BERAKIT-RAKIT KE CANGGU, BERSENANG-SENANG KE ULU(WATU) 2022-01-06 22:40

Pantai Nyang-Nyang

 

Buat yang sudah sering ke Bali, pulau ini punya banyak wajah yang berbeda, yang membuatnya justru menarik. Tentu setiap orang punya favorit masing-masing. Dalam rangka pandemi Covid-19, adalah bijak untuk mengurangi kerumunan dengan kombinasi mengunjungi tempat yang tidak terlalu ramai. Alih-alih berakit-rakit (macet) ke Canggu, mengapa tidak coba bersenang-senang ke Uluwatu?

 

Kalau mendengar “Uluwatu”, yang muncul di kepala adalah tari kecak dan macet di tanjakan menuju ke sana. Padahal, area yang dikenal dengan nama “Bukit” ini memiliki pesona terpendam yang luar biasa. Dari Ungasan, Anda bisa melihat bagaimana semenanjung Uluwatu ini dipisahkan hanya oleh setapak tanah dengan Pulau Bali. Terlihat jelas di kejauhan, di kiri Jimbaran, dan di kanan Sanur, dengan jalan tol Bali Mandara yang menampilkan lampu-lampu mempesona di malam hari.

 

Pemandangan Ungasan di waktu malam

 

Sebelum tanjakan saja, sudah banyak pilihan makanan dan wisata. Ada Warung Mami Jimbaran (08123620051 ), serta dua mall tergantung ke arah mana kamu meluncur: Samasta Mall (arah Jimbaran) atau Sidewalk Mall (arah Ungasan). Di sepanjang jalan ini semua toko lengkap berjajar: Indomaret, Alfamart, Clandy’s, dan Pepito. Komplit plit! Ada Pasar Tradisional Ungasan yang menjadi pusat penjualan nasi jinggo di sore hari.

 

Satu kelebihan utama Uluwatu: pantainya banyak, tersembunyi, masing-masing memiliki pasir putih pesona tersendiri. Salah satunya adalah Pantai Melasti --possibly the best beach in Bali-- yang punya akses mobil & motor yang mudah, parkir luas, koleksi makanan dari tipat cantok sampai beach club keren seperti Palmilla dan Catamaran. Pantainya pun landai dengan pulau pasir pelindung, nyaman untuk berenang. Dari sisi fasilitas, Melasti sangat lengkap dengan toilet dan shower bersih sehingga cocok untuk bapack-bapackers seperti saya. Untuk backpackers, bisa memilih pantai yang lebih eksotis seperti Padang-Padang dengan tangga curam tapi indah pemandangannya.

 

Pantai Melasti

 

Kami sempat mencoba Pantai Nyang-Nyang, yang lebar dan cantik tapi akses masuknya terjal dan berliku sampai-sampai kami menggunakan jasa ojek untuk mengantar kembali ke parkiran mobil. Untuk sunset, tidak perlu basah-basahan: bisa ke Sunset Point Uluwatu (081238930018) dengan sudut pandang tebing memandang cakrawala, dan menikmati mentari terbenam sambil minum kelapa muda!

 

Sunset Point Uluwatu 

 

Ketika saya melihat Google Maps, ada satu simbol “very busy” di tengah “hutan” Uluwatu. Apa itu? Rupanya sederet toko dan restoran, di antara hijau pepohonan. Ada Warung Cenana (081237208679) yang menyediakan hidangan ramesan yang menarik. Warung ini memiliki halaman luas dengan saung-saung yang cocok untuk santap romantis budget minimalis. Nourish (082236638722) perwakilan gaya hidup sehat ala surfer di Uluwatu, pizza-nya boleh tahan plus BBQ Jackfruit Wrap (wrap dengan nangka bumbu BBQ) yang sedap. The Bakery, seberangnya, punya promo diskon 50% jam 5-7pm dengan croissant dan sandwich sedap harga beradab. Mana Uluwatu (0817555421) adalah satu lagi contoh restoran cantik dengan makanan sehat dan pemandangan sunset yang spektakuler.

 

Pemandangan dari Warung Cenana

 

Interior Warung Cenana

 

BBQ Jackfruit Wrap di Nourish

 

Bagaimana dengan aktivitas wisata? Tari kecak sekarang bukan hanya di Uluwatu saja, tetapi bisa ditemukan di GWK dan Pantai Melasti (cek di website untuk jadwalnya). Pantai Melasti juga punya wisata helikopter yang pemandangannya pasti indah benar. Untuk kuliner sederhana namun mak nyus, ada Waroeng De Dusun (087862338209) di sekitar Pecatu dan Dapur Tenda (087780678199) dengan nasi goreng gilanya yang patoet dipoedjiken. Oleh-oleh? Mampirlah ke Alsace Atable (081353009034) dan cobain madeleine, bomboloni, dan kue-kue khas Prancis lainnya yang jadi andalan di sini. Menarik bukan? Yuk, eksplor Uluwatu!

 

Waroeng De Dusun

 

Berbagai keju di Alsace Atable

 

Display sosis di Alsace Atable

 

Tentang penulis: Harry Nazarudin atau biasa disapa Harnaz adalah salah satu pendiri Komunitas Jalansutra, penulis kuliner yang telah menulis buku Kimia Kuliner, dan bersama Bondan Winarno (kini telah almarhum) dan Lidia Tanod menulis buku 100 Mak Nyus. Harnaz juga memiliki channel Youtube “Kimiasutra” –Menjelaskan Kimia dalam Bahasa Manusia. Buku terbarunya yang diluncurkan tanggal 25 Maret 2021 adalah Nasgor, Makanan Sejuta Mamat.

 

 

Teks & Foto: Harnaz Tagore (Harry Nazarudin)
Comment