BSP Farm, farmstay cantik di kaki Gunung Salak

Lokasinya tepat di kaki Gunung Salak, bukan sekadar menawarkan pemandangan ke arah Gunung Salak samar-samar di kejauhan. BSP Farm namanya. Di Kampung Loji Desa Pasirjaya Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bukan hotel maupun resor, melainkan farm stay. Sebuah akomodasi yang berada di tengah tanah pertanian sungguhan --pertanian organik seluas 42 ha yang mengantongi sertifikat. Makanan yang disajikan bahannya organik dan diambil langsung dari lahan mereka. Dimasak dan disajikan oleh warga sekitar yang diberdayakan. Menarik!

Baca juga: "5 Resto & Cafe Semi Outdoor Berpemandangan Cantik di Bogor"

Saya awalnya tertarik saat dikirimi video dari seorang teman. Tambah tertarik dan ingin segera menginap di sana saat melakukan survey. Aiihh…. kamar-kamar di Plantation House alias bangunan utamanya maupun ruang tengahnya cantik banget! Plantation House ini cocok untuk grup besar. Bangunannya berlantai dua, memiliki 9 kamar yang bisa memuat total sampai 33 orang. Kamarnya ada yang dengan kamar mandi dalam, ada juga yang tidak. Jadi ada shared bathroom di luar kamar.

Plantation House

Salah satu kamar di Plantation House

Salah satu kamar di Plantation House

Ruang tengah di Plantation House

Ruang tengah di Plantation House, nyaman untuk bersantai bersama

Keempat vilanya yang berjarak beberapa ratus meter juga tak kalah menggoda. Rumah Atas Sawah dan Rumah Limasan bisa menampung masing-masing sampai 5 orang. Sedangkan Rumah Atas Salak dan Rumah Atas Kopi hanya untuk maksimal 3 orang. Masing-masing punya karakter yang berbeda. Tapi ada satu kesamaannya, perabot dan aksesorisnya dibuat dari bahan-bahan bekas. Tapi pengerjaan dan penataannya sungguh apik. Saya langsung jatuh cinta pada Rumah Atas Sawah. Booking langsung!

Rumah Atas Sawah

Rumah Limasan-bagian dalamnya

Rumah Atas Salak

Rumah Atas Kopi

Tanggal 9-10 Mei 2022 kami melewatkan liburan yang menyenangkan di BSP Farm. Serasa di rumah sendiri tapi dengan suasana yang berbeda. “Harusnya dua malam,” tukas mama saya begitu kami masuk ke dalam Rumah Atas Sawah. Keponakan saya yang berusia 5 tahun pun langsung berlarian kegirangan.

Baca juga: "Staycation Ditemani Barisan Gunung di Hidden Valley Hills Purwakarta"

Rumah Atas Sawah, sama dengan ketiga vila lain di BSP Farm, tidak memiliki kamar. Dipan-dipan kayu dengan kasur berseprai putih bersih diletakkan di sisi-sisi dinding. Sementara di bagian tengah ruangan ada meja pendek dengan karpet dan bantal-bantal duduk, serta meja makan. Dinding depan berupa pintu kaca yang bisa dibuka dan dilipat, membuat udara segar pegunungan berembus melenggang masuk. Di sisi kiri juga masih ada jendela kaca besar-besar. Dua kursi panjang diletakkan di teras depan. Saya pun langsung duduk santai di situ, mengirup udara segar sambil menikmati pemandangan sawah yang dilingkungi garis pegunungan di belakangnya.

Penataan apik di Rumah Atas Sawah

Meja pendek dan bantal-bantal duduk

Duduk santai di teras depan

Menikmati pemandangan dari teras depan

Ini pemandangannya

Halaman rumput di sampingnya begitu luas, anak-anak bisa bermain di sini. Dan tentunya bisa berfoto-foto.

Halaman rumput di samping vila

Dapur kering atau pantry disediakan dengan alat makan yang lengkap. Toilet ada satu, plus satu lagi kamar mandi dengan shower air panas dan kloset. Perabot lainnya termasuk aneka pajangan dan lukisan tak berlebihan, penataan dan pemilihannya bercita rasa tinggi. Nggak berpanjang kata, lihat saja sendiri foto-fotonya ya. Bikin betah! Satu malam benar-benar tak cukup.

Makanannya sederhana, makanan rumahan, tak berpenyedap rasa. Tapi aneh bin ajaib, kami makan sungguh lahap. Porsinya yang sangat melimpah untuk kami berlima selalu habis atau nyaris habis. Saya sendiri takjub dengan napsu makan saya selama di sana. Hahaha… Program diet gagal total.

Dimulai dari welcome drink yang tak cuma warnanya yang menarik --ungu, tapi rasanya pun! Ada rasa segar lemon dipadu dengan serai. Lalu snack pertama, bubur kacang hijau.

Welcome drink

Makan malam ada ayam goreng, tumis jagung putren + brokoli, sup kembang tahu + wortel + buncis. Lalu beberapa jam setelah makan, butler kami yang adalah ibu-ibu warga setempat membawakan minuman jahe. Cocok banget diseruput di tengah udara dingin. O ya udara dinginnya juga pas, nggak menggigit. Tidur nyenyak tanpa AC, dan tarik selimut.

Makan malam

Esoknya sarapan sesuai rekues kami yang maunya nasi, kami disajikan soto ayam dengan perkedel kentang.

Soto ayam

Belum sampai lapar lagi sudah datang snack berupa bubur sumsum dengan bola-bola ubi berwarna ungu dan oranye. Uniknya, cairan manisnya ternyata bukan gula merah melainkan madu.

Bubur sumsum cantik

Makan siang, wowww… sesuai harapan saya, sayur asem, pepes ayam, dan bakwan udang, plus sambel tentunya. Nikmat mana lagi yang kau dustakan…

Makan siang sayur asem

Jadi, ini liburan makan terus? Nggak ada kegiatannya? Tentu saja ada. Trekking ringan ke sunrise point dan mengenal pertanian organik. Simak di artikel selanjutnya ya….

Mengenal pertanian organik

CARA KE BSP FARM

Ambil Tol Jagorawi, lanjut Tol Bocimi, keluar di Caringin/Cijeruk/Cikereteg. Belok kanan ke jalan raya. Hanya 550 m dari situ ada belokan ke kanan, ke Jl. Kolonel Bustomi, beloklah ke situ. Ikuti jalanan ini sepanjang 3,6 km, menanjak dan kelak-kelok. Lalu di pertigaan, belok kiri, ke Jl. Raya Cijeruk. Susuri jalan ini sepanjang 1,8 km, lalu di sebelah kanan ada belokan dengan petunjuk “Loji”, belok ke sini. Ikuti jalan kecil dan menanjak ini sejauh 1,7 km. Begitu ketemu bangunan dan lapangan di depannya, belok kiri. Jalanannya sudah mulai bukan aspal lagi tapi susunan batu-batu. Itu sudah merupakan jalanan yang menuju BSP Farm. Ikuti saja Google Maps pasti nggak kesasar. Kalau dari kawasan TMII Jakarta Timur jaraknya +/-60 km, waktu tempuh 1,5 jam.

Nama

Email

Pesan