Rombongan MyTrip di PLBN Motamasin
Pulau Timor di Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak hanya punya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Kabupaten Belu (ibu kotanya Atambua). Tapi juga punya PLBN Motamasin di Kabupaten Malaka (ibu kotanya Betun). Memang nama PLBN Motamasin belum setenar PLBN Motaain, tapi bukan berarti kalah megah. Dua-duanya sama megah dan keren, sehingga menjadi destinasi menarik buat dikunjungi.
Akhir Mei 2022 lalu rombongan Timor Overland MyTrip singgah di PLBN Motamasin, setelah malam sebelumnya menginap di Hotel Nusa Dua di Kota Betun. Betun sendiri adalah kota yang belum lama berkembang karena Kabupaten Malaka juga baru tahun 2013 menjadi kabupaten, hasil pemekaran dari Kabupaten Belu.
PLBN Motamasin tepatnya berada di Desa Alas Selatan Kecamatan Kobalima Timur Kabupaten Malaka. Berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Betun ke arah timur laut, ditempuh berkendara +/-45 menit. Jalanan mulus, padahal dulu sebelum PLBN dibangun, kondisi jalanan cukup memprihatinkan. Gedung PLBN baru Motamasih diresmikan Presiden Joko Widodo tanggal 9 Januari 2018, berbarengan dengan PLBN Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Tulisan besar-besar “PLBN MOTAMASIN” menyambut MyTrip begitu tiba. Tulisan itu tertera di atas gapura berwarna abu-abu yang sangat panjang dan lebar. Saking lebarnya, mau motret utuh saja agak susah.
Gapura bagian depan bertuliskan “PLBN MOTAMASIN”
Kami meminta izin dulu ke penjaga di depan gerbang untuk masuk, dan diminta meninggalkan KTP (cukup 1 KTP untuk 1 rombongan). Lalu kami diarahkan menyusuri jalur pejalan kaki yang beratap dan dirimbuni bunga di sisi-sisinya. Di ujung jalan itu terlihatlah tulisan “MOTAMASIN INDONESIA” dalam warna merah dan putih, membentuk setengah lingkaran. Tentu ini spot favorit buat berfoto.
Spot favorit berfoto
Jalan terus ke arah belakang --ke arah Timor Leste, terlihat ada gapura yang bentuknya sama dengan yang di depan, bertuliskan “FAREWELL SELAMAT JALAN”. Dan sebelum gapura itu, ada tugu Garuda Pancasila di sebelah kiri. Dua tempat ini juga jadi spot favorit berfoto.
Gapura Selamat Jalan dan tugu Garuda Pancasila menghadap ke arah Timor Leste
Berfoto di depan Gapura Selamat Jalan
Di balik gapura ada jembatan, yang sama dengan di PLBN Motaain, bagian pagar jembatannya di satu sisi berwarna merah-putih, di sisi lainnya berwarna kuning-hitam-merah --mewakili warna bendera masing-masing negara. Hanya sampai ujung jembatan itulah kami boleh melangkah, melihat dari kejauhan gedung imigrasi dengan tugu di depannya bertuliskan “Timor Leste”.
Gedung imigrasi Timor Leste
Balik memandang ke arah Indonesia, terlihat tulisan di gapuranya “WELCOME TO INDONESIA SELAMAT DATANG”. Tugu Garuda Pancasila terlihat, begitu juga atap bangunan berbentuk lopo khas Timor, dan tentu ada bendera Merah Putih berkibar.
Gapura Welcome to Indonesia, pagar jembatan dua kombinasi warna, tugu Garuda Pancasila dan atap lopo
Spot foto favorit lainnya, di bawah tugu Garuda Pancasila
O ya, sekarang masuk ke Timor Leste bagi WNI nggak perlu bayar Visa on Arrival lagi. Jadi kalau Trippers membawa paspor, bisa masuk sampai ke gedung imigrasi Timor Leste. Tentunya harus mencap keluar dulu di gedung imigrasi Indonesia di bagian depan. Lalu kembali ke Indonesia selain minta cap imigrasi lagi, juga harus mengisi clearance beacukai melalui aplikasi. Pastikan ponsel kalian ada paket datanya, supaya bisa mengisi aplikasinya.
Jadi, butuh bawa paspor atau nggak untuk berkunjung ke PLBN Motamasin? Nggak butuh kalau hanya mau berfoto-foto dan melihat-lihat di gedung dan area PLBN Motamasin-nya --wilayah Indonesia. Butuh bawa paspor hanya kalau kita mau masuk sampai ke gedung imigrasi Timor Leste. Dan yang perlu diperhatikan adalah jam tutupnya gerbang perbatasan, yaitu pukul 16.00 WITA karena di Timor Leste sudah pukul 17.00.
Baca juga: “Tak Ada Linangan Air Mata di Perbatasan”
O ya, kalau mau berfoto bareng tentara perbatasan Timor Leste dengan seragam loreng-lorengnya, minta izin aja, mereka pasti mau kok. Malah mereka senang dan mengajak ngobrol.
Saat MyTrip berada di sini, kegiatan perlintasan orang sama sekali tidak ramai. Yang terlihat beberapa kali seliweran justru truk-truk besar bermuatan penuh yang keluar dari wilayah Indonesia masuk ke Timor Leste. Tapi dari arah sebaliknya nggak ada. Berarti memang warga Timor Leste banyak membutuhkan barang-barang dari Indonesia.
Truk penuh berisi muatan keluar dari Indonesia menuju Timor Leste