YAKIN NGGAK MAU MENGKLIK ARTIKEL TENTANG AIR TERJUN TOROAN INI? 2019-03-30 00:00

 

Ya, foto Air Terjun Toroan di artikel ini memang kurang menarik dan mungkin nggak bikin kalian ingin mengklik link-nya dan baca lebih lanjut. Karena fotonya dibuat saat cuaca kurang bagus, langit kelabu, air laut pun terlihat agak marah dan berwarna coklat kusam. Tapi percayalah, kalian nggak akan menyesal mengklik karena akan menemukan info-info praktis yang sangat dibutuhkan kalau kalian mau ke air terjun di Madura Jawa Timur yang aliran airnya langsung jatuh ke laut ini.

 

DI MANA DAN BAGAIMANA KE SANA?

Air Terjun Toroan berada di Desa Ketapang Daya Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang Pulau Madura, Jawa Timur. Kabupaten Sampang berada kurang lebih di tengah Pulau Madura. Nah untuk menuju ke air terjun ini lebih dekat lewat jalur tengah, bukan jalur pantura Madura yang via Bangkalan.

 

Jadi dari Bandara Juanda Surabaya menujulah Madura via Jembatan Suramadu. Setibanya di Madura langsung ambil rute tengah menuju Kota Sampang. Pakai Google Maps, nanti akan diarahkan ke lokasi Air Terjun Toroan yang berada di pinggir jalan yang dilewati kendaraan umum ini. Jadi nggak susah menemukannya. Total perjalanan dari Bandara Juanda melewati jalur tengah Madura ini 2,5 jam.

 

Wisata Air Terjun Toroan berada di pinggir jalan

 

Kalau ke Maduranya menyeberang dengan kapal ferry dari Tanjung Perak di Surabaya ke Pelabuhan Kamal di Bangkalan, lalu melewati jalur pantura, total perjalanan +/-3 jam.

 

PERLU TREKKING?

Nggak perlu. Dari parkiran Trippers tinggal menuruni anak tangga beton yang telah dibangun rapi, nggak sampai 5 menit sudah sampai ke air terjunnya.

 

Turun ke air terjun melalui tangga

 

Sebelum ketemu air terjun utamanya, Trippers akan ketemu dulu air terjun kecil.

 

Air terjun kecil sebelum air terjun utamanya

 

Dari situ maju lagi, barulah terlihat air terjun utamanya yang seperti tirai air lebar. Tingginya sekitar 8-10 m.

 

Laksana tirai lebar

 

Di depan air terjun telah disediakan jembatan sebagai platform untuk menonton keindahannya maupun sebagai tempat berfoto. Saat kami datang aliran air terjun sedang deras dan kami yang berdiri di jembatan pun terkena percikannya. Airnya yang ada di bawah air terjun juga coklat, begitu pula air laut di depannya karena pengaruh habis hujan.

 

Disediakan jembatan di depan air terjun

 

BISA BERENANG?

Air terjun langsung jatuh ke laut dangkal yang berbatu-batu. Jadi di bawah air terjunnya nggak ada kolam alami yang terpisah jelas dengan laut saat laut sedang pasang dan berombak seperti waktu kami datang. Kalau laut sedang surut, saya lihat dari beberapa foto yang bertebaran di internet, memang kolam alami di bawah air terjun terlihat dipisahkan oleh batu-batu karang dan ketinggian dasar yang berbeda. Warna airnya pun hijau toska. Saat seperti ini area di bawah air terjun bisa dan aman direnangi, tapi tentu bagi yang bisa berenang ya. Perlu diperhatikan, jangan sampai berenang hanyut ke arah lautnya karena menurut info ada palung laut yang bisa membahayakan.

 

Kondisi laut di depan air terjun saat kami datang

 

Yang nggak bisa berenang, cukup berjalan di antara bebatuan di depan air terjun. Jadi bisa berfoto langsung di depan air terjunnya. Tapi sekali lagi, tetap harus waspada ya.

 

Baca juga: "Hal-Hal yang Perlu Diketahui Sebelum ke Air Terjun Waimarang di Sumba"

 

BISA BERDIRI DI ATAS AIR TERJUN?

Ada akses yang mudah dan aman dari parkiran untuk menuju area di atas air terjun. Nggak jauh, sangat dekat malah, dan areanya terbuka.

 

Akses menuju bagian atas air terjun

 

Kita bisa mendekati aliran sungai tempat air terjun berasal. Sungainya lebar, berbatu dan tampak nggak dalam dan nggak deras. Tapi sebaiknya tak perlu mencoba mencelupkan kaki ke sungainya karena nggak tahu juga apakah sungai ini beneran cetek dan tak berarus atau sebaliknya. Saya tak menemukan info tentang ini.

 

Aliran sungai di atas air terjun

 

Yang jelas kita bisa berdiri di ujung atas aliran air terjun dan memotretnya dari atas, menyamping. Tapi tetap jaga jarak aman dan perhatikan pijakannya ya. Jangan terlalu dekat, karena di sini nggak ada pengaman ataupun pembatas.

 

Bisa memotret air terjun dari bagian atasnya

 

Dari atas sini kita juga bisa memandang laut lepas di depan air terjun. Kalau cuaca cerah dan air laut nggak sedang berwarna coklat pasti lebih bagus deh pemandangannya dari yang saya foto ini.

 

O ya, kalau cuaca cerah, boleh deh nungguin sunset di sini. Foto-foto sunset di sini yang saya lihat di internet sih cakep-cakep.

 

ADA FASILITAS APA?

Meski masih tampak serba terbatas, tapi Wisata Air Terjun Toroan ini dilengkapi toilet, gazebo, juga warung makan. Bisa ngopi, ngeteh, minum air kelapa muda, dan tentu pesan makanan. Tapi saat itu kami nggak mencoba pesan makanannya.

 

Ada gazebo untuk memandang ke arah laut

 

TIKET MASUK?

Belum ada tiket masuknya. Kita hanya bayar parkir saja.

 

MENGINAP DI MANA?

Kalau memang datang ke Madura untuk sekalian mengeksplor beberapa tempat, pilihan menginap ada di tiap kota kabupaten: Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep. Tapi kalau hanya mampir ke Air Terjun Toroan dan 1-2 objek di dekatnya, tentu bisa pulang hari, menginapnya di Surabaya.

 

MAKAN SIANG DI MANA?

Bebek Sinjai, kuliner andalan Madura, yang beralamat di Jalan Raya Ketengan No.45 Bangkalan berjarak 1,5 jam berkendara dari Air Terjun Toroan. Boleh coba.

 

Teks & Foto: Mayawati NH
Comment