Keberadaan Instagram benar-benar telah menjadi ‘racun’ alias ‘provokator’, paling tidak bagi kami, yang menamakan diri grup Haus Piknik. Begitu melihat ada foto tempat menarik di Instagram, kami pun langsung merencanakan pergi. Gerak cepat, nggak pake lama. Adalah Tebing Koja, yang juga mendapat julukan Kandang Godzilla di Tangerang Banten yang kami sasar kali ini. Lokasinya di Kampung Koja, Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten.
CARA KE TEBING KOJA
Seperti biasa kami naik kendaraan sendiri dan bermodalkan Google Maps untuk menuju ‘target operasi’. Berbahagialah kita tinggal di era sekarang di mana hampir semua tempat sudah tercatat di Google Maps. Jadi tinggal search, lalu muncullah rutenya, tinggal diikuti.
Kami berangkat dari Jl.MT Haryono, Cawang, masuk tol dalam kota arah Grogol, lalu ambil tol Merak. Keluarnya di gerbang Balaraja Barat. Begitu keluar tol langsung belok kiri masuk Jl. Raya Serang. Sekitar 10 menit kemudian ada plang “Cisoka” kiri dan “Serang” lurus. Beloklah ke kiri, itu sudah Jl. Raya Cisoka. Ikuti terus jalan ini, kalau ketemu perempatan ke arah Tigaraksa ke kiri, kita lurus aja.
Setelah menyusuri Jl. Raya Cisoka ini sepanjang 9,7 km atau sekitar 20 menit (kalau tanpa macet), beloklah ke kanan, masuk jalan kecil. Nggak ada penanda yang signifikan di belokan ini, hanya ada warung berwarna biru muda. Kalau ikutin Google Maps persis kok di titik itu kita diperintahkan belok kanan.
Warung biru muda. Kita datang dari arah kiri (foto ini diambil waktu jalan keluar)
Susuri aja terus jalan itu, kalau ketemu percabangan seperti huruf Y, ambil yang kanan. Jalanannya berupa beton, hanya selebar 1 mobil yang kalau papasan dengan mobil lain harus cari lahan kosong.
Ketemu percabangan Y kita ambil yang kanan
Sekitar 5 menit dari percabangan kita akan melewati pos dan diminta membayar Rp 5.000 per mobil. Dari situ nggak sampai 5 menit kita sudah sampai di area parkir. Ada beberapa rumah penduduk dan warung-warung di situ.
Area parkir dan pintu masuk
Bayar tiket masuk Rp 3.000 per orang. Yang menarik tiket masuk dan mengelola tempat ini adalah warga yang merupakan pemilik tanah. Ya, tempat ini awalnya dimiliki Bapak Sarifudin, dengan total luas sekitar 2 hektar. Lalu sekarang sudah dipecah menjadi 5 (ke anak-anaknya). Merekalah yang mengelola tempat ini. Belum ada keterlibatan Pemda. Fasilitas turis juga belum ada. Bahkan kalau mau ke toilet hanya bisa menumpang di rumah warga.
MENGAPA DIJULUKI KANDANG GODZILLA?
“Itu cuma sebutan dari anak-anak yang datang ke sini aja,” jelas Pak Suryana, salah satu cucu dari Pak Sarifudin yang kami temui di pos masuk siang itu. Tapi pasti ada sebabnya ‘kan kenapa disebut Kandang Godzilla? Rupanya salah satu bentuk menara-menara batu kapur di sana menyerupai godzilla. Posisi batu yang seperti godzilla itu ada di bagian depan area tebing, yang langsung kita lihat begitu tiba. Dan di situlah spot favorit untuk berfoto.
Spot favorit untuk berfoto. Batu mirip godzilla yang sebelah kanan
Paling fotogenik memang di situ. Rangkaian menara atau tebing batu kapur itu bentuknya unik dan bagian bawahnya terdapat genangan air berwarna hijau gelap, sementara di bagian belakangnya tampak tebing-tebing batu lainnya dan juga persawahan, juga ladang. Beneran cakep! Foto di Instagram nggak menipu.
Batu yang tengah itu yang mirip godzilla
ALAMI ATAU BUATAN?
Tebing Koja ini bukan terbentuk secara alami, tapi juga bukan sengaja dibuat untuk wisata. Menurut cerita Pak Suryana, dulunya nggak ada tebing, melainkan hanya lahan kapur yang rata. Tapi karena selama 6 tahun dilakukan penggalian/penambangan pasir secara manual menggunakan cangkul (bukan dengan mesin) di area itu, lama-lama tergeruslah tanah tersebut hingga sedalam 5-10 meter. Dan tersisalah tebing-tebing batu yang bentuknya tak beraturan, yang tak digali atau dikeruk lagi karena pasirnya sudah habis. Siapa sangka sisa penggalian tersebut membentuk formasi cantik.
Awalnya ini tanah rata dan nggak ada tebing. Hasil penambangan pasirlah yang menjadikan seperti ini
Awalnya anak-anak kampung sekitar berfoto-foto di situ dan diunggah ke Facebook. Kemudian ada warga dari salah satu perumahan di dekat situ yang melihat unggahan di Facebook dan mencoba mencari lokasinya. Walaupun sempat sulit mencarinya, tapi akhirnya ketemu juga. Mulailah diunggah lagi di Facebook dan juga Instagram oleh mereka, bahkan mereka memakainya sebagai lokasi foto prewedding. Jadilah tambah viral lokasi ini sejak kurang lebih 2 bulan lalu.
APA SAJA KEGIATAN YANG BISA DILAKUKAN DI SINI?
Di tempat ini memang kita nggak bisa berkegiatan apa pun selain berfoto. Genangan air yang terbentuk di satu sisi dekat pintu masuk juga nggak bisa dijadikan tempat bermain. Begitu masuk ke area, biasanya wisatawan mengeksplor bagian atas tebing dulu untuk melihat pemandangan ke bawah tebing dan berfoto di sudut-sudut tertentu.
Puas di bagian atas barulah turun untuk mengeksplor bagian bawah di mana ada genangan air, sawah, ladang genjer, juga aneka formasi bebatuan kapur. Ada juga satu pondokan didirikan di sini untuk sekadar sebagai tempat berteduh. Ya, saat siang hari memang panas sekali di sini. Hampir nggak ada tempat berteduh.
Ada pondokan di tengah area
O ya, kalau hanya sekadar menyusuri jalan setapak di atas tebing nggak butuh usaha dan nggak jauh. Nggak pake hiking lah. Untuk turun ke bawah juga nggak susah karena sudah dibuatkan undak-undakan. Tapi karena tanahnya berjenis kapur yang gembur, terkadang agak licin juga. Jadi dianjurkan ke sini jangan mengenakan sendal atau sepatu cantik. Dan tetap harus berhati-hati.
Sudah dibuat undakan untuk menuruni tebing
Selain spot batu godzilla, ada lagi spot yang seperti gerbang pura yang menjadi favorit untuk berfoto. Letaknya agak ke belakang.
Berfoto di 'gerbang pura'
Kami datang ke sini pagi menjelang siang, jadi nggak sempat nunggu sunset. Katanya, dan kalau lihat foto-fotonya, sunset di sini cantik.
OBJEK WISATA LAIN DI SEKITARNYA
Sekitar 45 menit perjalanan dengan kendaraan pribadi ke arah Tigaraksa ada Danau Biru Cigaru. Tentang danau ini silakan dibaca di artikel selanjutnya.
Gampang, jalanannya biasa aja dan relatif mulus kok
2019-01-25Klo mobil sedan susah ga ya kesananya?
2019-01-24Gampang, jalanannya biasa aja dan relatif mulus kok
2019-01-25Dari dulu pgn kesini ,cuma Belom kesampaian. Thx infonya bro..
2018-12-13Sepertinya ada charge kalau prewed. Tp kami nggak sempet nanya harganya. Seharusnya sih nggak terlalu mahal ya
2018-05-04apakah ada charge tempat untuk yg mau foto prewed ?
2018-04-29Sepertinya ada charge kalau prewed. Tp kami nggak sempet nanya harganya. Seharusnya sih nggak terlalu mahal ya
2018-05-04Saya nggak tau pasti, tp kurleb sama lah dg wisata alam lain. Jam 7 juga udh buka, malah mgkn lbh pagi, krn ada yg datang utk sunrise. Tutup juga fleksibel, abis sunset aja. Atau menjelang gelap, krn kalo udh gelap ya gak bs ngapa2in krn nggak ada lampunya
2018-04-25Untuk jadwalnya buka dan tutup jam berapa ya? Terima kasih.
2018-04-25Saya nggak tau pasti, tp kurleb sama lah dg wisata alam lain. Jam 7 juga udh buka, malah mgkn lbh pagi, krn ada yg datang utk sunrise. Tutup juga fleksibel, abis sunset aja. Atau menjelang gelap, krn kalo udh gelap ya gak bs ngapa2in krn nggak ada lampunya
2018-04-25Nggak rusak kok jalan ke sana, cuma agak sempit aja. Justru kalo mobil kecil OK.
2018-02-28Jalanan ke sana dilewati mobil kecil bisa tidak ya? Apa masih rusak jalanannya? Terlepas dari itu terimakasih atas informasi lengkapnya. G pernah tau ada lokasi ini di tangerang. :D
2018-02-26Nggak rusak kok jalan ke sana, cuma agak sempit aja. Justru kalo mobil kecil OK.
2018-02-28Kalo di dekat2 sana sih nggak ada ya... Palingan ada di Tangerang kota atau di Cisoka mungkin ada
2018-01-16saya mau ke sana pakai motor dr jakarta barat, nah disana ada penginapan gak yah?
2017-12-24Kalo di dekat2 sana sih nggak ada ya... Palingan ada di Tangerang kota atau di Cisoka mungkin ada
2018-01-16