Bukit Gancik
Barangkali nama Boyolali tidak terlalu tenar dibanding kawasan wisata lainnya di Pulau Jawa. Namun jika mau menelusuri lebih dalam, banyak hal menarik yang bisa dijumpai di sana. Alamnya begitu kaya raya. Produksi susu murninya melimpah sehingga banyak yang menyebutnya sebagai New Zealand van Java. Lalu apa lagi yang menarik di Boyolali?
BENTANG ALAM BOYOLALI
Boyolali adalah perpaduan antara dataran tinggi dan dataran rendah. Di bagian barat terdapat kawasan kaki gunung dengan ketinggian mencapai 1.500 mdpl yang masuk dalam Kecamatan Selo. Dan Gunung Merapi serta Gunung Merbabu menjulang gagah di kawasan ini.
Puncak Merapi
Sementara bagian timur, tenggara dan utara berupa dataran rendah. Ketinggiannya berkisar 75 hingga 400 mdpl. Meski terbilang panas dan sebagian gersang, di sini masih terdapat beberapa sumber mata air alami yang menyegarkan.
Baca juga: “100+ Destinasi Wisata Domestik yang Bisa Jadi Pilihan di Era Next Normal. Bagian 2: Yogyakarta & Jawa Tengah”
BAGAIMANA MENUJU BOYOLALI?
Ambil penerbangan menuju Bandara Adi Soemarmo Solo yang terletak di Boyolali. Sewalah mobil atau sepeda motor lalu lanjutkan perjalan ke kawasan dataran rendah terlebih dahulu, setelah itu baru ke kawasan dataran tinggi.
ADA OBJEK WISATA APA SAJA?
1. UMBUL TIRTOMULYO
Merupakan kompleks pemandian yang dikelilingi tembok batu bata merah dengan sebuah gapura berpintu kayu berukir khas Jawa kuno. Pada bagian dalam terdapat pelataran sebagai tempat istirahat. Sementara bagian tengahnya merupakan lokasi kolam air.
Gapura di Umbul Tirtomulyo
Kolam persegi berkedalaman 1,5 hingga 2 m ini cocok sebagai tujuan wisata keluarga. Tempatnya nyaman, teduh dan airnya sejuk menyegarkan. Umbul Tirtomulyo terletak di Desa Kemasan Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. Fasilitas yang tersedia yakni warung, kamar bilas dan toilet. Tiket masuknya Rp2.000 per orang.
2. UMBUL LESES
Kolam alami ini ditumbuhi pepohonan besar di sekelilingnya yang konon telah berusia ratusan tahun. Namanya pohon leses. Sehingga sumber mata air ini pun diberi nama Umbul Leses.
Pohon leses
Umbul Leses memiliki kedalaman sekitar 1 m. Selain dimanfaatkan sebagai tempat pemandian, air alaminya juga dimanfaatkan untuk irigasi pertanian. Kebanyakan orang berkunjung pada hari Minggu untuk sekadar berendam merasakan kesejukan airnya maupun untuk bersantai di bawah teduhnya pohon leses.
Umbul Leses terletak di Desa Jenengan Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. Tiket masuknya masih gratis dan fasilitasnya hanya kamar ganti.
Baca juga: “Tempat Terbaik Melihat Pemandangan Dua Telaga di Dieng”
3. KEBUN RAYA INDROKILO
Kebun raya ini mengusung tema "Tumbuhan Hutan Hujan Dataran Rendah Jawa Bagian Timur”. Dibangun di atas lahan seluas 8,9 ha, Kebun Raya Indrokilo lahir dengan tujuan edukasi sekaligus konservasi tanaman langka.
Kebun Raya Indrokilo
Tidak hanya menyajikan beragam tanaman langka, Kebun Raya Indrokilo juga memiliki Replika Bahtera Nabi Nuh yang tentunya menarik untuk difoto. Kebun Raya Indrokilo terletak di Desa Butuh Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Tiket masuknya masih gratis. Fasilitasnya warung makan, toilet dan gazebo.
Spot kapal Nabi Nuh di Kebun Raya Indrokilo
4. SUNRISE PATUNG IRUNG PETRUK
Patung Irung Petruk dalam bahasa Indonesia berarti Hidung Petruk. Patung ini berdiri tepat di tikungan jalur utama Solo-Selo-Borobudur tepatnya di Desa Genting Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Posisinya dikelilingi pemandangan Kota Boyolali, perbukitan, lahan perkebunan dan Gunung Lawu.
Tikungan menanjak yang membentuk huruf U ini awalnya hanyalah tempat yang sering dimanfaatkan orang untuk beristirahat. Namun karena posisinya yang strategis, akhirnya banyak orang sengaja datang ke Patung Irung Petruk untuk berfoto.
Tempat wisata gratis ini juga dikenal sebagai lokasi favorit untuk berburu sunrise. Matahari akan menyembul tepat di tengah Gunung Lawu. Titik pengambilan foto terbaik adalah di tepi jalan tepat di belakang Patung Petruk. Biasanya sekitar pukul 05.00 sudah banyak orang berkumpul di lokasi, sementara matahari baru mulai muncul sekitar pukul 05.30. Fasilitas di sini hanya warung makan.
Sunrise Irung Petruk
5. BUKIT GANCIK
Bagi para pendaki, nama Bukit Gancik sudah sangat familiar jauh sebelum tempat wisata ini resmi dibuka. Bukit Gancik merupakan jalur yang dilewati ketika mendaki Gunung Merbabu via Selo, tepatnya di bawah Pos 1. Panorama pegunungan yang kadang berselimut kabut tipis dan udara sejuk adalah yang dicari orang di tempat ini.
Perjalanan ke Bukit Gancik
Kita bisa melihat hijaunya perbukitan sekaligus Gunung Merapi melalui 2 gardu pandang setinggi 10 m yang terhubung melalui jembatan. Konstruksi rangkanya terbuat dari besi sementara lantainya dari kayu papan. Pada saat-saat tertentu, terkadang Bukit Gancik diselimuti samudera awan. Fenomena ini membuat banyak orang menjulukinya sebagai negeri di atas awan.
Gardu pandang di Bukit Gancik
Bukit Gancik terletak di Desa Selo Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Untuk menuju gardu pandang, dari lokasi parkir kita harus berjalan kaki sekitar 30 menit melewati perkebunan sayur dengan medan sedikit menanjak.
Baca juga: “Ssstt... Jangan Bilang Siapa-Siapa Ada Air Terjun Cakep Nih di Magelang”
6. OMAH BAMBU NEW SELO
Mirip dengan Bukit Gancik, sama-sama berupa spot untuk melihat panorama alam dari ketinggian. Pembedanya adalah, di Omah Bambu gunung yang bisa dilihat adalah Gunung Merbabu. Udara relatif sejuk dan terkadang berkabut. Omah Bambu New Selo menyediakan banyak spot foto yang semuanya terbuat dari bambu.
Untuk memasukinya kita harus melewati lorong bambu yang cukup diminati untuk lokasi berfoto. Selain itu terdapat gazebo untuk bersantai, gardu pandang beratap, gardu pandang tanpa atap dan menara pandang tertinggi dengan ketinggian mencapai 6 m. Semua bangunan saling terhubung melalui beberapa anak tangga.
Masuk ke Omah Bambu melewati lorong bambu
Gardu pandang beratap dan tanpa atap
Dengan berada di atas gazebo, menara pandang ataupun gardu pandang inilah kita bisa melihat pemandangan Gunung Merbabu dan hijaunya perkebunan. Omah Bambu New Selo berada di Desa Samiran Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Fasilitasnya berupa kafe dan kamar mandi. Tiket masuknya Rp10.000 per orang.
Gazebo untuk bersantai di Omah Bambu
7. JEMBATAN GANTUNG JRAKAH
Ini bukanlah tempat wisata, melainkan hanya sebuah jembatan yang dibangun untuk memperpendek jalur evakuasi bila sewaktu-waktu Gunung Merapi kembali meletus. Ya, jembatan gantung yang berlokasi di Desa Jrakah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali ini dibangun pasca erupsi hebat Merapi tahun 2010.
Jembatan Gantung Jrakah
Jembatan berkonstruksi baja ini memiliki panjang sekitar 24 m dan lebar sekitar 1 m, dan melintas di atas Sungai Juweh dengan kedalaman 15 m. Mengingat lokasinya yang strategis, lambat laun jembatan gantung ini pun mulai dilirik banyak orang. Kegagahan Gunung Merapi terlihat membelakangi jembatan bersanding dengan kabut tipis dan perbukitan hijau.
BAGAIMANA PENGINAPANNYA?
Terdapat Kampoeng Homestay Damandiri, yakni perkampungan yang mayoritas rumahnya dijadikan homestay. Yang paling direkomendasikan adalah Pondok Merapi, karena letaknya langsung menghadap Gunung Merapi dan dekat dengan Cafe Warung Damandiri. Harga sewa kamar berkisar Rp200.000 per malam. Kampoeng Homestay Damandiri terletak di Desa Samiran Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.
Spot foto dekat Cafe Warung Damandiri
REKOMENDASI ITINERARY
Hari 1: Perjalanan dari Bandara Adi Soemarmo, Umbul Tirtomulyo, Umbul Leses, Kebun Raya Indrokilo, Menuju Kawasan Selo, check in Pondok Merapi di Selo.
Hari 2: Sunrise Patung Irung Petruk, check out, Bukit Gancik, Omah Bambu New Selo, Jembatan Gantung, kembali ke Bandara Adi Soemarmo
INFORMASI TAMBAHAN
- Bawalah jaket karena suhu udara di kawasan Selo sangat dingin.
- Harga sewa mobil berkisar Rp800.000 per hari, termasuk supir dan BBM. Hubungi Hiro di nomor HP 08122988918.
- Harga sewa sepeda motor Rp75.000-80.000, termasuk 2 helm dan 2 jas hujan. Hubungi Nanda di nomor HP 0817145116.