Sejak membaca buku Garis Batas karya Agustinus Wibowo, saya mulai terobsesi ingin mengunjungi negara-negara –stan (Kazakhstan, Kirgizstan, Uzbekistan, Tajikistan, Turkmenistan). Dari penggambaran penulis di buku itu, negara-negara pecahan Uni Soviet yang baru merdeka tahun 1992 itu unik dan menggelitik untuk dieksplor, plus alamnya pastilah juga membuat batere dan memory kamera lekas habis. Denger-denger, dari kelima negara itu, Kazakhstan-lah yang paling keren. Tapi tantangan prosedur visa yang tak mudah mengendurkan niat siapa pun untuk dolan ke sana.

Lalu kalau pengajuan visanya dipermudah dan digratiskan pihak Kedubes Kazakhstan gimana? Hah? Bisa gratis? Iya bisa, tapi hanya untuk keberangkatan tanggal 10 Juni-10 September 2017 saat berlangsung Expo 2017 Astana Future Energy di Astana, ibu kota Kazakhstan. Pameran global yang sudah dimulai sejak tahun 1851 di London ini memberi kesempatan kepada negara-negara peserta memamerkan kemajuan dan penemuan-penemuan dalam bidang teknologi, bisnis, politik, ilmu pengetahuan demi kemajuan dunia. Ada lebih dari 100 negara yang berpartisipasi dan diperkirakan akan dikunjungi lebih dari 5 juta pengunjung.

Tak usah berpanjang lebar soal pameran tersebut, tapi marilah kita membicarakan soal betapa menariknya Kazakhstan dengan melihat fakta-fakta berikut:

1. Kazakhstan merupakan negara landlocked (tak punya laut) terbesar di dunia dan nomor 9 di dunia dari segi wilayah. Luasnya 2,7 juta km2, bandingkan dengan total luas daratan Indonesia yang 1,9 juta km2 (Indonesia peringkat ke-15). Sebenarnya di sisi barat daya Kazakhstan ada Laut Kaspia, tapi sesungguhnya itu danau, bukan laut. Dinamai laut karena sangat luas dan berair asin serta dikelilingi pesisir pasir. 

2. Kazakhstan memiliki perbatasan darat terpanjang di dunia yakni dengan Rusia di utara (sepanjang hampir 7.000 km). Juga berbatasan darat dengan China (Provinsi Xinjiang), Kirgizstan, Uzbekistan, dan Turkmenistan.

3. 90% wilayah Kazakhstan berada di Benua Asia, tepatnya Asia Tengah; dan 10%nya lagi di Eropa Timur. Jadi tak heran kalau orang Kazakh lebih suka menyebut diri sebagai orang Asia. Penampilan fisik mereka juga memang lebih Asia, sedikit seperti orang Mongol atau China Utara.

4. 70% penduduk Kazakhstan memeluk agama Islam, dan sisanya memeluk 7 agama lain termasuk Kristen Ortodox, Katolik, Buddha, Krisna. Tapi Kazakhstan bukan negara Islam, melainkan negara republik yang sekuler dan melindungi kebebasan beragama bagi semua warganya.

5. Kazakhstan bangga menyebut dirinya sebagai negeri multi etnis, ada sekitar 131 etnis.

6. Wilayahnya yang sangat luas (seluas Eropa Barat) hanya dihuni sekitar 18 juta jiwa, membuatnya menjadi negara dengan densitas populasi terendah di dunia, yakni hanya sekitar 6 orang per kilometer persegi.

7. Topografi Kazakhstan sangat variatif, mulai dari flatland, stepa, ngarai berbatu, bukit, pegunungan, delta, sampai padang gurun dan danau.

8. Iklim kontinentalnya sangat ekstrem. Bukan hanya sangat dingin saat winter, tapi dalam sehari saja cuaca bisa berubah mendadak.

9. Ibu kotanya dipindah dari semula di Almaty ke Astana tahun 1997. Alasan pemindahan, pertama karena Almaty ditelikung pegunungan di keempat sisinya jadi sulit untuk dilakukan pengembangan, dan lagi letaknya terlalu dekat dengan perbatasan darat dengan China –dianggap vulnerable. Sedangkan Astana letaknya lebih di tengah, cenderung ke utara. Astana adalah ibu kota negara terdingin kedua di dunia setelah Ulaanbaatar di Mongolia.

Daftar di atas hanya sebagian faktanya yang unik dan menarik. Tentu kita akan menemukan banyak fakta lain kalau sudah menginjakkan kaki ke sana. Di luar periode Expo 2017 Astana seperti yang telah disebutkan di atas, pengajuan visa Kazakhstan memakan waktu cukup lama dan ada biayanya. Hal itu terutama karena salah satu syaratnya adalah kita harus mendapatkan surat undangan dari perorangan ataupun agen travel di Kazakhstan. Tapi jangan khawatir, pihak Kedubes Kazakhstan mengeluarkan daftar rekomendasi agen travel mana saja (baik di Kazakhstan maupun di Indonesia) yang bisa dihubungi untuk dimintai surat undangan. Tentu ada biayanya, atau sekalian kita ikut paket tur dari mereka karena direkomendasi memakai jasa pemandu untuk eksplor Kazakhstan. Bukan, bukan karena tidak aman –secara umum negara ini aman bagi turis—tapi akan lebih memudahkan penjelajahan jika ditemani pemandu.

Lantas pada bulan apa sebaiknya pejalan dari Indonesia berkunjung ke Kazakhstan? Mei hingga Agustus adalah yang paling ideal. Kalau winter, di Astana atau wilayah utara lainnya suhu bisa minus 15 derajat celcius –tentu sangat menyulitkan bagi kita. Kalau ingin merasakan winter, sebaiknya hanya eksplor Almaty atau wilayah selatan lainnya.

Untuk bisa mendapatkan highlight pengalaman jelajah Kazakhstan, durasi ideal total adalah 3 hari di Almaty dan 3 hari di Astana. Total dengan penerbangan pulang pergi 8 hari. Rute ideal, Jakarta ke Kuala Lumpur dengan maskapai apa saja, lalu lanjut Kuala Lumpur-Almaty dengan Air Astana selama 7-8 jam. Atau bisa juga dari Bangkok, Hong Kong, Seoul.

Bagaimana, siap jelajah Kazakhstan?

Nama

Email

Pesan