Kalau Trippers sedang berada di Kota Kupang Pulau Timor NTT dan berniat mencari ketenangan, cobalah mampir di Taman Ziarah Yesus-Maria Oebelo. Lokasinya di luar Kota Kupang, tepatnya di Desa Oebelo Kabupaten Kupang. Berjarak sekitar 20 km ke arah timur dari Kota Kupang, ditempuh berkendara kira-kira 30 menit. Mudah ditemukan lokasinya. Dari Kupang melintasi Jalan Nasional Trans Timor, di KM 24 di Oebelo ada papan besar di kanan jalan bertuliskan “Taman Ziarah Rohani Yesus Maria Oebelo-Kupang 1 Km”. Masuk ke jalan itu, tinggal sekitar 5 menit lagi langsung tiba.
Peziarah yang datang ke sini tak hanya dari Pulau Timor, tapi banyak juga dari daerah lain. Datang ke sini hanya untuk berkunjung juga boleh. Taman Ziarah ini memang tidak hanya bagi umat Katolik, tapi juga terbuka bagi masyarakat umum.
Baca juga: “Antara Kupang dan Soe Ada Jembatan Noelmina yang Instagrammable”
Untuk menjaga keheningan, area parkir sengaja ditempatkan agak jauh di bawah. Kita harus jalan kaki, sedikit menanjak, untuk mencapai area utama di puncak bukit. Nggak jauh sih, jalan kaki santai sekitar 15 menit. Kalau datang pas siang hari cukup panas, tapi untungnya di kiri-kanan jalan ada beragam pohon yang cukup memberi keteduhan. Areal seluas 5 hektar ini aslinya kering dan tandus. Tapi sejak dibangun taman ziarah, ditanamilah dengan pepohonan seperti mahoni, trembesi, mangga, kelapa, dan sawo di antara berbagai jenis pohon endemik khas daerah panas seperti lontar, kesambi, asam, johar.
Jalan kaki di tengah keteduhan
Pertama kita akan menemukan semacam pelataran dengan patung Bunda Maria berdiri anggun di atas bebatuan yang disusun rapi. Di depannya disediakan tempat untuk meletakkan lilin.
Pelataran dengan patung Bunda Maria
Dari sini jalan bercabang dua. Tidak ada aturan harus naik dari mana dan turun dari mana. Tapi Trippers perlu tahu, dua jalur ini punya makna masing-masing. Jalur utamanya disebut jalur kemuliaan dan kegembiraan, sedangkan jalur kedua menggambarkan kisah sedih Yesus.
Titik persinggahan untuk berdoa
Di kedua jalur masing-masing terdapat 10 stasi (ada yang dalam bentuk gazebo) sebagai titik persinggahan ziarah sebelum akhirnya mencapai puncak bukit tempat didirikannya Kapela St. John Paul II. Patung Yesus Kristus terlihat berdiri dengan agungnya di puncak kapela dengan tangan terentang, memberkati bumi.
Kapela dengan patung Yesus di bagian puncaknya
Di halaman depan kapela dibuat bangku batu panjang dengan formasi setengah lingkaran, seperti teater. Suasana di sini begitu tenang, juga sejuk berkat semilir angin.
Bangku-bangku batu panjang di depan kapela
Baca juga: “Gua Kristal di Kupang Kini Sudah Memberlakukan Tiket Masuk”
Di beberapa sudut terlihat tanaman bunga-bunga yang ketika MyTrip datang sedang merah merona bermekaran. Sayang kami tak masuk ke dalam kapel karena dikunci.
Banyak bunga bermekaran
Dari atas sini memandang jauh ke depan, terlihat area persawahan dan Teluk Kupang. Posisi tanah yang dihibahkan oleh seorang umat bernama Yoseph Soleman kepada Keuskupan Agung Kupang ini memang bagus. Sunset pun terlihat dari sini.
Pemandangan yang terlihat dari halaman kapela
Taman ziarah ini diresmikan tanggal 25 November 2013 oleh Gubernur NTT saat itu Drs. Frans Lebu Raya dan diberkati oleh H.E. Stanislaw Cardinal Rylko, kardinal dari Vatikan. Dibangun saat Mgr. Petrus Turang menjadi Uskup Agung Kupang.