TAMAN FAITH, TENTANG KERAGAMAN BUDAYA & LITERASI DI KOTA SORONG 2025-01-07 22:20

Taman Faith di Sorong

 

Kota Sorong sebagai kota minyak yang terletak di ujung barat Papua Barat Daya, Indonesia, dikenal dengan keindahan alam dan keragaman budayanya. Sebagai gerbang utama ke Raja Ampat, kota ini menawarkan kombinasi unik antara kehidupan modern dan pesona alam yang dijamin masih asri. Dan Sorong sudah setara dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia karena pusat perekonomian di Papua salah satunya ya di Sorong. Jauh berbeda dengan bayangan banyak orang yang masih menganggap Papua itu layaknya hutan, kota-kotanya pun jauh dari modern.

 

Di tengah perkembangan Kota Sorong, di pusat kota masih ada tempat yang bagus untuk dikunjungi sekadar untuk membunuh waktu menunggu sunset, tepatnya di Taman Faith. Terletak di sekitar Lampu Merah Kuda Laut, akses menuju taman ini cukup mudah. Sebelum melewati Hotel Belagri, belok kanan di tanjakan dan langsung menuju Taman Faith.

 

Bagi para pemburu senja, Taman Faith akan menjadi pilihan yang sangat eksotis untuk menghabiskan waktu bersama sang kekasih atau keluarga. Atau sejenak menghilangkan rasa jenuh dari ingar-bingar kota. Jadi saat berkunjung ke Kota Sorong, sempatkan diri berkunjung ke tempat wisata baru ini yang dikenal dengan nama lengkapnya Taman Faith Bukit Sorpus. Di taman ini Anda akan disuguhi pemandangan yang sangat memanjakan mata. Seperti barisan bukit yang hijau, hamparan laut dan jika beruntung Anda juga akan disuguhi sunset yang sangat indah. Udaranya pun sejuk.

 

Pemandangan laut yang terlihat dari Taman Faith

 

Untuk menuju tempat wisata ini Anda tidak perlu berpikir mengenai biaya dan jauhnya lokasi. Karena jalanan yang dilewati sudah ramai penduduk dan bagus. Bisa dengan sepeda motor ataupun mobil. Perjalanan akan memakan waktu sekitar 20 menit lewat belakang Sorpus atau lewat sebelah Hotel Belagri.

 

Taman ini memiliki beberapa spot foto yang Instagrammable sehingga menjadi pilihan muda-mudi untuk berswafoto. Biaya tiket masuk cukup murah, Anda hanya perlu membayar Rp15.000 per orang. Tapi sayang saat ini belum ada fasilitas umum seperti toliet dan tempat parkir. Jadi bagi Anda yang membawa kendaraan harus berinisiatif sendiri cari tempat parkir.

 

Salah satu spot untuk berfoto

 

Taman Faith ini merupakan hasil inisiatif para muda-mudi Sorong dalam melihat potensi wisata di Kota Sorong. Hendaknya pemerintah dan masyarakat saling bekerja sama untuk menunjukkan wisata alam lain yang belum terekspos di Kota Sorong, sebagai upaya meningkatkan perekonomian warga setempat.

 

 

Menurut Maria, salah satu penggagas Taman Faith ada beberapa kegiatan yang sering dilakukan salah satunya Filosofi Menoken.

 

“Di Taman Faith ada beberapa kegiatan salah satunya adalah Menoken. Bukan berarti kami merajut benang atau akar kayu. Tetapi yang dimaksud adalah filosofi Menoken,” jelas Maria.

 

Menoken adalah sebuah alat tradisional yang digunakan oleh masyarakat adat di Papua, khususnya oleh suku-suku di Papua Barat. Menoken, sering kali terbuat dari kayu atau bahan alami lainnya, digunakan dalam berbagai kegiatan budaya, terutama dalam upacara adat atau ritual keagamaan. Filosofi dari Menoken ini, seperti banyak benda adat lainnya, sangat dalam dan berkaitan erat dengan nilai-nilai kehidupan masyarakat Papua.

 

Secara umum, filosofi Menoken bisa dilihat dari beberapa sudut pandang:

1. Simbol Keseimbangan dan Keharmonisan

Menoken, sebagai alat yang sering digunakan dalam upacara adat atau kegiatan sehari-hari, menggambarkan keseimbangan antara manusia, alam, dan roh leluhur. Keharmonisan antara manusia dan alam, serta hubungan dengan kekuatan-kekuatan spiritual, adalah prinsip dasar dalam budaya banyak suku di Papua. Menoken berfungsi tidak hanya sebagai alat praktis, tetapi juga sebagai simbol yang menyatukan dunia fisik dengan dunia spiritual.

2. Keberlanjutan Tradisi dan Identitas Budaya

Menoken adalah salah satu simbol dari keberlanjutan budaya. Dalam banyak budaya Papua, terutama di daerah pedalaman, Menoken dipandang sebagai alat yang menghubungkan generasi muda dengan tradisi leluhur. Dalam hal ini, Menoken tidak hanya berfungsi sebagai benda yang digunakan untuk upacara, tetapi juga sebagai bagian dari pendidikan budaya. Penggunaan Menoken mengajarkan nilai-nilai tradisional, termasuk persatuan, gotong royong, dan rasa hormat terhadap leluhur.

3. Ritual dan Spiritualitas

Menoken sering terlibat dalam kegiatan ritual yang berkaitan dengan kepercayaan dan spiritualitas. Dalam konteks ini, Menoken bisa dipandang sebagai alat yang memiliki kekuatan mistis atau dianggap memiliki energi spiritual. Keberadaannya dalam upacara adat bisa dilihat sebagai media yang memungkinkan komunikasi antara dunia manusia dengan dunia roh. Ritual yang melibatkan Menoken bisa berhubungan dengan persembahan, perdamaian, atau permohonan untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup.

4. Keterkaitan dengan Alam dan Sumber Daya Alam

Menoken, yang sering terbuat dari bahan alami seperti kayu atau bambu, memiliki filosofi yang mencerminkan hubungan manusia dengan alam. Pemilihan bahan untuk membuat Menoken menunjukkan rasa hormat terhadap alam dan sumber daya alam. Filosofi ini mengajarkan untuk memanfaatkan alam dengan bijaksana, menjaga kelestariannya, serta menghargai hasil-hasil alam.

5. Alat Komunikasi dan Penyampaian Pesan

Selain fungsinya dalam upacara, Menoken dalam beberapa budaya Papua juga dapat berfungsi sebagai alat komunikasi, baik dalam arti literal maupun simbolis. Dalam hal ini, Menoken digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan adat atau ajaran-ajaran moral dari generasi ke generasi.

6. Simbol Persatuan dalam Masyarakat

Menoken juga berfungsi sebagai alat yang menyatukan masyarakat dalam upacara atau perayaan. Dalam banyak kasus, orang-orang dari berbagai suku atau komunitas di Papua akan berkumpul untuk menggunakan Menoken dalam sebuah kegiatan bersama. Ini menjadi simbol dari persatuan dan kerja sama yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat.

 

Kesimpulannya, Filosofi Menoken berakar pada keterhubungan antara manusia, alam, dan roh leluhur, serta nilai-nilai tradisional seperti keseimbangan, harmoni, persatuan dan transparan. Lebih dari sekadar alat, Menoken mencerminkan pandangan hidup yang menghargai alam, warisan budaya, dan hubungan sosial dalam komunitas. Bagi masyarakat Papua, Menoken adalah lambang dari keberlanjutan budaya, kekuatan spiritual, dan identitas bersama.

 

 

Teks & Foto: Irfan Ramdhani
Comment