TANTANGAN 7 GUNUNG DI FLORES (Bagian 2-Tamat) 2016-08-18 00:00

Danau Kelimutu di Gunung Kelimutu

 

Ada 7 puncak dunia, 7 puncak di Indonesia, yang bagi para pendaki tentunya menggoda untuk digapai puncaknya. Bagaimana untuk pendaki amatir, yang mendaki hanya karena hobi dan ingin menikmati keindahan gunung dari puncak? MyTrip sebagai pendaki amatir pernah melakukan pendakian 7 puncak gunung di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dalam 7 hari dalam tim berjumlah 7 orang, tahun 2013 lalu. Dari Ruteng di barat hingga Maumere di timur. Gunung Ranaka, Inerie, Wawomuda, Ebulobo, Iya, Kelimutu dan Egon. Kelelahannya terbayar dengan pemandangan yang ditawarkan. Alam Flores memang luar biasa!

 

“UJUNG DUNIA” DI GUNUNG IYA (637 M)

Puncaknya berpasir merah

 

Ujung dunia

 

Lokasi: Ende.

Tingkat kesulitan: Sedang.

Lama pendakian: 2-2,5 jam naik; 1,5-2 jam turun.

Gunung yang berada di semenanjung di selatan Kota Ende ini memang nggak tinggi. Tapi jangan dikira gampang didaki. Jalurnya masih sangat perawan, kita harus menerabas alang-alang di tengah udara terbuka yang panas. Kemudian lanjut dengan jalur bebatuan yang nggak terlalu curam tapi tetap butuh kewaspadaan. Sampai puncak, terlihat pemandangan Gunung Meja dan Pulau Ende. Jangan berhenti di sini, turunlah ke arah tebing terbuka berpasir merah yang di bawahnya ada crater. Anda akan sampai di “ujung dunia” yang sangat indah.

 

“BONUS” GUNUNG KELIMUTU (1.647 M)

Danau Kelimutu selalu berubah warna

 

Lokasi: Desa Moni, Ende.

Tingkat kesulitan: Rendah.

Lama pendakian: 30 menit naik; 20 menit turun.

Gunung Kelimutu, yang memiliki 3 danau yang warnanya berbeda-beda, memang menjadi bonus dalam 7 hari pendakian. Naiknya cepat dan mudah, jalan rata plus anak tangga. Dari tugu pandang di puncaknya kita bisa melihat Tiwu Nuamuri Koofai yang berwarna hijau muda, Tiwu Ata Polo yang kini berubah merah darah, dan Tiwu Ata Mbupu (danau yang terpisah sendiri) yang hitam. Tak ada yang meragukan betapa spektakurlenya sunrise di Kelimutu.

 

ANGIN KENCANG DI PUNCAK GUNUNG EGON (1.708 M)

Jalur bebatuan Egon

 

Lokasi: Desa Blidit, Maumere.

Tingkat kesulitan: Cukup tinggi.

Lama pendakian: 3 jam naik; 2,5 jam turun.

Gunung api yang masih aktif ini sangat populer di kalangan pendaki di antara gunung lain di Flores. Tapi meski demikian, menemukan jalurnya termasuk sulit, masih sangat perawan. Lintasan awal berupa jalan tanah di tengah hutan. Setelah itu barulah jalur bebatuan, bukan loose rock tapi tetap ada bagian sulit terutama beberapa meter menjelang puncak. Namun lebih mudah dari Inerie karena jalurnya dibuat zig-zag. O ya yang My Trip jejaki bukan puncaknya, karena puncak hanya bisa dicapai dengan peralatan rock clilmbing. Dari puncak sesungguhnya, crater bisa terlihat. Dari puncak yang kami injak, bisa terlihat Pulau Besar di Teluk Maumere.

 

Rekomendasi My Trip

Yang nggak mau berlelah-payah mendaki gunung, cukup memilih Gunung Wawomuda dan Kelimutu. Pilihan berikutnya buat yang kuat jalan, Gunung Ranaka, karena walaupun tinggi tapi jalurnya sangat mudah dan jelas. Untuk Wawomuda dan Ranaka sebaiknya tetap memakai jasa pemandu lokal ya.

 

Tips:

  • Karena cuaca Flores yang cenderung panas menyengat, sebaiknya semua pendakian dimulai maksimal pukul 04.00 pagi.
  • Bawa tongkat atau trekking pole, terutama sangat membantu untuk turun.
  • Pakai sarung tangan. Kita bakal sering menggengam batu, rumput, atau batang pohon selama pendakian.
  • Ditemani pemandu lokal is a must!
  • Sebagian besar gunung ini masih aktif. Jadi perlu mengecek dulu sebelum memutuskan mendaki.

 

Catatan: Tingkat kesulitan dan lama pendakian dihitung berdasarkan level pendaki amatir dengan bekal persiapan fisik.

Teks: Mayawati NH Foto: Jason Ong, Mayawati NH, Sam Lai, Zuriah Saibun
Comment