Bebek Goreng Sayur Urap di Warung Pregina
Ada kabar baik dari Sanur, Bali! Warung Pregina (@warungpregina) yang libur panjang sejak pandemi, kini sudah buka kembali dengan lokasi yang masih sama, Jl. Danau Tamblingan 106. Mengapa Warung Pregina ini menarik? Karena, sepanjang jalan “downtown Sanur” dari McDonald’s sampai Massimo, banyak berjajar bar-bar dengan musik band rock & roll mengalun riang, namun jarang yang “memainkan” alunan gamelan kuliner khas Bali. Warung Pregina, sudah lama menjadi perwakilan kuliner tradisional Bali di wilayah ini.
Baca juga: “Top 10 Hidden Gem di Bali”
Ruangannya memiliki suasana khas Sanur: teras yang terbuka menghadap ke sisi jalan, dengan aksen kayu dan penerangan temaram. Desainnya rapi dan elegan, interior ruangan ditata dengan selera seni yang tinggi, bahkan lampu penerangan pun dikreasikan dari kapal nelayan khas Sanur, yang banyak berlabuh di pantai seberang sana. Aksen warna merah menjadi khas Warung Pregina, yang menghiasi dinding dan plang utama. Menarik!
Interior Warung Pregina
Pregina dalam bahasa Bali artinya seniman. Napas musik dan kesenian memang menjadi inspirasi untuk hidangan di Pregina. Andalannya: bebek goreng dengan sayur urap khas Bali! Menghadirkan bebek goreng memang membutuhkan teknik khusus. Gorengan yang garing renyah, perlu didahului dengan membumbui bebeknya supaya empuk dan tidak amis. Hasilnya luar biasa! Bebeknya tidak berbau, dengan lemak relatif tipis, namun kulitnya renyah dan dagingnya lembut. Coba dipadukan dengan sambal matah dengan minyak kelapa dan sayur urap kecipir yang segar. Khasnya di sini, dibubuhi irisan jeruk nipis yang mempercantik hidangan serta membawa tarikan rasa khas.
Sayur Urap
Sambal matah
Kali ini saya mencicipi hidangan baru: bebek kuah. Bentuknya berkuah warna coklat, dengan daun singkong. Rasanya menarik: asam manis, dengan sedikit rasa pedas. Rasa asam ini menjadi lawan yang baik untuk daging bebek yang berlemak, sehingga menjadi paduan yang serasi. Daun singkongnya menyerap kuah sehingga teksturnya menarik. Dan uniknya, daging bebek bukan berbumbu betutu atau goreng, tapi mirip nyat nyat, tetapi lebih ringan. “Inspirasi hidangan ini asalnya dari bebek upacara yang sudah kering. Agar lebih sedap, ditambahkan bumbu dan kuah lagi, sehingga cocok disantap dengan nasi,” kata Ida Bagus Oka Kresna dari Warung Pregina. Unik!
Bebek Kuah
Kami juga memesan sate babi khas Bali yang hadir dengan bumbu manis. Dagingnya empuk berbentuk dadu, dengan saus kacang yang sedap. Selain hidangan menarik, Warung Pregina juga memiliki rangkaian dessert yang menarik seperti bubur ketan hitam (di Bali disebut injin) dengan es krim, serta bir yang disajikan dengan gelas beku. Ketika dituang, air dalam bir akan membeku lalu mencair kembali sehingga ketika diminum akan menimbulkan sensasi dingin menyegarkan.
Bir beku
Bar di Warung Pregina
Perlahan-lahan, Warung Pregina akan menambah menu tradisionalnya sesuai dengan perkembangan pasar. Di malam itu, hampir semua kursi terisi penuh dengan turis yang kini mulai bebas menikmati kawasan Sanur. Jalanan yang dua tahun lalu mendadak sepi, kini mulai ramai kembali, seiring dengan kehidupan pariwisata Bali yang berangsur normal. Di bawah bulan purnama, kami bersulang dengan segelas bir dingin: bersyukur sudah melewati masa kelam korona, dan bersiap menyongsong Bali yang kini kembali tersenyum lega.
Kapal yang menjadi dekorasi
Tentang penulis: Harry Nazarudin atau biasa disapa Harnaz adalah salah satu pendiri Komunitas Jalansutra, penulis kuliner yang telah menulis buku Kimia Kuliner, dan bersama Bondan Winarno (kini telah almarhum) dan Lidia Tanod menulis buku 100 Mak Nyus. Harnaz juga memiliki channel Youtube “Kimiasutra” –Menjelaskan Kimia dalam Bahasa Manusia. Buku terbarunya yang diluncurkan tanggal 25 Maret 2021 adalah Nasgor, Makanan Sejuta Mamat.