Saya termasuk sangat telat menjajal Tol Trans Jawa (Jakarta-Surabaya) yang resmi beroperasi pada tanggal 20 Desember 2018. Baru tanggal 6 Juni 2021 lalu saya menjajalnya, itu pun hanya sampai Boyolali, Jawa Tengah. Ini “oleh-olehnya” ya, saya catatkan semua rest area-nya, berikut sedikit review beberapa rest area yang saya singgahi, di ruas Jakarta hingga Boyolali. Bener-bener saya nggak tidur selama perjalanan demi mendapatkan data riil, bukan sekadar nyomot daftar dari internet yang bisa saja nggak akurat. Yuk kita mulai…
Rest area pertama setelah turun dari Tol Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) alias Tol Layang Jakarta-Cikampek di KM 48 baru akan dijumpai sekitar 5 menit lagi yakni Rest Area KM 57. Areanya cukup luas, dengan beberapa resto tunggal maupun outlet-outlet kecil. SPBU-nya self service. Restonya ada Empal Gentong Mang Darma, Ibu Haji Cijantung, McDonald’s, Dunkin Donuts, resto padang, dll. Kalau pas wiken atau musim liburan, agak sulit mencari parkir di Rest Area KM 57 ini. Makanya ada “halo-halo” supaya kita hanya parkir di sini maksimal 1 jam. Kalau BBM mobil Trippers masih cukup, mending langsung cus ke rest area kedua berikutnya yang ada SPBU.
Rest Area KM 57
Lepas dari Gerbang Tol Cikampek Utama di KM 70 di mana untuk mobil Gol I membayar tarif tol Rp20.000, lanjut ke ruas Tol Cipali (Cikopo-Palimanan). Sekitar 10 menit kemudian –dengan kecepatan rata-rata 100-120 km/jam— kami melewati Rest Area KM 86. Nggak ada SPBU di sini.
Dalam 30 menit ke depan, kami melewati dua rest area lagi, KM 102 yang cukup besar dan ada SPBU, serta KM 130 yang nggak ada SPBU. Lalu di KM 153 ada parking bay, bukan rest area.
Baca juga: “Ini Dia Rekomendasi Kuliner di Cirebon Buat Sarapan, Makan Siang, Makan Malam dan Camilan”
Masih dengan kecepatan rata-rata 100-120 km/jam dan tanpa macet tentunya, sekitar 20 menit setelah Rest Area KM 130, dan 5 menit setelah exit Kertajati, ada Rest Area KM 166 yang terkenal sebagai lokasi meeting point. Areanya luas, ada resto-resto tunggal maupun food court terbuka, sentra oleh-oleh, minimarket, juga masjid megah bergaya futuristik minimalis. Sebagai rest area besar, di sini tentu ada SPBU. Sayang, berdasarkan pengalaman saya, toilet di sini malah agak bau.
Rest Area KM 166
Masjid di Rest Area KM 166
Food court terbuka di Rest Area KM 166
Di KM 188 ada Gerbang Tol Palimanan, mobil golongan I bayar Rp107.500. Mulailah masuk Tol Palikanci (Palimanan-Kanci). Exit Plumbon-Trusmi-Cirebon hanya sekitar 5 menit dari sini. Lalu rest area berikutnya adalah Rest Area KM 207. Cukup besar dan ada SPBU.
Gerbang Tol Palimanan
Lalu kami melewati rest area yang juga pernah ngetop sebagai SPBU MURI (Museum Rekor Indonesia), yakni Rest Area KM 228 di ruas Tol Kanci-Pejagan, Cirebon. Masuk rekor karena jumlah toiletnya sebanyak 308 unit, termasuk 12 unit toilet untuk difabel, dan semua toiletnya standar hotel *3.
Baca juga: “Short Escape Seharian ke Cirebon, ke Mana Saja?”
Rest Area berikutnya di KM 274, nggak ada SPBU, outlet-outletnya hanya sederet.
Kalau mau isi bahan bakar, ada di Rest Area 379 Gringsing, ini sudah masuk ruas Tol Batang-Semarang. Areanya sangat luas tapi belum padat dengan aneka resto. Terlihat yang besar hanya Resto Simpang Raya, masakan padang, selebihnya ada kios kecil-kecil dan food court terbuka. Juga ada masjid megah yang berdesain futuristik tanpa kubah. Toiletnya sangat bersih! Bisa mandi di sini.
Toiletnya sangat bersih di Rest Area 379
Masjid di Rest Area 379
Yang suka motret-motret, siapkan kamera menjelang KM 382 karena kita akan melewati Jembatan Kalikuto yang menjadi landmark Tol Batang-Semarang. Lengkung merah jembatan dengan bentang utama sepanjang 100 m ini bagus untuk difoto. Tentu memotretnya tetap dari atas mobil yang melaju ya… Nggak ada bahu jalan untuk berhenti.
Jembatan Kalikuto, salah satu landmark Tol Trans Jawa
Di KM 391 ada lagi rest area, tapi kecil dan nggak ada SPBU.
Melaju terus hingga Gerbang Tol Kalikangkung di KM 414, Semarang. Mobil Gol I membayar Rp221.500 di sini. Yang tujuannya Kota Semarang, bisa keluar selepas gerbang tol ini. Yang lanjut, ruas Tol Trans Jawa ini akan memutar menuju arah selatan, menuju Solo dan Yogya. Kita sudah masuk ruas Tol Semarang-Solo.
Baca juga: “Mari Menjelajah Cagar Budaya Nasional Kota Semarang Lama”
Kami yang hendak ke Boyolali mengambil ruas kiri, ke arah Ungaran-Bawen, sedangkan ruas kanan menuju Srondol-Banyumanik. Lalu di Gerbang Tol Banyumanik, hanya men-tap kartu e-toll.
Gerbang Tol Banyumanik
Sekitar 7 menit dari Gerbang Tol Banyumanik, ada Rest Area KM 429. Ada spanduk bertuliskan “Rest Area Terbaik”. Kami berhenti di sini. Cukup luas, tapi nggak luas banget. Ada toko, resto, Puja Sera, juga masjid dengan kubah bermozaik warna merah hati, juga SPBU.
Pintu masuk Rest Area KM 429
Puja Sera di Rest Area KM 429
Masjid di Rest Area KM 429
Dari sini, terutama selepas exit Ungaran di KM 430, mulailah pasang mata dan kamera karena pemandangan cukup bagus, jalan tolnya juga turun-naik, menawarkan angle yang mudah untuk difoto dari kaca depan mobil.
Jalur Ungaran-Bawen-Salatiga, cantik!
Sayang, karena keburu singgah di Rest Area KM 429, kami jadinya melewatkan Rest Area KM 456 alias Resta Pendopo 456, yang merupakan rest area termegah di tengah-tengah Tol Trans Jawa, yang punya skybridge untuk menghubungkan kedua rest area yang dipisahkan jalan tol.
Rest Area KM 456 alias Resta Pendopo 456
Tak jauh dari situ ada exit Salatiga, yang punya gerbang tol terindah karena dilatari Gunung Merbabu. Karena penasaran, kami yang harusnya keluar di exit satu lagi di Boyolali, jadi keluar dulu di Salatiga. Bayar tol Rp33.000. Sayang, Merbabunya bersembunyi di balik gerumbulan awan, tak nampak sama sekali. At least, saya nggak penasaran lagi. Dan jadi tahu juga, gerbang keluar dan masuk Salatiga bersebelahan. Jadi gampang, tinggal belok kanan pas lampu merah, lalu putar balik, dan belok kiri untuk masuk tol lagi. Di exit Boyolali KM 482 yang merupakan exit selanjutnya, kami keluar, mobil gol I bayar Rp23.500.
Baca juga: “Apa yang Menarik di Boyolali ‘New Zealand van Java’?”
Untuk rest area arah Jakarta, lanjut di tulisan berikutnya ya di sini.
generic for cialis Ann Surg 174 1 5, 1971
2024-06-29