‘DANAU KELIMUTU’ DI TANGERANG. ADA?? 2017-07-18 00:00

Ada dua danau yang terlihat dari parkiran, dan danau ketiga di sebelah kanan, tidak terlihat di foto ini. Mirip Kelimutu?

 

Pada hari yang sama kami mendatangi Tebing Koja, kami juga sekalian mampir ke Danau Biru Cigaru, atau dikenal juga sebagai Danau Biru Cisoka. Karena letaknya yang cukup berdekatan meskipun beda kecamatan. Danau Biru berada di Kampung Cigaru, Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten. Kalau Tebing Koja di Kecamatan Solear.

 

Kami, tim Haus Piknik, tak berharap terlalu banyak akan melihat danau yang spektakuler. Pokoknya yang penting ke sana, jadi nggak penasaran. Karena dengan hanya membaca tulisan-tulisan yang beredar di dunia maya dan foto-foto di Instagram tak cukup menjawab rasa penasaran kami. Dan benar saja, mendatanginya langsung menjawab kesimpangsiuran info dan data yang saya baca dari internet. Dan saya pun jadi punya kesimpulan sendiri tentang danau ini.

 

Kalau orang lain sibuk menyamakan Danau Biru Cigaru ini dengan Danau Kaolin di Belitung, atau ada yang secara lebay menyamakannya dengan Raja Ampat di Papua Barat, saya malah memilih memirip-miripkan danau ini dengan Danau Kelimutu di Flores NTT. Nggak bermaksud ikutan lebay, tapi lebih make sense daripada menyamakannya dengan Raja Ampat.

 

Danau di kiri hijau, yang sebelah kanan biru terang

 

Ada yang bilang danaunya ada dua, ada yang bilang ada tiga. Yang benar malah ada empat! Beruntung kami memilih jalur yang membuat kami sampai terlebih dahulu bukan di area utama Danau Biru Cigaru yang terdiri dari 3 danau yang berdekatan. Kami sampai di danau lain yang jauh lebih luas dan airnya hijau dengan lekukan tebing kapur di sisi-sisi danaunya. Kami berfoto-foto dulu di danau ini. Cukup lama karena memang ada beberapa sudut yang cantik buat berpose. Di sini cuma ada satu warung, dan pastinya sepi pengunjung. Apalagi kami datang di hari kerja. Nggak ada fasilitas turis apa pun di sini.

 

Danau ke-4, lokasinya terpisah tapi cukup dekat dengan 3 danau lain

 

Danau ke-4 tak kalah cantik, dengan air berwarna hijau dan pinggiran danau berwarna kecokelatan

 

Dari situ kami melajukan lagi kendaraan kami dengan maksud mencari di mana Danau Biru yang katanya ada perahu-perahunya. Maka tak sampai 5 menit sampailah kami di area yang ramai dengan warung dan ada tempat parkir yang diberi atap.

 

Akses jalannya, dari danau ke-4 ke area danau utama

 

Oooh inilah area Danau Biru Cigaru. Kalau yang tadi kami mampiri entah danau apa namanya. Yang jelas kesemuanya sama-sama danau buatan, sisa dari penambangan pasir. Airnya berwarna biru karena mengandung asam. Penambangan pasir di sini dilakukan oleh perusahaan dengan mesin, bukan manual seperti di Tebing Koja.

 

Warna birunya memukau

 

Di Danau Biru ini pengunjung yang membawa mobil dikenakan tarif Rp 10.000 per mobil. Kalau motor Rp 3.000. Datang dengan jalan kaki gratis karena nggak ada tiket masuk untuk pengunjung. Di danau yang sebelumnya kami mampir belum ada biaya parkir. Entah kalau nanti-nanti tambah rame.

 

MIRIP KELIMUTU?

Nggak mirip-mirip amat sih, tapi paling tidak, ada 3 danau yang berdekatan. Dari area parkir kita akan melihat di sebelah kiri ada danau berwarna hijau karena ditumbuhi alga. Di sebelah kanannya, hanya dipisahkan jalan setapak, ada danau yang birunya mengguncang mata. Cakep! Mirip saat Kelimutu berubah warna jadi biru. Di situlah ada perahu getek berkapasitas 10 penumpang yang ongkosnya Rp 10.000 per orang.

 

Bisa naik getek Rp 10.000 per orang

 

Lalu mana danau satunya lagi? Untuk melihat danau satunya lagi yang juga berwarna biru lebih gelap –kadang terlihat kehijauan-- kita harus jalan kaki melewati danau yang biru ada geteknya, lalu belok kanan. Danaunya lebih besar. Di sini juga ada perahu getek, juga perahu kecil yang disewakan seharga Rp 20.000. Waktu kami datang baik getek maupun perahu kecilnya sedang nggak beroperasi. Kita bisa jalan mengelilingi danau. Bukan trek yang susah, siapa pun nggak akan kesulitan. Kami sempat berpikir, dari sisi danau yang terluar kami bisa melihat danau pertama yang kami lihat. Ternyata nggak bisa. Lumayan jauh jaraknya.

 

Perahu kecil di danau ke-3

 

Getek di danau ke-3

 

Danau ke-3 full bisa dikelilingi dengan mudah, jadi kita bisa berpose dari sudut mana pun

 

Sayang rombongan kami nggak punya drone. Kalau motret dengan drone, pasti cakep terlihat ketiga danau sekaligus. Kalau yang keempat, mmm, rasanya tetap nggak ketangkep sih.

 

CARA KE DANAU BIRU CIGARU

Ada beberapa rute yang bisa diambil begitu kita masuk ke Jl. Raya Tigaraksa. SMA 8 Cisoka dan SMP 1 Cisoka bolehlah dijadikan patokan.

 

Kalau dari Jakarta, rutenya sama dengan ke Tebing Koja: dari Cawang masuk tol dalam kota ke arah Grogol, kemudian belok kiri ke ruas tol Merak. Keluar di Balaraja Barat. Begitu keluar tol langsung belok kiri masuk Jl. Raya Serang. Sekitar 10 menit kemudian ada plang “Cisoka” kiri dan “Serang” lurus. Beloklah ke kiri, itu sudah Jl. Raya Cisoka. Ikuti terus jalan ini, kalau ketemu perempatan ke arah Tigaraksa ke kiri, nah ini kita ke kiri. Ini Jalan Tigaraksa. Kalau ke Tebing Koja lurus.

 

Susuri Jalan Tigaraksa sepanjang 700 m, lalu belok kanan, di situ ada plang SMA 8 Cisoka. Lalu kita akan melewati SMP 1 Cisoka. Sekitar 750 m ada percabangan Y, ambil kanan aja (ambil kiri juga bisa, tapi lebih jauh). Dari situ hanya 30 m beloklah ke kiri. Di situ ada spanduk “Danau Biru masih 1,2 km lagi”. Sekitar beberapa ratus meter kemudian kami menemukan danau luas yang berwarna hijau, yang semula kami kira sebagai sisi lain Danau Biru, tapi ternyata beda. Kalau di percabangan Y kita ambil kiri akan ketemu Danau Biru duluan. Jadi itu yang saya bilang kami beruntung ambil rute yang membuat kami nemu danau lain dulu, yang nggak kalah fotogenik.

 

Dengan mengikuti rute kami, Anda akan melihat danau ini dulu

 

O ya, kalau bingung dengan rutenya, cukup andalkan Google Maps saja, karena Danau Biru Cigaru yang sudah ngetop sejak 2 tahun lalu ini sudah ada di peta pintar itu.

 

SEPADANKAH DATANG KE SINI?

Dengan lokasi yang nggak jauh dari Jakarta, akses jalannya nggak susah (sedikit sempit, tapi masih OK lah buat papasan sesama mobil), tiket masuknya sangat murah (hanya untuk bayar parkir mobil atau motor), untuk mengeksplorasinya juga nggak susah, dan pemandangannya yang nggak cakep hanya di kamera, saya berani bilang, sepadan (worth) banget datang ke sini! Banyak sudut cantik buat berpose-pose yang akan bikin kawan kita berseru, “Wow, di mana ini?” Tak heran kalau banyak yang melakukan sesi foto prewedding di sini. Paling halangannya cuma satu, kalau udah siang panas. Bawa aja payung dan jangan lupa pakai sunblock. 

 

Banyak sudut untuk berpose-pose

 

Di beberapa bagian airnya bening

Teks: Mayawati NH Foto: Mayawati NH, Welly Yaptianto
Comment