Wisatawan sedang mencicipi moke, minol khas NTT, di Aimere, Flores
Nama Aimere sepertinya sih kurang dikenal. Bahkan wisatawan yang pernah eksplor Flores pun mungkin lupa pernah mampir di Aimere. Mari saya ingatkan lagi pada Aimere, sebuah kelurahan dan sekaligus juga nama kecamatan yang menjadi bagian dari Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Apa yang menarik dari Aimere sehingga selalu dimampiri dalam perjalanan wisata Flores Overland?
Baca juga: “NTT Cuma Punya Komodo? Salah Besar! Ini 20 Tempat Istimewa di NTT (Bagian 1)”
Saat melintas Trans Flores yang membelah Aimere, mata kita pasti akan tertumbuk pada banyaknya kedai-kedai kecil terbuka yang memajang dagangan berupa cairan bening di dalam botol bekas air mineral. Bensinkah itu? Ya, sepintas seperti kedai penjual bensin eceran. Padahal yang dijual itu adalah moke.
Penjual moke, seperti penjual bensin eceran
Apa itu moke? Moke adalah arak tradisional khas Flores NTT yang dibuat dari hasil penyulingan air buah pohon lontar atau enau. Di Flores dikenal dengan nama moke, lain lagi d Pulau Timor (NTT juga pastinya), dikenal dengan nama sopi. Barangnya mah sama, arak alias minol, minuman beralkohol.
Pemandu lokal yang menemani kita biasanya akan mengajak kita mampir di kedai atau rumah produksi yang paling besar, atau bisa jadi juga yang sudah dia kenal. Dari 3 kali mampir dalam tahun yang berbeda, 2013, 2015, 2018, saya rasanya sih mampir di tempat yang beda-beda.
Di situ kita akan dijelaskan dan diperlihatkan proses pembuatan moke. Biasanya sudah pada proses akhir yakni saat air buah lontar sedang dimasak di tungku tradisional, lalu uap airnya dialirkan melalui pipa yang berupa batang bambu dan di ujungnya sudah disiapkan tempat penampungannya. Itu sudaaaah mokenya. Kadar alkoholnya paling 20-30%. Nah, kalau mau mendapatkan moke dengan kadar alkohol lebih tinggi, proses penyulingan harus dilakukan berulang kali.
Pohon lontar
Tungku tradisional, untuk memasak air buah lontar
Air moke ditampung
Moke-moke yang sudah ditempatkan di botol-botol bekas air mineral 600 ml maupun 1,5 liter dijejer di meja, dan kita dipersilakan mencicipinya. Saya tentu saja ikut mencicip. Pernah juga saya mencicipi yang sudah dicampur dengan minuman bersoda. Enak!
Silakan mencicipi moke
Mau beli untuk diminum di hotel selama perjalanan Flores Overland? Bisa… Moke standar dengan kadar alkohol rendah dijual Rp25.000-30.000 untuk ukuran 600 ml. Eh, selain moke, mereka juga menjual gula cair juga lho…. Gulanya wangii…. Kalau nggak ada yang beli sama sekali nggak apa-apa, tapi sebaiknya beri donasi ya. Masukkan ke kotak yang telah disediakan.
O ya, kita juga diperlihatkan bagaimana moke ini akan menyala kalau dipantik api.
Baca juga: “5 Spot Sunset Antimainstream di Seantero NTT”
Moke atau sopi atau minol khas NTT ini sudah diproduksi sejak ratusan tahun lalu di Flores karena merupakan bagian dari upacara adat. Jadi sudah dilakukan turun-temurun. Moke dijadikan simbol ucapan selamat datang, penyambutan tamu, dan mewakili semangat persaudaraan.
Jangan lupa minum moke… eeeh mampir ke Aimere kalau ke Flores ya…. Dan kalau mau trip ke Flores silakan hubungi Maya di no HP 0811821006 atau email maya@mytrip.co.id.