NGGAK GAMPANG MOTRET TANPA BOCOR SEKARANG DI NUSA PENIDA 2019-08-19 00:00

Ambil foto Broken Beach dengan angle atas dari kursi tinggi yang disediakan

 

Senang melihat sekarang Nusa Penida dipenuhi wisatawan --kebanyakan wisatawan asing, baik bule, China, Jepang, Korea, Filipina, Singapura, maupun India. Bahkan ada yang foto prewedding di sana. Wisata Nusa Penida menggeliat, warung-warung makan yang sekarang sudah marak di tiap spot wisata juga kebagian rezeki. Juga rezeki datang dari fasilitas parkir, toilet, jasa pemandu, jasa penyewaan motor dan mobil, akomodasi tentunya, dan banyak lagi.

 

Turis asing foto prewedding di Nusa Penida

 

Padahal saat dua tahun lalu ke sana kami cari warung makan sederhana aja susah banget. Di tiap lokasi juga nggak ada toilet. Area parkir juga nggak ada, apalagi yang jaga. Objek-objek maha cantik itu dibiarkan kosong melompong. Hanya jasa ojek aja yang kelihatan di dermaga tempat kapal cepat dari Sanur merapat. Kala itu penyewaan mobil masih sedikit banget. Papasan dengan motor lain aja jarang, apalagi dengan mobil, terutama saat eksplor area timur, tempat Pantai Atuh berada. Sepiiiii....

 

Dulu di sini hanya ada kami, tak ada turis lain lagi

 

SUDAH ADA JALUR TURUN DI KELINGKING POINT DAN DIAMOND BEACH

Saat tiba di Kelingking Point maupun Diamond Beach (saat itu saya cuma tahunya nama tempat ini Pantai Atuh) saya cuma ngayal, andai ada jalur turun ke bawah yang aman, saya kepengen banget turun ke pantainya. Eeeh ternyata khayalan saya jadi nyata.

 

Kelingking Point dulu, belum ada jalur turun

 

Kelingking Point kini, sudah ada jalur turunnya, terlihat 'kan dari atas?

 

Akhirnya saat Juli 2019 lalu ke Kelingking Point lagi saya membulatkan tekad turun ke bawah, walaupun katanya curam dan susah. Memang bener curam dan susaaah pake banget! Harus ekstra hati-hati, dan selow aja turunnya. Saya butuh sekitar 40 menit untuk turun ke bawah sambil sesekali foto-foto dan sesekali bergiliran dengan yang naik karena jalurnya sempit. Naiknya pun sama, sekitar 40 menit. Jadi kalau ke Kelingking Point ikut day trip nggak bakal keburu untuk turun ke pantainya. Dan satu hal lagi, ini sepengamatan saya aja sih, sepertinya kebanyakan pemandu agak ogah untuk membawa tamu turun ke Kelingking Beach. Wajar sih, mengingat beratnya medan. Bawa diri aja mungkin setengah mati, apalagi harus membantu dan melindungi tamu di jalur yang cukup ekstrem. 

 

Jalur turun di Kelingking Point, curam dan susah

 

Tiba di bawah, puas dan seneng. Pantainya cantik, airnya biru hijau jernih, ombaknya besar. Disarankan nggak berenang di sini ya. Meski cukup ramai oleh turis bule dan India saat itu, tapi karena pantainya cukup luas, masih bisa lah buat berfoto tanpa ‘bocor’.

 

Kelingking Point, pantainya cantik

 

Nah tapi kalau mau berfoto di bagian atas, di spot favorit dengan latar tanjung khasnya Kelingking Point, itu kudu antre lamaaa... Kami datang pagi  jam 10 kurang aja yang antre di situ sudah banyak. Terpaksa skip. Akhirnya foto-foto di sepanjang rute turun saja, nyolong-nyolong kesempatan saat nggak ‘bocor’.

 

Perlu 'nyolong' momen untuk bisa berpose tanpa 'bocor' di jalur turun Kelingking Point

 

O ya di tebing atas Kelingking Point yang dulu hanya semak-semak sekarang sudah ada jalur rapi, dan di situ juga dibuat panggung tinggi untuk berfoto. Bayar Rp5.000 kalau foto di panggung ini.

 

Baca juga: "8 Spot Keren di Nusa Penida Bali (Bagian 1)"

 

ANGEL’S BILLABONG DAN BROKEN BEACH SUDAH KAYAK PASAR SEKARANG

Dua tahun lalu, di spot yang saling bersebelahan ini, Angel’s Billabong dan Broken Beach yang begitu luas, nggak ada orang selain kami. Sekarang sudah kayak pasar. Lokasi parkir baik di dekat Angel’s Billabong maupun Broken Beach penuh mobil dan motor.

 

Baca juga: "Pura di Dalam Gua Ini Bisa Ditemukan di Nusa Penida"

 

Area batu karang di atas ‘selokan besar’ Angel’s Billabong juga penuh orang. Begitu juga di sekeliling ‘kolam raksasa’ Broken Beach. Mau foto di spot-spot bagus harus antre.

 

Sekarang penuh orang di dekat 'selokan besar' Angel's Billabong

 

Dulu di lokasi yang sama di Angel's Billabong sepi

 

 

Tapi bagusnya sekarang, di beberapa sisi Broken Beach disediakan kursi tinggi, jadi kita bisa motret dengan angle atas yang tentu jadi lebih dramatis hasilnya.

 

Disediakan kursi tinggi di Broken Beach untuk memotret dengan angle atas

 

Di dekat jalan menuju parkiran Angel’s Billabong juga ada spot selfie berbentuk sarang burung.

 

Spot selfie di jalan ke parkiran Angel's Billabong

 

O ya saking ramenya di setiap spot bagus, jadi banyak orang yang coba melipir minggir-minggir ke ujung tebing yang memang panjang dari ujung ke ujung untuk mencari spot foto masing-masing tanpa ‘bocor’.

 

Banyak spot eksotis di ujung-ujung tebing

 

Perlu jadi perhatian, semua sisi tebing di sini nggak dikasih pembatas. Sementara ombak di bawah  sana keras berdebur-debur, bahkan kadang cukup tinggi. Jadi harus hati-hati, nggak boleh berdiri terlalu dekat ke ujung tebing apalagi kalau berada di atas karang dekat ‘selokan’ di Angel’s Billabong. Ombak bisa saja menyambar kapan pun.  

 

Berpose di tebing-tebing karang di Angel's Billabong harus hati-hati, lihat kondisi ombak

 

Selain berfoto-foto di banyak sekali sudut bagus, cobalah sekali-sekali melepas pandangan ke arah laut lepas di depannya. Kalau beruntung Anda akan melihat kawanan lumba-lumba bermain-main, atau juga ikan pari manta. Lumayan menghibur banget.

 

Angel’s Billabong dan Broken Beach dihubungkan dengan jalan setapak yang sudah rapi. Jadi kalau parkir di Angel’s Billabong, cukup jalan kaki ke Broken Beach, begitu juga sebaliknya. Dulu sih area parkir Angel’s Billabong masih berupa belantara semak.

 

Jalan setapak yang menghubungkan Angel's Billabong dan Broken Beach

 

Cara ke Nusa Penida dan panduan akomodasi silakan tunggu artikel berikut ya...

Teks: Mayawati NH Foto: Hemawati NH, Mayawati NH, Wilson Yaptianto
Comment