Machu Picchu, destinasi impian
Machu Picchu, situs arkeologi peninggalan Kerajaan Inca, menjadi magnet utama yang membuat wisatawan mancanegara berkunjung ke Peru, sebuah negara di Amerika Selatan. Foto-foto hamparan bangunan kuno di atas permadani rumput hijau yang dilatari gunung lancip di belakangnya begitu epik, membius banyak orang. Apalagi didekorasi dengan sinar mentari atau lautan kabut di sekitarnya. Tambah eksotis! Siapa coba yang bisa menolak untuk ke sana?
Artikel ini akan membahas tuntas semua hal yang perlu Trippers ketahui tentang Machu Picchu termasuk yang paling sering ditanyakan, berapa estimasi biayanya.
SEKILAS TENTANG PERU
Republik Peru terletak di Amerika Selatan/Amerika Latin, berbatasan dengan Kolombia, Ekuador, Brasil, Bolivia, Chili, dan Samudera Pasifik di pesisir barat. Luas Peru 1.285.220 km2 (kira-kira 10x luas Pulau Jawa, atau lebih kecil sedikit dari total luas daratan Indonesia). Dibagi menjadi 25 region dan 180 provinsi. Ibu kotanya Lima. Salah satu region-nya adalah Cusco dengan ibu kota Cusco City, kota gerbang masuk ke Machu Picchu.
Peta Amerika Selatan
Peta Peru dan negara-negara tetangganya
Sebelum kedatangan bangsa Spanyol pada abad ke-16, Peru menjadi pusat kebudayaan pra-Inca dan kemudian menjadi Kerajaan Inca yang ibu kotanya Machu Picchu.
Bahasa resminya Spanyol. Bahasa penduduk aslinya Quechua dan Aymara. Suku terbesarnya juga Quechua, yang merupakan suku Indian Amerika.
Mata uangnya: Sol (atau dalam bentuk jamak Soles). 1 Sol= +/-Rp 4.000. 1 USD= +/- 3-4 Soles. Bawa saja USD dan tukar begitu tiba di Peru.
Zona waktu: UTC -5, atau 12 jam lebih lambat dibanding WIB.
DI MANA MACHU PICCHU?
Machu Picchu bertengger di dataran sempit di atas Urubamba Valley di punggungan Pegunungan Andes, yang masuk wilayah Cusco Region. Jaraknya dari Kota Cusco sekitar 80 km ke arah barat laut. Homebase untuk menuju Machu Picchu adalah kota kecil yang khusus dibangun untuk mengakomodir turis, Aguas Calientes namanya, di Urubamba Valley juga.
Machu Picchu bertengger di dataran sempit di atas Urubamba Valley
BAGAIMANA CARA KE MACHU PICCHU?
Ini cara tercepat dan termudah:
- Jakarta – Amsterdam/AMS (Amsterdam Airport Schipol) – Lima (Jorge Chaves International Airport), total durasi penerbangan dengan transit 33-36 jam.
Jakarta-Amsterdam
Amsterdam-Lima
- Lima – Cusco City (Alejandro Velasco Astete International Airport), durasi penerbangan 1 jam.
- Bandara di Cusco – Stasiun kereta Ollantaytambo, dengan mobil 1,5 jam.
- Stasiun Ollantaytambo – Stasiun Aguas Calientes, dengan kereta 1,5 jam.
- Stasiun Aguas Calientes – terminal bus Aguas Calientes, jalan kaki +/-5 menit.
- Terminal bus Aguas Calientes – gerbang Machu Picchu, dengan bus turis 20 menit.
- Gerbang Machu Picchu – teras pandang utama untuk melihat best view Machu Picchu, jalan kaki +/-15 menit.
Info & tips seputar perjalanan:
- Transit di Bandara Schipol AMS kalau nggak keluar bandara nggak perlu visa transit. Masuk ke Peru sebagai turis juga bebas visa untuk 180 hari. Jadi perjalanan ke Machu Picchu via Amsterdam sama sekali nggak membutuhkan visa.
- Ceklah stempel imigrasi di paspor sebelum keluar dari bandara Lima, karena tak jarang petugas imigrasinya ceroboh, lupa menstempel. Tentu ini akan jadi masalah saat keluar dari Kota Lima.
- Persis di seberang pintu keluar bandara Lima terdapat Hotel Costa del Sol Whyndam. Hotel ini pilihan paling pas jika Trippers mau langsung terbang ke Cusco esok paginya. Jangan menginap di city centre Lima karena lumayan jauh ke bandaranya yang berada di Distrik Callao. Jarak city center Lima ke bandara 16 km, ditempuh berkendara +/-30 menit.
- Antrean pintu masuk bandara di Lima (juga di Cusco) cenderung panjang, jadi alokasikan waktu minimal 2,5 jam sebelum jadwal take off bahkan untuk penerbangan domestik sekalipun.
- Naik pesawat dari Lima ke Cusco pilihlah window seat --di kiri maupun kanan sama saja-- karena bisa melihat Pegunungan Andes. Kalau ambil penerbangan pagi, juga bisa melihat sunrise dari jendela pesawat.
Pemandangan dari atas pesawat dalam penerbangan Lima-Cusco
- Ada 4 maskapai domestik yang melayani rute Lima-Cusco yakni LAN, TACA, Star Peru dan Peruvian Airlines.
- Bandara di Cusco memang internasional, tapi kalau terbang dari salah satu kota di USA tetap lewat Lima. Yang langsung terbang ke Cusco adalah penerbangan dari negara tetangga Peru seperti Bolivia, Ekuador (Kota Guayaquil atau Quito), Chili (Kota Santiago). Harga tiket pesawat antar negara-negara Amerika Latin tergolong mahal.
Suasana di depan Bandara Alejandro Velasco Astete di Cusco
- Cusco berada di ketinggian 3.400 mdpl, jadi tak heran kalau kita akan merasakan gejala AMS (Acute Mountain Sickness) yakni pusing begitu mendarat di bandaranya. Tapi tenang saja, gejala ini akan mereda begitu kita minum coca leaf tea (teh dari daun koka alias kokain). Konsumsi coca tea legal di Peru. Daun ini juga dijual bebas, tapi jangan dibeli sebagai oleh-oleh ya…
Coca leaf tea
- Kereta dari Ollantaytambo ke Aguas Calientes dilayani oleh dua perusahaan yakni Peru Rail dan Inca Rail. Peru Rail sendiri memiliki dua jenis kereta yakni kereta biasa yang harga tiketnya USD 56 sekali jalan, dan Vistadome yang harga tiketnya USD 80 sekali jalan. Keduanya sama-sama berjendela hingga di atapnya, tapi jendela Vistadome lebih besar-besar. Jadi direkomendasi untuk memilih Vistadome agar lebih leluasa menikmati pemandangan sepanjang perjalanan 43 km. Di kereta tiap penumpang mendapatkan snack, teh atau kopi. Kereta tidak menyediakan tempat untuk koper besar. Jadi tinggalkan koper besar di hotel di Kota Lima atau di Cusco. Kalau ingin kereta yang lebih mewah, bisa pilih Belmont Hiram Bingham Train.
Kereta Vistadome, jendelanya besar-besar, termasuk di atap
Pemandangan selama perjalanan kereta dari Ollantaytambo ke Aguas Calientes
Sungai Urubamba ‘menemani’ sepanjang perjalanan kereta ke Aguas Calientes
- Perjalanan dengan bus dari Aguas Calientes (2.040 mdpl) ke gerbang Machu Picchu (2.430 mdpl) melintasi jalan berliku-liku dan menanjak sepanjang 6 km. Perbedaan elevasi sekitar 400 m.
Bus tiba di halte Machu Picchu
ALTERNATIF LAIN KE MACHU PICCHU
- Kalau Trippers punya visa USA yang masih berlaku bisa terbang dari Jakarta ke New York (JFK), Los Angeles (LAX), atau Miami (MIA). Menginap semalam, baru esoknya dari salah satu kota tersebut terbang ke Lima. Tiket pesawat dari Jakarta ke LAX kalau dapat promo bisa jauh lebih murah daripada tiket ke AMS.
- Kalau Trippers punya visa Australia yang masih berlaku bisa terbang dari Jakarta lewat Sydney atau kota lain di Australia, tapi perjalanan akan lebih panjang, masih transit 1-2x lagi sebelum tiba di Lima.
Dari Kota Cusco juga ada pilihan lain:
- Naik mobil ke stasiun kereta Poroy (di luar Kota Cusco, tapi masih di Cusco Region), untuk kemudian naik kereta ke Aguas Calientes selama 3,5 jam. Tapi sebenarnya ini lebih mahal, dan jadwalnya hanya tersedia saat high season, tapi bisa menjadi alternatif kalau kehabisan tiket kereta dari Ollantaytambo. Kalau datang saat peak season, tiket kereta harus dibeli jauh-jauh bulan.
- Naik mobil ke kota kecil bernama Hydroelectrica. Dari situ langsung trekking 3 jam ke Aguas Calientes. Lalu ke gerbang Machu Picchu-nya bisa naik bus turis, atau bisa juga trekking lagi 1,5 jam.
Bersambung ke sini.