Kalau selama ini Trippers berpikir mengunjungi Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah cukup sehari dan sekali saja, siap-siaplah meralatnya. Sekarang, siapkan waktu beberapa hari untuk menikmati Candi Borobudur dan kawasan di sekitarnya, seperti anjuran Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. Dalam video terbaru yang diberi tajuk “The New Order Borobudur Temple” yang diunggah Humas Jateng dan Kominfo Jateng di channel YouTube seminggu lalu (awal April 2021), Ganjar Pranowo menyampaikan mengenai langkah besar yang tengah dilakukan di Candi Borobudur dan kawasan di sekitarnya agar candi kebanggaan bangsa Indonesia ini tak lagi hanya menjadi destinasi wisata tunggal.
Baca juga: "30 Landmark di Indonesia (Bagian 1)"
TAK LAGI WISATA TUNGGAL, ASPEK BUDAYA DIJADIKAN TITIK TOLAK
Ganjar menegaskan dalam video berdurasi 7 menit itu, penataan kawasan dan Candi Borobudur tak hanya sekadar mengembangkan, tapi lebih dari itu justru untuk menjaga peradaban dunia ini. Pasalnya, dengan beban kunjungan 3,3 juta orang per tahun atau 8.000 orang per hari, Candi Borobudur terancam struktur bangunannya, karena pelapukan dan juga kerusakan. Apalagi usia candi Buddha ini sudah 1.200 tahun.
Lagipula, konsep wisata tunggal di mana wisatawan hanya menikmati keindahan dan kemegahannya justru melemahkan potensi besar Candi Borobudur, dari potensi ekonomi sampai potensi spiritual. Setiap wisatawan tak bertahan lama karena hanya berkunjung ke Candi Borobudur tanpa ada pilihan destinasi lainnya.
Karena itulah mulai tahun ini dilakukan perombakan besar-besaran di kawasan sekitar Candi Borobudur. Aspek kebudayaan dijadikan titik tolaknya. Ganjar Pranowo sendiri yang akan mengawal dan menjadi mandor penataan ulang Candi Borobudur, The New Order Borobudur Temple.
Baca juga: "Mungkin Inilah Salah Satu Gereja Terunik di Dunia"
APA SAJA YANG AKAN DIBANGUN ATAU DILAKUKAN?
Diterangkan dengan sangat rinci oleh Ganjar, lahan sekitar 330 ha yang ada di beberapa titik akan dikembangkan, ditambah penataan kawasan sekitar candi. Mulai dari pembangunan eco-cultural tourism seluas 309 ha, pasar seni dan area parkir seluas 10,74 ha, science park seluas 3,3 ha, termasuk juga boardwalk sepanjang 2 km yang terbentang dari Candi Mendut sampai Borobudur yang akan melintasi Sungai Elo Progo. Pembangunan infrastruktur itu akan memperkuat konsep penataan yang saat ini dilakukan di kawasan atau desa sekitar Candi Borobudur.
Mungkin Trippers sudah tahu atau akhir-akhir ini bahkan pernah mampir ke Svargabumi Borobudur –pusat rekreasi di persawahan, ke Punthuk Setumbu untuk melihat sunrise, maupun keliling desa-desa naik mobil VW. Nah, destinasi dan pelayanan seperti itulah yang akan diperbanyak dengan jenis yang berbeda-beda. Karena desa wisata tematik masuk dalam kerangka besar perencanaan The New Order Borobudur Temple. Dan yang tak kalah penting, di setiap desa tematik itu akan digelar festival kesenian rakyat setiap bulan.
AUGMENTED REALITY MENGGANTIKAN KUNJUNGAN LANGSUNG
Yang tak kalah menarik, di komplek Candi Borobudur akan disuguhkan pengalaman traveling luar biasa melalui teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dengan kualitas tinggi. Traveling secara virtual ini akan mempersilakan Trippers untuk keliling dari kawasan sekitar sampai area candinya. Ruang ini akan menyajikan itinerary trip planner, visual story telling, digital navigation’s augmented reality, dan virtual tour. Virtual tour ini akan disodorkan sebagai pilihan utama bagi wisatawan jika mau tahu detil Candi Borobudur karena kemungkinan besar wisatawan tidak akan boleh lagi mendaki ke seluruh bagian candi, kecuali umat Buddha yang beribadah atau pada acara tertentu.
Baca juga: "Short Escape ke Dieng Nggak Pake Cuti. Bisa ke Mana Saja?"
KEMBALILAH KARENA INI RUMAHMU
Dengan seluruh konsep perencanaan ini, Ganjar berangan-angan Borobudur memiliki ikatan dengan siapa pun yang berkunjung ke sana. “Karena Borobudur adalah rumahmu, maka kembalilah,” ajak Ganjar. Dan diharapkan Candi Borobudur tetap bisa dinikmati ribuan tahun lagi.
Ganjar mengajak, jika seluruh konsep penataan kawasan ini sudah selesai, siapkan waktu beberapa hari agar benar-benar puas menikmati seluruh pesona Borobudur. Tak perlu khawatir karena di setiap desa wisata tersedia balai ekonomi desa (balkondes) yang mengelola penginapan dengan pemandangan eksotis, suasana nyaman khas pedesaan, sangat menyenangkan sekaligus mendamaikan.
Presiden Joko Widodo telah menyetujui rencana itu, bahkan dalam pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus 2019 presiden telah menetapkan Candi Borobudur sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas. Maka setelah persetujaun itu, secara maraton rembukan dilakukan dengan banyak pihak mulai Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kemendikbud, Kemenparekraf, Dirjen Kebudayaan, sampai Kementerian PUPR sebagai pengendali lapangan pekerjaan teknis.
Semoga penataan ini cepat selesai dan kita bisa menikmati Candi Borobudur dengan cara baru.