Changbai Waterfall saat musim panas
Baekdusan atau Changbaishan yang berada di perbatasan antara Korea Utara dan China masuk dalam kawasan Changbaishan National Reserve yang berlokasi di Provinsi Jilin, China. Changbaishan National Reserve/ Changbaishan Scenic Area mencakup area yang sangat luas, sekitar 2.000 km2 sehingga terdapat 3 rute pilihan yang bisa dijelajahi dari sisi China, yakni rute utara, barat, dan selatan. Dari ketiga rute itu kita bisa melihat Tianchi (Heavenly Lake), danau vulkanik yang menawarkan pemandangan cantik dari ketinggian, yang merupakan ikon utama Changbaishan. Bingung mau pilih rute mana? Simak saja tulisan berikut ini.
1. RUTE UTARA (NORTH SLOPE)
Rute yang dekat dengan Kota Erdaobaihe ini favorit para turis. Mayoritas travelers perdana lebih memilihnya karena tersedia fasilitas yang cukup lengkap dan nyaman. Keunggulannya, ada lebih banyak spot wisata daripada rute lainnya. Tiket bisa langsung dibeli di loket dengan harga RMB 210 (harga bisa berubah sewaktu-waktu), sudah termasuk biaya masuk taman nasional + eco bus to get around. Berikut spot-spot wisatanya:
- Tianchi (Heavenly Lake)
Ini dia highlight Changbaishan. Sama seperti Danau Toba, kaldera (danau vulkanik) ini tercipta akibat letusan gunung berapi ribuan tahun lalu. Dari atas sini kita bisa menyaksikan keajaiban alam berupa danau biru dikelilingi lereng pegunungan yang membentang luas di antara garis batas dua negara. Pemandangannya yang luar biasa bikin mata nggak berkedip. Banyak yang berpendapat kalau Changbaishan masuk dalam daftar perbatasan negara paling indah di dunia. Saya setuju!
Namun, view point di Rute Utara bukanlah lokasi yang perfect untuk menikmati Tianchi, sebab terdapat banyak bebatuan besar yang agak menghalangi pandangan.
Perlu dicatat, untuk ke Tianchi harus menggunakan minivan (summer) atau jeep (winter) yang butuh biaya lagi, RMB 80. Biaya ini di luar tiket masuk ya. Bila cuaca nggak bersahabat, ada kemungkinan akses view point Tianchi ditutup.
- Green Deep Pool
Di sini kita bisa menikmati pemandangan serba hijau. View deck menghadap sebuah kolam alami yang tercipta dari 5 air terjun mini. Kolam ini dikelilingi lembah yang rimbun dengan latar lereng pegunungan batu yang menjulang tinggi. Pemandangan berubah total ketika musim dingin, permukaan kolam membeku dan menjadi serba putih. Suhu dingin ditambah suasana yang hening tanpa adanya embusan angin adalah momen yang tepat untuk menikmatinya. Bisa dicapai dengan eco bus.
- Xiao Tianchi (Small Heavenly Lake)
Danau ini versi kecilnya Tianchi. Bentuk dan pemandangannya hampir mirip Green Deep Pool, cuma yang membedakan adalah adanya rumah kayu di pinggir danau. Ini rumah tabib yang tugasnya menjaga kualitas dan kesehatan pepohonan di lingkungan sekitar.
- Julong Hot Spring & Changbai Waterfall
Keduanya berada di lokasi yang sama dan bisa dicapai dengan eco bus. Dari area parkir kita harus berjalan kaki sekitar 1 km di atas jalur kayu menuju air terjun Changbai. Perjalanannya bisa sangat sulit bagi yang tak terbiasa jalan kaki jarak jauh. Kaki mungkin gemetar saat naik ratusan tangga, tapi ganjarannya pemandangan indah.
Trek kayu melintas di atas aliran sumber air panas bernama Julong. Julong Hot Spring merupakan aliran sungai geothermal yang membuatnya tidak membeku meski di musim dingin. Uap air berupa kabut tipis yang naik dari permukaan panasnya menciptakan sebuah pemandangan yang misterius sekaligus mengagumkan.
Begitu sampai di ujung trek dan melihat pemandangan di depan mata, cuma satu kata yang keluar dari mulut saya saat itu, “Woooaaahh!!” Tianchi menumpahkan jutaan liter debit air per detik dalam bentuk air terjun setinggi 68 m yang bernama Changbai Falls. Kita dapat menyaksikan derasnya air terjun ini saat es mulai mencair, pas awal musim panas. Saat musim dingin debit airnya berkurang, namun tak pernah beku seluruhnya karena air di dasar Tianchi selalu panas sepanjang tahun akibat panas bumi (geothermal).
- Underground Forest
Spot ini menawarkan pemandangan sekaligus aktivitas trekking selama sekitar 30 menit di tengah hutan. Ada trek kayu yang dipasang di sepanjang jalur, para turis pun bisa enjoy berjalan kaki tanpa membuang banyak tenaga.
Di ujung perjalanan kita dapat melihat pemandangan terbuka tebing tinggi yang mengelilingi lembah dengan hutan rimbun di dasarnya. Dan ternyata cekungan ini adalah kawah bekas letusan gunung api. Nama Underground Forest diambil dari hutan yang berada di dalam kawah ini.
2. RUTE BARAT (WEST SLOPE)
Rute ini juga diminati banyak turis, namun tidak sepadat Rute Utara. Karena spot wisatanya nggak sebanyak di utara. Namun di kota terdekatnya, Songjianghe sudah ada fasilitas turis yang lengkap dengan kualitas bintang. Tiket bisa langsung dibeli di loket dengan harga RMB 210 (harga sewakti-waktu bisa berubah), sudah termasuk biaya masuk taman nasional + eco bus to get around. Berikut spot-spot wisatanya:
- Tianchi (Heavenly Lake)
Untuk mencapai view point, Trippers diuji kekuatan fisiknya dengan mendaki ratusan anak tangga. Seharusnya mudah dengan tangga yang tidak curam, namun saat musim dingin, suhu di bawah nol, angin kencang, dan udara tipis di ketinggian bisa membuatnya jadi makin sulit. Rata-rata butuh waktu sekitar 1 jam untuk mencapainya. Jika sudah beneran nggak sanggup lagi, silakan bayar jasa tandu kursi.
Tianchi dari view point Rute Barat
Pemandangan Tianchi di Rute Barat lebih luas tanpa ada halangan dan jarak view point ke danau pun lebih dekat daripada Rute Utara. Keunikan lainnya adalah di sini Trippers bisa lihat patok batu perbatasan milik Korea Utara. Jangan lupa ambil fotonya ya!
- Jinjiang Canyon
Spot ini nggak bisa dikunjungi jika Trippers berada di Rute Utara. Jinjiang Canyon adalah ngarai yang tercipta dari erupsi gunung berapi. Formasi bebatuan dengan banyak rupa dapat dilihat dari viewing deck sambil menikmati suara air sungai yang mengalir di dasar ngarai. Eco bus akan mengantar ke tempat ini setelah dari Tianchi. Dari parkiran harus trekking ke dalam hutan lagi selama sekitar 45 menit menuju ngarai.
- Yuanwei & Gaoshan Garden
Kedua taman ini sebenarnya hutan yang menawarkan aktivitas trekking di tengah hutan pegunungan. Di musim panas Trippers dapat jalan santai di atas trek kayu. Selain hutan alami, pengunjung juga bisa melihat danau, sungai, padang bunga, dan bila beruntung bisa bertemu hewan-hewan liar seperti tupai, elang, dll.
Baca juga: "5 Hari Eksplor Harbin, Ke Mana Saja?"
3. RUTE SELATAN (SOUTH SLOPE)
Di antara 3 rute, Rute Selatanlah yang tidak terlalu ramai pengunjung. Alasannya karena semua wisatawan harus ikut tur lokal yang terdaftar resmi. Individual travelers belum diperbolehkan ke mari. Apalagi backpackers! Jalurnya pun baru dibuka kembali di tahun 2018. Rute ini menawarkan pemandangan dan suasana alam yang lebih tenang. Namun info detil wisata rute ini masih sangat minim dan sangat sulit dicari versi bahasa Inggrisnya di internet. Berikut rangkuman singkatnya:
- Tianchi (Heavenly Lake)
Rute Selatan menawarkan sudut pandang terbaik ke arah Tianchi, dan jika Trippers ingin lihat area milik Korea Utara dengan jarak yang sangat dekat, maka rute inilah yang paling tepat. Garisnya hanya dipagari beberapa patok batu + rantai atau tambang. Silakan ambil foto sepuasnya, tapi ingat jangan sampai melewati garisnya, ya! Karena ada beberapa tentara yang sering patroli di area ini. Akses Rute Selatan dapat ditempuh melalui kota yang bernama Changbai.
- Changbai Town
Kota kecil yang menjadi akses terdekat Rute Selatan ini memiliki keunikan karena lokasinya tepat berada di pinggir Sungai Yalu, yang menjadi garis pemisah alami kedua negara. Di seberang sana adalah kota Hyesan yang masuk wilayah Korea Utara. Para turis yang penasaran sering kali mampir ke pinggir sungai demi menyaksikan kegiatan sehari-hari warga Hyesan.
Pemandangan Kota Hyesan (Korea Utara) dari Changbai Town (China)
Di Kota Changbai sendiri sudah ada beberapa fasilitas wisata seperti: hostel dan guesthouse, restoran Korea, hingga penjual suvenir dan pernak-pernik serba Korea Utara. Selain itu tur juga mengantarkan ke beberapa wisata lainnya yang tentunya masih bertema alam.
Cara ke Changbaishan dari Jakarta bisa dibaca di tulisan sebelumnya. Sedangkan rekomendasi penginapannya bisa dibaca di tulisan selanjutnya.