Kalau di Nusa Penida Bali ada Angel’s Billabong, di Tulungagung Jawa Timur ada Kedung Tumpang. Ya, walaupun nggak sama persis, keduanya sama-sama kolam alami di bibir pantai tebing karang. Kolam ini terjadi akibat empasan gelombang yang kuat ke pantai karang sehingga menghasilkan kubangan-kubangan di gugusan karang. Makanya dinamai Kedung Tumpang. Kedung artinya genangan, kubangan, cekungan, lubuk. Kedung Tumpang baru mulai ngetop sekitar pertengahan 2015.
CARA KE SINI:
Kedung Tumpang berada di Desa Pucanglaban, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Bingung Tulungagung ada di mana? Di dekat Blitar dan Kediri. Area Jawa Timur yang sudah agak ke barat. Kalau dari Blitar naik kendaraan pribadi arahkan ke Desa Pucangalaban hingga ketemu petunjuk ke Pantai Molang dan Pantai Lumbung. Sampai pertigaan desa itu ke kiri, beda arah dengan kedua pantai tersebut. Total butuh waktu 1,5 jam dari Blitar untuk tiba di parkiran Kedung Tumpang.
ADA TIKET MASUKNYA?
Kita hanya akan dimintai sumbangan sukarela sebesar Rp 5.000 per rombongan dan biaya parkir per mobil Rp 10.000.
BAGAIMANA AKSES MASUKNYA?
Kalau membawa motor dan punya skill mumpuni, dari parkiran mobil terus saja lajukan motor Anda. Ada dua jalur yang bisa ditempuh, dan keduanya bukanlah jalan mulus beraspal. Jalur memutar melewati area yang lebih terbuka tapi ada beberapa turunan curam, sedangkan jalur yang lebih singkat melewati keteduhan hutan kecil dan sangat becek kalau habis hujan. Roda motor gampang banget selip di jalur ini. Jadi kalau kurang-kurang lihai, mending parkir motor di area parkiran mobil, lalu sewa ojek. Biaya ojek Rp 15.000 untuk sekali jalan, selama 15-20 menit. Ojek nggak menunggu kita. Untuk kembalinya kita bisa pakai jasa ojek lain karena mereka banyak mangkal.
Begitu turun ojek, kita sudah bisa melihat laut, tapi kolam-kolam alami nan cantik itu belumlah kelihatan. Dari area parkir motor yang banyak warung dan banyak ojek mangkal ini kita harus jalan kaki lagi menurun. Nanti akan ketemu pertigaan di mana ada warung tenda. Boleh ambil jalur kanan, boleh jalur kiri.
Kubangan yang pertama dilihat kalau ambil jalur kanan
Disarankan ambil jalur kanan aja karena relatif lebih landai dibanding jalur kiri. Tapi ya memang nggak mudah juga. Di beberapa ruas yang cukup curam kita harus hati-hati. Jalurnya lumayan teduh oleh rimbun pepohonan. Setelah menurun sekitar 15-20 menit, mulai terlihatlah kubangan-kubangan cantik itu. Terlihat kubangan besar yang diapit dua tebing batu di sisi kiri dan kanannya. Tapi kok nggak seperti di foto ya?
MANA YANG SEPERTI DI FOTO-FOTO ITU?
Tiga batu besar di atas tebing
Ya memang, kalau lewat jalur kanan, yang kita temui pertama kali bukan area kubangan utama yang foto-fotonya banyak beredar. Tapi cakep juga kok. Setelah puas berfoto-foto di kubangan pertama ini, teruslah berjalan ke kiri menyusuri dan melompati gugusan batu karang. Banyak formasi bebatuan dan karang cantik yang dijilat ombak besar yang fotogenik untuk dioto. Ada jembatan karang atau bolehlah disebut karang bolong. Terus lagi, kita akan menemukan 3 bongkah batu besar yang seolah nangkring di tebing. Di bawahnya ada kubangan-kubangan juga. Tapi jangan berpuas di sini. Ke kiri sedikit lagi, kita akan melihat banyak orang berendam di kubangan. Sesekali ombak mengempas, mengisi kubangan dengan air dan menyisakan buih-buih putih. Ya, itulah kubangan utamanya. Tapi belum cantik difoto kalau kita belum berjalan terus dan berdiri di atas tebingnya. Nah, kalau udah berdiri di atas tebingnya, barulah jepretkan kamera sebanyak mungkin. Diambil dari sudut mana pun, kece badai!
Nah ini dia kubangan utamanya yang fotonya banyak beredar --spot sejuta umat!
Tapi nggak selalu kubangan tersebut berisi air bening seperti di Angel’s Billabong yang sampai kelihatan motif karang di dasar kubangannya. Waktu MyTrip datang, air kubangannya nggak terlalu bening. Tapi tetap cantik difoto, terutama karena selain air kubangannya ada yang biru gelap dan ada yang hijau kecokelatan, batu-batu karangnya tampak kekuningan hingga terlihat kontras.
BOLEH BERENANG?
Boleh kalau Anda bisa berenang karena kubangannya cukup dalam. Tapi lihat situasi dulu ya.... Kalau saat pagi air pasang dan ombak cukup jauh masuk ke tebing karang dan kubangan, jangan nekat berenang karena ombak akan menyeret Anda keluar, ke samudera lho! Dan sangat bahaya kalau sampai terseret ombak keluar dan terempas lagi ke karang. Saat sore air surut, barulah aman untuk berenang. Tapi nggak ada kamar bilas di area sekitar ya. Baru ada kamar bilas yang bisa disewa di area parkiran mobil. Berarti Anda harus basah-basah naik ojek.
Banyak yang berenang
BAGAIMANA JALAN KEMBALINYA?
Untuk kembali, kita nggak usah balik ke tempat kita datang, melainkan terus maju saja. Kita akan menemukan jalur naik yang curam tapi untunglah ada tali-tali nilon yang sudah disediakan untuk kita berpegangan. Inilah jalur curam yang kita hindari saat pergi/turunnya, yang jalur kiri sehabis pertigaan yang ada warung itu lho! Meskipun melelahkan, tapi lebih aman melewati jalur curam saat naik ketimbang turun.
MENGINAP DI MANA?
Pilihan menginap bisa di Tulungagung, Blitar maupun Kediri. Hotel bintang 4 juga ada.
Tips:
- Kenakan pakaian yang cocok untuk naik ojek di medan yang turun naik dan licin dan untuk turun naik ke area Kedung Tumpang.
- Pakai sendal gunung atau sepatu kets, jangan sendal jepit apalagi sendal cantik-cantik.
- Bawa payung atau kenakan topi karena di area kubangan semua terbuka dan cukup terik saat siang.
- Nggak perlu bawa air minum dari parkiran mobil karena hingga ke area Kedung Tumpang pun banyak yang menjual minuman dingin dengan harga yang masih wajar. Mereka juga menjual mie instan. Tapi kalau mau makan berat, ada beberapa warung makan selepas beberapa menit dari area parkiran mobil. Harganya sungguh sangat bersahabat alias murah abisss!!