Puncak Everest dilihat dari Everest Base Camp Tibet, China
Menyusul ditemukannya beberapa pendaki Puncak Everest yang mempunyai gejala maupun terkonfirmasi positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit di Kathmandu Nepal pada awal Mei 2021, pemerintah China pun berinisiatif membangun pembatas di Puncak Everest. Tujuannya untuk memisahkan pendaki yang berangkat dari sisi Tibet China dan dari sisi Nepal. Puncak Everest di ketinggian 8.848 mdpl yang merupakan puncak tertinggi di dunia memang berada di wilayah China dan Nepal sekaligus. Rute pendakian pun bisa diawali dari Tibet yang merupakan wilayah China maupun dari Nepal. Berita ini dilansir dari website BBC.
Baca juga: “6 Fakta Everest Base Camp. Yang No.4 Mungkin Anda Tak Percaya”
Belum jelas bagaimana China akan menegakkan aturan tersebut di puncak gunung. Puncak Everest sendiri berupa kubah salju yang hanya bisa memuat 6 orang berdiri, dan saat musim ramai pendakian, barisan pendaki mengantre untuk bisa berdiri dan berfoto di situ. Jadi, agak sulit juga membayangkan bagaimana pelaksanaan pemisahan teritori di Puncak Everest yang sempit.
Seperti ini Puncak Everest jika dilihat dari sisi Tibet, China
Dikabarkan, satu regu pemandu gunung dari Tibet dikirim ke Puncak Everest untuk mendirikan garis pembatas tersebut. Hal itu dilakukan tepat sebelum rencana ketibaan para pendaki China yang saat itu sedang dalam pendakian mencapai puncak. Para pendaki yang memulai pendakian dari sisi China dilarang keras melakukan kontak dengan siapa pun yang datang dari sisi Nepal, dan dilarang juga menyentuh benda apa pun yang ada di puncak. Nah, kurang jelas juga, apakah para pemandu dari Tibet itu akan tetap berada di area tersebut untuk memastikan aturan dipatuhi.
Baca juga: “Last Minute Miracle di Everest Base Camp Tibet”
Satu-satunya spot di mana pendaki yang datang dari Nepal dan dari China bertemu memang hanyalah di puncaknya.
Saat sekarang-sekarang ini sejak pandemi merebak, China belum mengeluarkan izin pendakian Puncak Everest untuk warga asing. Sementara Nepal yang ekonominya memang sangat tergantung pada pemasukan dari pendakian Everest sudah membuka pendakian bagi warga asing, sekitar 400 izin telah dialokasikan untuk musim pendakian kali ini. Dan malangnya, sudah ditemukan beberapa kasus positif Covid-19 dari para pendaki tersebut, dan memang pada saat bersamaan terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan di seantero Nepal.
Baca juga: “Himalayan Range Bukan Cuma Mount Everest”
Dilaporkan Kantor Berita AFP, Nepal kini mencatatkan total 394.667 kasus dan 3.720 kematian.
Berminat trip ke Nepal maupun Tibet? Hubungi Maya di 0811821006 atau maya@mytrip.co.id.