COBA HITUNG, AIR TERJUN OEHALA ADA BERAPA TINGKAT? 2016-06-17 00:00

 

Air terjun bertingkat-tingkat ada banyak di Indonesia. Yang paling terkenal tentulah Air Terjun Saluopa di Tentena, Sulawesi Tengah. Katanya ada 12 tingkat. Nah di Pulau Timor dengan akses masuk dari Kota Kupang juga ada beberapa air terjun bertingkat yang nggak kalah cantiknya. Sebut saja Air Terjun Tesbatan di Amarasi, Kabupaten Kupang dan Air Terjun Oehala di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Kali ini kita bahas Air Terjun Oehala ya.

 

DI MANA DAN BAGAIMANA KE SANA?

Letak air terjun ini di Desa Oehala, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS. Jaraknya dari pusat Kota Soe (ibu kota TTS) +/-13 km ke arah utara. Dengan kendaraan pribadi ditempuh +/-20 menit. Akses jalan masuknya dari jalan utama kini sudah relatif baik, beraspal.

Kalau dari Kota Kupang arahkan kendaraan ke Kota Soe. Jaraknya +/-110 km dengan waktu tempuh nonstop 2-2,5 jam. Dari Soe tiba di pertigaan Kapan ada tugu, beloklah ke kanan, sementara ke kiri terus menuju Atambua.

Dianjurkan untuk sewa kendaraan, baik Anda pergi dari Kupang maupun dari Soe. Karena kalau naik transportasi umum cuma sampai pertigaan jalan masuk. Sedangkan untuk ke dalamnya masih +/-3 km lagi.Ojek juga jarang, nggak ada yang mangkal di situ, jadi harus menunggu lama.

 

BAGAIMANA MENCAPAI LOKASI AIR TERJUNNYA?

Begitu kendaraan sampai di parkiran, kita masih harus menuruni anak tangga yang sudah dibuat rapi untuk sampai ke lokasi air terjun. Nggak sampai 5 menit lah kita udah sampai di lokasi air terjun pertama. Ada lopo (gazebo khas Timor yang beratap jerami) dan pagar pembatas untuk kita menonton air terjun dari bagian atas-samping. Jangan keburu kecewa kalau melihat air terjun ini biasa banget karena ini bukanlah area utamanya. Nggak usah lama-lama di sini, turun lagi ke bawah melewati beberapa anak tangga yang tak serapi di atas, maka sampailah kita ke area air terjun utama yang paling cantik.

 

Air terjun pertama, apalagi saat kering begini, kurang menarik

 

Area utama, 3 tingkat air terjun dan kolam alami di bawahnya

 

Tampak ada 3 tingkatan utama yang setiap tingkatnya paling tinggi juga cuma +/-2 m. Di setiap akhir tingkatan terbentuk kolam alami, ada yang dangkal, dan ada yang cukup dalam untuk berenang-renang cantik. Inilah area kolam utamanya. Air yang membentuk kolam berwarna hijau toska muda. Kalau pas wiken banyak warga lokal datang dan berenang-renang di kolam yang relatif kecil ini. Airnya segar.Wajar karena sumber airnya berasal dari Gunung Mutis.

 

Ujung kolam utama diberi pembatas tembok

 

Ujung kolam sudah diberi pembatas tembok, tapi airnya tetap mengucur ke bawah. Nah batas tembok ini bisa kita jadikan jalan setapak untuk ke arah kanan air terjun, di mana kita bisa menaiki gundukan bebatuan, lalu sedikit memutar hingga sampai ke kolam tingkatan kedua (persis di atas kolam utama). Nggak sulit naiknya, tapi tetap butuh kehati-hatian karena di beberapa bagian cukup licin. Kolam tingkatan kedua ini bagian tepinya dangkal dan kita dapat dengan mudah melangkah di situ. Batunya pun relatif nggak licin. Di sinilah kita bisa berfoto-foto narsis.

 

Berfoto narsis di spot ini

 

Puas di area air terjun utama, jangan buru-buru pulang. Teruslah berjalan lagi ke bawah. Kali ini sudah nggak ada anak tangga, melainkan jalur tanah berbatu dan sesekali kita harus melewati aliran air. Di sini terdapat tingkatan selanjutnya dari air terjun Oehala. Kolam yang terbentuk dari aliran air juga berwarna hijau toska muda. Saat debit air ngga terlalu besar seperti saat MyTrip datang awal Mei 2016, kita bisa melangkah masuk ke tepi kolam dangkal ini. Sayang, memandang ke atas ke arah air terjun, nggak terlihat tingkatan sebelumnya karena aliran air membelok. Tapi melihat ke bawah, terlihat tingkatan lainnya. Kalau ada salah satu dari rombongan kita bisa turun lagi ke bawah –yang jalurnya lebih sulit—dia bisa memotret kita dari bawah dengan latar belakang air terjun dan pepohonan rimbun di kiri kanan, serta air terjun tingkatan berikutnya serta kolamnya di bawah.

 

Jalur ke air terjun berikutnya, sesekali melewati aliran air

 

Jalur turun ke air terjun berikutnya

 

Air terjun tingkatan berikutnya

 

Spot foto wajib lainnya

 

Jadi, ada berapa tingkat sebenarnya air terjun Oehala ini dari atas sampai bawah? MyTrip tak dapat menghitungnya dengan pasti. Tapi menurut beberapa sumber, semua sepakat ada 7 tingkat, tapi nggak termasuk tingkat yang kecil-kecil.

 

ADA FASILITAS APA AJA?

Di lokasi air terjun hanya ada lopo-lopo, 4 buah toilet (kurang terawat tapi masih OK lah buat buang air kecil atau ganti baju kalau Anda main basah-basahan di air terjun). Banyak warga lokal terlihat membuka bekal makanan di lopo. Warung ada beberapa di atas dekat parkiran tapi hanya menjual minuman, makanan kecil, dan buah-buahan. Buah yang dijual paling banyak adalah jambu biji. Kalau sedang musim, mereka juga menjual markisa.

 

Beberapa warung di dekat parkiran

 

MENGINAP DI MANA?

Berhubung jaraknya cuma +/-2,5 jam dari Kota Kupang, jadi kita bisa menginap di Kupang. Tapi kalau sekalian mau eksplor Kabupaten TTS, silakan menginap di Kota Soe. Cukup banyak penginapan di Kota Soe. Salah satunya Hotel Gajah Mada Permai dengan tarif Rp 250.000 dengan sarapan prasmanan yang memuaskan. Restoran dan rumah makan juga cukup banya di Soe, rata-rata masakan Jawa.

 

DO YOU KNOW?

  •  “Oe” dalam bahasa lokal Timor berarti “air”. Makanya banyak air terjun atau tempat di Pulau Timor berawalan “Oe” seperti Air Terjun Oenesu, Pantai Oetune.
  • Gunung Mutis di Kabupaten TTS adalah gunung tertinggi di Pulau Timor dengan ketinggian 2.427 mdpl.
  • Kota Soe, beda dengan kota-kota lain di Pulau Timor, berhawa sejuk. Nggak perlu nyari hotel ber-AC kalau menginap di Soe. Soe juga penghasil jeruk dan alpukat. Cobain deh alpukatnya. Nagih!

 

INFO:

Tiket masuk: Rp 3.000/orang

Parkir mobil: Rp 2.000

 

Air terjun utama dari sisi kanan

 

Area air terjun utama cocok buat berfoto-foto

Teks: Mayawati NH Foto: Mayawati NH, Anton Ustaku, Jetty Mardona, Nuno
Comment