KOMUNITAS PEDULI WASTRA INDONESIA MENGGALI POTENSI KAIN TENUN ENDE 2016-12-18 00:00

 

Pameran Pesona Kain dan Budaya Ende digelar pada tanggal 14-20 Desember 2016 di Museum Seni Jakarta, Jl. K.S Tubun No. 2-3, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengingatkan masyarakat Indonesia akan warisan budaya berupa kain tenun ikat Ende yang beragam dan indah. Juga sekaligus menggalang dana untuk membantu program revitalisasi Museum Tenun Ikat Ende dan mendukung program pemberdayaan para pengrajin tenun Ende.

 

 

Komunitas Wastra yang menggagas pameran ini berdasarkan kesamaan minat dalam kecintaan akan kain tradisional Indonesia terbentuk belum cukup lama. Mereka mengembangkan ide kreatif dan melakukan kegiatan positif dalam menggali potensi budaya Indonesia dengan tujuan mendongkrak citra kekayaan warisan budaya bangsa dan negara.

 

 

Pada pembukaan pameran ini dipersembahkan sebuah tarian tradisional dari Ende yaitu Tari Maimimu yang dilanjutkan dengan talkshow yang menghadirkan Ibu Bernadetha Maria Sere Ngura Aba (Ibu Sere) selaku Pemerhati Sosial Ekonomi untuk Kain Tenun khususnya Ende. Ia mengatakan, “Kain Tenun Ende kini kehilangan momentum untuk berkembang. Kini Kain Tenun Ende hanya dianggap sebagai komoditas belaka yang seharusnya menjadi khazanah dan kekayaan budaya nasional yang multikultural.”  Begitu juga dengan Pak Ali Abubekar sebagai Pengelola Museum Tenun Ikat di Kabupaten Ende dan Pembina Kelompok Pengrajin Tenun yang hadir sebagai pembicara utama talkshow ini mengungkapkan, “Saat kesadaran dan apresiasi masyarakat menurun terhadap Kain Tenun Ende, maka timbul dampak yang kurang baik bagi pengrajin itu sendiri. Padahal sebagian besar dari mereka sangatlah bergantung pada hasil kerajinan tangan ini. Hingga saat ini bantuan masih sangat diharapkan dalam hal pemberdayaan, pelatihan teknik menenun, penggunaan bahan-bahan alami, permodalan hingga pemasaran.”

 

 

Menanggapi situasi yang ada, Komunitas Wastra Indonesia kembali beraksi sebagai penggerak agar kain tradisional Indonesia lebih dihargai, dicintai dan digunakan oleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Berdampingan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga Kementerian Pariwisata mereka menyelenggarakan pameran ini. Desainer ternama yang banyak berkarya dengan kain tenun ikat NTT Musa Widyatmodjo juga menjadi salah satu pendukung kegiatan ini, dengan menampilkan koleksi busana berbahan dan motif kain tenun Ende yang elegan dan menawan.

 

 

 

Motif dan corak kain tenun Ende sangat khas, dengan kombinasi warna-warna gelap seperti hitam, coklat dan kekuning-kuningan, menjadikannya terlihat kurang beragam, ditambah dengan metode pewarnaan yang makin modern, para pengrajin ini pun harus dibimbing ekstra oleh Bpk. Abubekar.

 

 

Pada acara pembukaan ini dilakukan penggalangan dana dengan barang-barang antara lain, 5 koleksi baju Muslim, 8 koleksi pakaian pria dan wanita bermotif Kain Tenun Ende, 20 buah Kain Tenun Ende dan 1 buah lukisan, yang semua itu dilelang dan hasilnya 100% akan disalurkan untuk membantu para pengrajin di Ende. Ditambahkan juga oleh Ibu Sere agar sudah kewajiban kita sebagai masyarakat Indonesia untuk turut menjaga, melestarikan dan mewarisi kekayaan bangsa kepada generasi penerus. Oleh karena itu mari kita dukung pameran Kain Tenun Ende ini dan menjadikannya kebanggaan seni dan budaya dari Indonesia.

Teks: Fransiskus Ipang K Foto: Fransiskus Ipang K, Komunitas Peduli Wastra
Comment