Spot favorit di Danau Weekuri
Tak perlu berpanjang kata, Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT) memang telah menjadi destinasi favorit. Banyak sekali tempat indah yang ada di Sumba. MyTrip merangkumnya dalam 3 tulisan bersambung. Bagian pertama tempat-tempat di Kabupaten Sumba Barat Daya, bagian kedua Sumba Barat dan Sumba Tengah, dan bagian ketiga Sumba Timur.
Baca dulu: “Panduan Cerdas Eksplor Sumba (Bagian 1)” dan “Panduan Cerdas Eksplor Sumba (Bagian 2-Tamat)”
SUMBA BARAT DAYA:
1. Kampung Adat & Pantai Ratenggaro
Kampung adat yang berada di Desa Kodi Kecamatan Kodi Bangedo ini punya beberapa keistimewaan. Selain pantai yang berada persis di bawah tebingnya sangat unik, juga karena rumah adatnya memiliki menara paling tinggi se-Sumba yakni hingga 35 m. Ditambah adanya kubur-kubur batu besar-besar. Semuanya membuat Ratenggaro sangat eksotis! Apalagi kalau kita berfoto dengan menyewa kuda putihnya di pantai dengan latar rumah adatnya. Harga sewa kudanya Rp50.000. Angle terbaik memotret keseluruhan Kampung Adat Ratenggaro memang dari pantai di seberangnya.
Memotret dari pantai di seberangnya
Masuk kampung adatnya per mobil wajib membayar Rp50.000. Dan bayar lagi jumlah yang sama saat mobil masuk ke area pantainya.
Waktu tempuh dari Bandara Tambolaka: 1-1 jam 15 menit, berjarak 46 km.
Berada di Desa Kalenarogo Kecamatan Kodi Utara, danau ini lebih tepat disebut laguna karena merupakan sekumpulan air laut yang masuk melalui celah karang dan terperangkap di antara gugusan karang. Ya, ujung bagian barat danau ini adalah laut. Nggak heran kalau air danau ini payau –bercampur juga dengan air tawar dari mata air. Airnya relatif dangkal, berwarna hijau muda, sangat jernih.
Berenang di sini wajib hukumnya bagi yang suka dengan air. Tapi kalau nggak mau basah-basahan, menyusuri jalur setapak melingkari danau yang telah dibuat oleh pihak pengelola juga pasti seru, sambil berfoto-foto di tiap sudut cantik. Spot favorit berfoto ada di bagian barat di mana sudah dibangun jembatan kayu.
Spot favorit dari arah sini
Ada lagi spot menarik lain yakni sebuah ceruk di tebing karang dekat teras dan tangga turun ke danau. Duduklah di pinggir ceruk menghadap danau, lalu minta fotoin sama teman yang ada di air. Keren!
Spot lainnya berupa ceruk
Masuk ke kawasan Danau Weekuri satu mobil dikenakan tarif Rp50.000.
Waktu tempuh dari Bandara Tambolaka: 1-1,5 jam, berjarak 45 km.
Pantai yang berada di Desa Kalena Rongo Kecamatan Kodi Utara ini bercirikan dua tebing karang pendek yang mengapit garis pantai berpasir putihnya yang hanya berupa ceruk. Kalau ombak sedang tenang gradasi air lautnya yang dominan hijau tosca terlihat jelas, termasuk warna kemerahan batu-batunya.
Mandorak, pantai diapit dua tebing
Yang bikin tambah menarik, tebing kiri maupun kanannya bisa dinaiki, dan dari sinilah kita bisa menyaksikan pemandangan pantai bertebing yang sangat seksi. Kita bisa memotret garis pantai dari sisi luar dan ketinggian tanpa perlu pakai drone ataupun naik perahu ke tengah laut. Geser dikit, angle fotonya beda, dan semua keren!
Masih ada satu nilai tambah pantai ini: ada water blow-nya! Lokasinya di dekat area parkir dan pendopo. Jadi, saking banyaknya sudut cantik, sediakan waktu minimal 2 jam di sini. Masuk ke area pantai satu mobil dikenakan tarif Rp50.000.
Waktu tempuh dari Bandara Tambolaka: 1-1,5 jam, berjarak 41 km.
4. Museum Rumah Budaya Sumba
Museumnya terletak satu komplek dengan Rumah Budaya Sumba yang merupakan pusat penelitian budaya Sumba sekaligus penginapan untuk umum di Tambolaka. Didirikan tahun 2010 oleh Pastor Robert Ramone yang merupakan putra asli Sumba Barat Daya, dengan dukungan pendanaan dari Yayasan Tirto Utomo dan pendonor lainnya.
Pastor Robert Ramone di aula utama Museum Rumah Budaya Sumba
Ada cukup banyak peninggalan budaya Sumba di museum ini. Ada kain tenun yang digunakan masyarakat adat Sumba untuk membungkus jenazah yang harganya 5 jutaan dan butuh 50-100 lapis kain (wow!), ada perlengkapan makan yang dibuat dari kayu, ada gendang yang terbuat dari kulit manusia –tapi itu dulu, aslinya; yang ada di museum sih bukan lagi dari kulit manusia.
Kisah-kisah di balik beberapa foto tak kalah menarik. Salah satu yang mencengangkan adalah cerita tentang upacara Tarik Batu --bagaimana batu besar untuk makam raja atau bangsawan dibawa dari atas bukit ke desa adat dalam sebuah upacara adat yang akbar. Dan masih banyak lagi koleksi-koleksi lainnya. Pokoknya, keluar dari museum, kita pasti akan makin mengagumi budaya Sumba.
Waktu tempuh dari Bandara Tambolaka: 10 menit.
Bukan, ini bukan objek wisata yang berupa sawah, pun bukan air terjun seperti yang ditulis beberapa website, melainkan sungai bawah tanah yang airnya mengalir keluar melalui mulut gua dan akhirnya turun ke sawah. Sebelum turun ke sawah, aliran air yang membentuk kolam kecil di mulut gua ini dibendung untuk irigasi, keperluan air bagi warga dan tenaga listrik.
Nggak perlu berjalan jauh dari lokasi parkir, kita langsung menemukan jembatan yang berada di atas bendungan. Naiklah dan susuri pematang tembok di samping bendungan. Sampai di ujung barulah kelihatan bagian dalam gua, ada stalaktitnya. Airnya hijau tosca.
Air keluar dari mulut gua di Waikelo Sawah
Menikmati Waikelo Sawah nggak perlu bayar apa-apa, belum diberlakukan tiket masuk. Tapi ya fasilitas juga nggak ada.
Waktu tempuh dari Bandara Tambolaka: 45 menit, berjarak 31 km.
6. Weekacura
Weekacura masih satu aliran air dengan Waikelo Sawah dan sama-sama berlokasi di Desa Tema Tana Kecamatan Wewewa Timur. Weekacura berada di tengah persawahan, di mana terdapat aliran air yang membentuk air terjun mini bertingkat-tingkat di bawah pohon beringin besar. Terlihat kolam-kolam alaminya yang berundak-undak dengan warna airnya hijau turkuois.
Cantiknya Weekacura
Mobil diparkir saja di tepi jalan. Di sini ada yang jaga dan mengutip biaya Rp25.000 per mobil. Dari situ untuk ke lokasi air terjun harus jalan kaki beberapa menit melewati pematang sawah, dan harus menyeberangi parit yang cukup lebar. Di lokasi ini juga nggak ada fasilitas apa-apa.
Waktu tempuh dari Bandara Tambolaka: 45 menit. Dari Waikelo Sawah ke Weekacura 15-20 menit berkendara.
7. Pantai Pero
Sesuai namanya, berada di Desa Pero Kodi Kecamatan Kodi. Garis pantainya cukup panjang, didominasi batu-batu karang mengampar. Datang ke sini sebaiknya menjelang sunset, pertama karena tentu saja bagus melihat sunset di sini, kedua karena kalau datang siang, yang terasa adalah nuansa panas menyengat karena hampir nggak ada pepohonan besar tempat berteduh. Rombongan MyTrip aja yang tiba siang hari sampai pada buka payung, lalu jadi ada ide berfoto-foto dengan payung deh. Pantai ini cocok juga untuk surfing.
Berfoto-foto dengan payung di Pantai Pero
Waktu tempuh dari Bandara Tambolaka: 1 jam, berjarak 40 km.
8. Bukit Lendongara
Untuk mencapai area perbukitan di Desa Karuni Kecamatan Loura ini Trippers harus berkendara menempuh jalanan mendaki dan berliku-liku. Mendekati puncak bukit sudah terlihat pemandangan yang memanjakan mata. Tapi terus sajalah, ikuti sampai supir atau pemandu yang mengantar menghentikan mobilnya di sebuah area parkir alami di depan gunduk-gundukan bukit yang sungguh memesona.
Kalau tiba di sini jauh sebelum waktunya matahari lenyap di balik bukit, kita bisa mengeksplor bukitnya dengan cara menuruni dan menaikinya. Ikuti saja ke mana mata dan kaki membawa. Tiap orang mungkin akan menemukan spot masing-masing untuk menunggui sunset di sini yang akan menyemburatkan rona merah-oranye-pink di langit.
Semburat sunset di Bukit Lendongara
Waktu tempuh dari Bandara Tambolaka: 20 menit, berjarak 10 km.
Pantai yang disebut juga Pantai Kita ini berada di perbatasan Desa Ramadana dan Desa Karuni Kecamatan Loura. Keunggulannya, selain garis pantai yang panjang dan lebar, di sini Trippers bisa melihat sunrise dan juga sunset. Menunggu sunset maupun sunrise di sini nggak perlu rebutan spot bagus. Duduk di mana saja di atas pasir, kita bisa leluasa memandang matahari bulat sempurna masuk ke air ataupun muncul dari balik air.
Sunset di Pantai Mananga Aba
Pantai ini juga bisa untuk berenang tapi tetap harus waspada dan memperhatikan bagian mana yang sedikit curam dan tarikan ombaknya kuat. Oleh Mario Hotel & Cafe, satu-satunya hotel yang berada di area pantai ini, kawasan Mananga Aba sedang dikembangkan sebagai spot penyelaman dan snorkeling.
Waktu tempuh dari Bandara Tambolaka: 40 menit, berjarak 24 km.
10. Tanjung Mareha
Tanjung Mareha berada di Desa Panenggo Ede Kecamatan Kodi. Dari atas tanjung terbuka dengan posisi yang cukup tinggi ini kita bisa melihat dua pantai di kiri kanan secara bird eye view. Di sisi kanan yakni arah ke Pantai Bawana kita bisa melihat sunset dan di sisi sebelah kiri, arah Pantai Watu Maladong melihat sunrise.
Pemandangan dari Tanjung Mareha ke arah Pantai Bawana
Untuk mencapai lokasi tanjungnya dari parkir mobil tinggal jalan kaki sedikit. Saat mengeksplor dan foto-foto harap hati-hati karena nggak ada pembatas apa pun. Tapi tanjungnya lebar, jadi nggak usah neko-neko jalan sampai ke pinggir.
Waktu tempuh dari Bandara Tambolaka: 1,5 jam, berjarak 61 km.
11. Pantai Bawana
Highlight pantai ini adalah tanjung karang yang menjorok ke pantai dengan bolongan besar di tengahnya, laksana gerbang raksasa. Cakep banget! Sayang, kabarnya, usai gempa yang menimpa Kabupaten Sumba Barat Daya Agustus 2020 lalu, ada batu yang runtuh dan sedikit mengubah bentuk karang bolong ini.
Pantainya berpasir putih yang garisnya panjang dengan dilatari tebing tinggi. Karang bolong setinggi kurang lebih 10 m dengan tinggi bolongan +/-6 m tentu jadi spot favorit untuk berfoto. Apalagi di depannya ada beberapa batu besar berserakan, pas untuk tempat berfoto dengan framing karang bolong.
Karang bolong besar di Pantai Bawana
Bayar Rp50.000 per mobil. Lalu untuk turun ke pantainya yang jalurnya terjal kita wajib memakai jasa pemandu, per pemandu Rp50.000. Jeleknya, mereka berebutan memandu, dan ujung-ujungnya kita diminta membayar pemandu lebih banyak dari yang kita butuhkan. Semoga sekarang sudah dibenahi. O ya, durasi yang dibutuhkan untuk sampai bawah +/-25 menit. Naiknya kalau nggak banyak berhenti bisa 15 menit.
Waktu tempuh dari Bandara Tambolaka: 1,5 jam, berjarak 58 km.
12. Pantai Watu Maladong/Malandong
Pantai ini terlihat dari atas Tanjung Mareha, ke arah sebelah kiri. Dari atas terlihat hamparan batu-batu karang besar di sepanjang bibir pantai yang bertebing. Karakternya sama dengan Pantai Bawana. Kalau di Pantai Bawana highlight-ya karag bolong, di sini yang menonjol adalah batu karang besar yang menyerupai rumah adat Sumba. Batu unik ini terbentuk secara alami karena pengaruh gelombang air laut. Pantai ini berada di Desa Kahale Kecamatan Kodi Balaghar.
Pemandangan Pantai Watu Maladong dari Tanjung Mareha
Waktu tempuh dari Bandara Tambolaka: 1,5-2 jam, berjarak 63 km.
(Bersambung)