tidak ada fasilitas toilet di Pantai Watu Parunu. Ada dua unit bungalow tapi tampaknya kurang terurus. Gazebo atau lopo-loponya juga kurang terurus
Dua unit bungalow
Pantai Watu Parunu kala senja
Yang pernah ke Sumba tapi belum ke Pantai Warunu, yuk ngulang ke Sumbanya. Sekalian juga ke Bukit Ndapayami yang baru populer sekitar 3 tahun belakangan. Hubungi MyTrip di 0811821006 untuk private trip ke Sumba.