8 SUNSET YANG BIKIN BLINGSATAN, YANG NOMOR 6 TAK TERDUGA 2017-10-11 00:00

Sunset cantik di Karang Copong, Ujung Kulon

 

Melihat semburat sinar mentari merona merah dan merekah di langit biru yang mulai kegelapan adalah salah satu bonus dalam perjalanan. Setuju, kawan? Seperti pernah saya tulis dalam artikel sebelumnya (baca di sini), saya lebih suka berburu sunset daripada sunrise karena nggak perlu bangun pagi. Lebih sering juga sunset nggak perlu ditunggu secara khusus, tapi bisa disambi sambil kapal atau di mobil yang kita tumpangi melaju.

 

Sama dengan kalian, sebagai sesama pejalan, saya juga sudah pernah melihat dan mengalami proses matahari undur diri dari muka bumi di banyak tempat. Semua berkesan, kecuali yang gagal alias mendung menghalangi kencan kita dengan sang surya. Tapi dari sekian banyak yang berkesan, kalian pasti punya 1, 2, 3, 4, 5 atau  atau lebih yang super duper berkesan. Yang bener-bener epik deh! Yang membuat kalian blingsatan. Cerita di kolom komen ya... Nah kalau cerita saya ini nih...

 

1. LAUT PUN MEMERAH TERKENA PANTULAN SINAR MATAHARI DI MANSUAR RAJA AMPAT

 

Berkali-kali ke Raja Ampat di Papua Barat, saya berkali-kali juga melihat sunset yang sungguh membuat mata dan jiwa terpuaskan. Tapi yang satu ini bener-bener membuat saya dan kawan-kawan blingsatan sampai speedboat kami yang tengah melaju kencang sedikit miring –semuanya mau motret dan dipotret berlatar sunset kece.

 

Sebenarnya sore itu, Desember 2016, mataharinya sudah hilang di balik pulau dalam perjalanan kami kembali dari Wayag. Dan nggak ada yang istimewa dari proses itu. Tapi justru setelah matahari sudah ke peraduan, di sekitar perairan Pulau Mansuar, perlahan langit menampakkan semburat yang cantik dan air laut pun memerah. Epik banget! Ya, after sunset di Indonesia Timur, terutama di Raja Ampat, memang selalu saya nantikan lebih daripada menantikan proses sang surya tenggelam, karena selalu cetar membahana badai!

 

2. LANGIT MEREKAH DI SEGALA PENJURU DI PURU KAMBERA

Sunset yang sudah kegelapan di Pantai Puru Kambera

 

Maksud hati menonton proses matahari nyemplung ke laut di Pantai Puru Kambera, Sumba Timur, NTT, Mei 2016. Tapi kami kelamaan berpose-pose di tengah jalan di antara padang sabana beberapa menit sebelum tiba di pantai, jadi sampai di pantai sudah kegelapan, walaupun tetap masih dapat rona oranye terang di langit.

 

Sunset dan kawanan kuda. Merekah di segala penjuru

 

Yang saya mau ceritakan memang bukan sunset ketelatan di pantai, tapi justru before and after sunset di tengah sabana itu. Mataharinya memang nggak kelihatan, tapi semburat pink dan oranye di langit biru terang yang menjelang kegelapan (nah, bingung kan...) itu luar biasa indahnya. Dan istimewanya, yang bikin kami blingsatan, semburatnya itu ada di segala penjuru! Bukan cuma di sisi barat. Saya sampai kehabisan kata-kata untuk menggambarkannya. Apalagi di kejauhan terihat kawanan kuda sedang merumput. Bellissimo!

 

3. AWAN MEMBENTUK PILAR-PILAR RAKSASA DI KEFAMENANU

Sunset yang amazing ini nggak sengaja ditungguin. Tapi benar-benar menjadi salah satu kenangan terindah dalam sejarah perjalanan saya. Awal Mei 2016 itu kami sedang dalam perjalanan dari Kota Kefamenanu (Kabupaten Timor Tengah Utara) ke Kota Atambua di Kabupaten Belu, Pulau Timor (bagian Indonesia), NTT. Sungguh beruntung kami karena pas melewati persawahan di satu desa yang namanya Lurasik (kami tahu nama desanya aja dari Google Map), pas matahari sedang dalam proses tenggelam di balik pegunungan. Pegunungan Biboki namanya (yang ini kami tahu dari supir kami yang orang asli Kefamenanu).

 

Menonton sunset di persawahan

 

Kami pun langsung minta berhenti, menikmati pendar oranye yang mengepung langit. Membuat suasana sore di antara pematang sawah itu begitu romantis. Di kejauhan di sebelah kanan menyeruak pilar-pilar awan yang makin eksotis terkena sinar surya, dan pemandangan itu masih dapat kami lihat berkilo-kilo meter setelahnya.

 

Terbentuk pilar-pilar awan di Kefamenanu

 

4. MATAHARI DITELAN LAUT DI KARANG COPONG, UJUNG KULON

 

Saat ikutan open trip ke Ujung Kulon Banten April 2012 lalu saya nggak berharap banyak. Yang penting saya bisa menuntaskan target menginjakkan kaki di kepala Pulau Jawa. Eh siapa nyana di sana saya malah mendapatkan sunset sempurna di mana matahari bulat utuh jatuh ke laut tanpa terhalang awan atau apa pun. Biasanya ada aja yang halangin si bola oranye itu. Usai sang mentari hilang, semburat ungu-ungu pink muncul di langit arah sebaliknya. Beuhh, pokoknya epik!

 

5. KAWANAN KALONG MENGIRINGI MATAHARI TENGGELAM DI PULAU KALONG

 

April 2017 lalu bukan pertama kalinya saya menanti sunset dan keluarnya geromboan kelelawar alias kalong di Pulau Kalong TN Komodo, NTT. Hampir setiap kali melakukan LOB (live-on-board) trip ke TN Komodo, saya tak pernah melewatkan ‘ritual’ ini. Tapi yang bulan lalu itu sunsetnya rasanya lebih eksotis. Di satu sisi kawanan kalong yang entah ribuan atau ratusan ribu itu serombongan demi serombongan keluar dari balik pepohonan dengan kepakan anggun, di sisi lain matahari perlahan menghilang di balik awan. Di langit pun terlukis warna oranye. Perlahan gelap pun datang.

 

Kawanan kalong berhamburan keluar

 

6. SEPOTONG PELANGI AFTER SUNSET DI UJUNG TIMUR PULAU ALOR

 

Sore itu, Maret 2017, akhirnya kapal kami merapat di sebuah desa yang bernama Maritaing, lokasinya di ujung timur Pulau Alor, NTT. Kami pun berhamburan keluar dari kapal, melangkah ke dermaga dan menuju pantai. Sunsetnya sih sebenarnya agak terhalang pulau. Tapi justru refleksi sinar mentari di langit sisi sebaliknya itu yang uwowww banget! Pokoknya khas langit senja Indonesia Timur yang sangat saya hapal. Dan istimewanya, terlihat sepotong pelangi di sisi timur, memayungi Bumi Lorosae yang terlihat sayup di kejauhan. Dalam hening saya nikmati bentang langit yang luar biasa itu, sambil terus menekan tombol shutter kamera.

 

Sepotong pelangi di ujung Alor

 

7. TENGGELAM DALAM LAUTAN AWAN GENDUT DI BUKIT PERGASINGAN

Awan-awan gendut menelan matahari

 

Salah satu tujuan kami mendaki Bukit Pergasingan di Lombok NTB akhir Juli 2017 adalah untuk menonton sunset yang katanya bagus banget. Dan, yesss.... Bener! Di Puncak Satu sekaligus camp area kami yang menghadap ke Puncak Rinjani, matahari di sebelah kanan perlahan hilang ditelan awan-awan gendut. Puncak Rinjani di sebelah kiri tampak seperti ikutan menonton matahari pamit. Semburat lembayung pun merekah di arah sebaliknya. Kami blingsatan memotret sajian di depan mata itu dan juga sibuk minta dipotret tentunya.

 

Sunset di Bukit Pergasingan. Nikmat mana lagi yang kau dusatakan?

 

8. SUNSET TERTUTUP AWAN, ‘ALIEN’ TURUN DI BUKIT MERESE

 

Momen sunset magis itu begitu cepat. Saya baru beberapa kali menekan tombol shutter kamera, dan mengangkat ponsel juga untuk mengabadikan ‘lukisan’ alam maha cantik itu. Baru sebentar menikmatinya dengan mata, dan merekamnya ke dalam ingatan, dia sudah berlalu. Menyisakan rasa takjub. Sore awal Agustus 2017 itu kami menghabiskan waktu dengan menanti sunset di Bukit Merese di Lombok Selatan, NTB. Sayang, barisan awan gelap yang menggantung di atas Pantai Seger di kejauhan tampaknya menghalangi sang mentari berunjuk kecantikan. Tapi siapa nyana kondisi itu justru menjadikan sunsetnya lebih istimewa dari sekadar sang bola merah yang menyelinap ke balik horizon. Sinar matahari yang seolah enggan beranjak dari dekapan sang awan itu menghasilkan pendaran cahaya yang menakjubkan. Seperti ada UFO yang tengah menurunkan para alien ke bumi lewat jalur cahaya. Keren sumpah!

 

Artikel ini pernah dimuat di Qubicle.id

Teks & Foto: Mayawati NH
Comment