Perkedel kentang di Fez Cafe
Kalau sedang jalan-jalan di Perth Australia Barat, ada sebuah daerah hang out terkenal yang namanya Mount Lawley. Nah, di salah satu sudutnya kami menemukan Fez Cafe! Dari luar penampilannya sudah menarik. Interiornya sangat “hijau”, dengan tanaman merambat dan sebuah taman mini penuh pepohonan cantik di sisi luarnya. Kursi-kursi tertata rapi dengan sofa di satu sisi, serta sebuah mesin kopi besar nampak bertengger di meja. Lampu penerangan warna kuning, dengan beberapa ornamen coklat, membuat suasana nyaman. Apalagi, ada aroma kopi yang meruap ketika mesin kopi dinyalakan.
Interior Fez Cafe yang nyaman
Kalau kalian berpikir Fez Cafe hanya untuk peminum kopi, salah besar! Karena dapurnya dikomandani oleh Fina Khairaty (@finaisme), chef Indonesia yang sudah lama tinggal dan berkarya di Perth. Beliau terkenal lewat “Totally Rendang”, warung pertama yang ia rintis dengan beberapa teman di Kota Perth Barat. Nah, kalau Fina ada di dapur, tentu saja saya tertarik mencicipi makanan Indonesianya --meskipun Fez Cafe juga punya menu khas Australia seperti Smashed Avocado dan Rocket & Orange Salad. Yuk, mari dipesan!
Fina Khairaty dan Rijstaffel
Smashed Avocado
Fez Cafe punya opsi makanan Indonesia yang cukup lengkap. Kami memesan sate ayam, soto ayam, perkedel kentang, dan sebuah menu andalan yang namanya Rijstaffel. Yang pertama saya cicip adalah soto ayamnya: “You can judge an Indonesian resto from it’s soto!” --dan ternyata, lulus! Soto termasuk soto ayam selalu menggunakan beberapa rempah yang bisa di-“bypass” di luar negeri, tetapi tidak di Fez Cafe! Serai, daun salam, kemiri, komplet! Hasilnya adalah kuah kaldu ayam beraroma sedap yang meruap ketika diseruput. Irisan daun bawang dan bawang merah goreng membuat teksturnya tambah sip. Mantap! Memang sensasi soto di negeri seberang itu jauh lebih berkesan! Sate ayamnya pun sedap. Daging ayam lean dipanggang dan disajikan dengan bumbu kacang halus ala Ponorogo. Bagaimana caranya Fina bisa membuat bumbu kacang sehalus ini? Rahasia dapur!
Sate ayam
Soto ayam
Highlight hidangan malam itu tentu saja: Rijstaffel! Namanya diambil dari haute cuisine alias seni adiboga Nusantara, di mana serangkaian hidangan khas tersaji berlimpah untuk para tamu. Rijstaffel ala Fez ini pun tak kalah heboh! Satu mangkuk nasi di tengah dikelilingi delapan jenis lauk. Ada ayam goreng, rendang, urap sayuran, teri kacang, perkedel jagung, kuah soto, telur balado, dan sambal bawang. Wow, penampakannya saja sudah menggiurkan! Ayam gorengnya pas --tidak kering, dalamnya masih lembut, bumbu ungkepannya pun gurih pas, pasti ada penyesuaian karena ayamnya berukuran besar. Komponen lainnya sedap semua --telur balado dengan bumbu gurih merahnya sangat cocok dengan nasi panas. Nah, ada satu lagi bintangnya: rendang! Rendang ini tentu satu resep dengan Totally Rendang Perth --warung yang juga dikomandani oleh Fina. Bagaimana rasanya? Hmmm… makan rendang di luar negeri itu kadang-kadang kayak judul film koboi: The Good, The Bad, and The Ugly, alias lebih banyak gagal daripada yang berhasil. Tapi Fez Cafe, so far So Good! Bukan hanya otentik Jakarta, tapi rendang yang disajikan terasa berempah dengan bentuk kering, serat dagingnya mengurai dengan lembut dan membawa tekstur chewy yang sedap disantap --mirip versi rendang asli Minang di Payakumbuh sana. Maklum, diproduksi di dapur Totally Rendang, yang memang lama fokus di hidangan andalan ini. Hebat, Payakumbuh sampai ke Perth!
Rijstaffel
Setelah mendekat jam tutup restoran, Fina punya waktu untuk mengobrol dengan kami. Dia bercerita tentang perjuangan membuka bisnis kuliner di Perth yang tidak mudah, dari Totally Rendang sampai Fez. Bersyukur semua berjalan baik, sehingga sekarang waktunya mencoba sesuatu yang baru. “Melalui Fez Cafe, saya ingin melanjutkan eksplorasi kuliner saya dengan mengolah makanan Australia,” katanya dengan mata berbinar --sambil terus menerus menyapa tamu yang hadir dari berbagai macam bangsa, bukan orang Indonesia saja. Sambil menikmati suasana Fez yang nyaman, dalam hati saya bersyukur, ada pejuang kuliner Indonesia di Perth yang tekun meniti jalan kuliner Nusantara. Tunggu saja, sebentar lagi akan muncul kreasi-kreasi fusion Barat-Timur dari tangan Fina melalui eksplorasi Fez Cafe. Jangan lupa mampir kalau sedang berada di Perth!
Pose di depan Fez Cafe
Fez Cafe
83 Wallcott St.
Mount Lawley
WA 6050 Australia
@fezperth
Tentang penulis: Harry Nazarudin atau biasa disapa Harnaz adalah salah satu pendiri Komunitas Jalansutra, penulis kuliner yang telah menulis buku Kimia Kuliner, dan bersama Bondan Winarno (kini telah almarhum) dan Lidia Tanod menulis buku 100 Mak Nyus. Harnaz juga memiliki channel Youtube “Kimiasutra” –Menjelaskan Kimia dalam Bahasa Manusia. Buku terbarunya yang diluncurkan tanggal 25 Maret 2021 adalah Nasgor, Makanan Sejuta Mamat.