Leuwi Hejo
Leuwi Hejo, curug yang ber-leuwi hijau (leuwi = lubuk, bagian yang dalam di aliran sungai atau aliran curug) di Sentul Bogor menjadi salah satu destinasi favorit di dekat Jakarta. Tapi sayang ada suara-suara miring yang mengatakan, kapok ke Leuwi Hejo karena banyak pungutan liar di sepanjang jalan, karena dikit-dikit bayar lagi.
Mmm... Saya dan teman-teman yang sudah dua kali ke sana dalam kurun waktu setahun terakhir sih nggak ngalamin ‘dipalak’ di beberapa ruas jalan. Mungkin adanya beberapa pungutan liar itu kejadian sebelum-sebelumnya. Entahlah. Tapi kalau bicara soal tiket masuk di kawasan yang banyak curug dan leuwi-nya ini, memang berlaku tiket masuk berlapis. Sudahlah kita bayar parkir mobil Rp15.000 (terhitung mahal –di tempat lain biasa hanya Rp10.000 atau bahkan Rp5.000), terus kena bayar tiket di gerbang depan Rp15.000 per orang. Lalu untuk masuk leuwi atau curugnya bayar lagi Rp.5000 per orang juga. Itu kami alami waktu April 2017 ke Curug Hordeng dan Curug Kembar di kawasan ini juga.
Baca juga: "Jalan-Jalan ke Curug di Sentul Yuk Wiken Ini..."
Nah saat kali ini kami hendak ke Leuwi Hejo, karena dalam kunjungan tahun lalu belum sempat, kami dikasih tahu triknya sama petugas loket tiket di gerbang depan yang bayar Rp15.000 itu. Kalau mau ke Leuwi Hejo mendingan memutar, menuju Curug Barong dulu, baru dari situ ke Leuwi Benjol, dari situ barulah masuk ke Leuwi Hejo lewat jalur belakang, jadi nggak kena tiket masuk Leuwi Hejo yang Rp.5000. Ide bagus! Sekalian kami dapat 3 spot curug dan/atau leuwi dengan bayar sekali. Jalan lebih jauh? Nggak masalah... Karena kami memang cari keringat, cari gerak, hehehe...
O ya, sebelum loket tiket ada beberapa spot foto ke arah lembah dan perbukitan. Bolehlah dicoba, cuma bayar Rp2.000 per orang di tiap spot. Ada sekitar 4-5 spot.
Spot foto sebelum loket tiket
CURUG BARONG, LEUWI BENJOL, BARULAH LEUWI HEJO
Jalan kaki dari area parkir mobil ke arah Curug Barong ambil jalur kanan pas ada pecahan jalur (ke kiri langsung ke Leuwi Hejo). Atau kalau bingung (karena ada pecahan ke kanan lainnya ke Leuwi Cepet dan Leuwi Lieuk) tanya saja dengan orang lokal. Atau pakai jasa pemandu yang tarifnya serelanya. Pemandu bisa diminta di loket tiket.
Jalur menuju Curug Barong relatif mudah, hanya ada sedikit turunan dan tanjakan. Berupa tanah maupun berbatu, suasana teduh dengan banyak pohon. Total makan waktu 30 menit.
Jalur menuju Curug Barong
Curug Barong posisinya agak nyempil di pojok. Di depannya ada batu berbentuk kerucut cukup besar. Aliran curugnya sangat deras walaupun pendek saja, mungkin hanya 2 meteran. Area buat berfoto-foto di depan curug nggak luas. Lagipula tampias air dari curugnya. Kalau mau berenang atau berendam jangan di sini.
Curug Barong
Jalan kakilah sedikit lagi, dengan kontur trek yang sama, kurang lebih 15 menit. Tibalah kita di Leuwi Benjol. Nah, tempat ini pas banget deh buat berenang atau berendam cantik. Curugnya pendek, paling 1 meteran. Nggak tepat juga disebut curug sih, hanya aliran air sungai yang berundak saja. Di aliran air yang cukup luas dan dangkal di bagian pinggirnya ini kita aman berenang. Anak-anak pun bisa, asal tetap diawasi, jangan berenang mendekati curahan airnya, karena cukup berarus. Airnya sejuk, bersih, dan berwarna hijau muda. Napsuin deh buat diceburin. Tapi di sini nggak ada toilet ya, hanya ada warung. Nggak perlulah ganti baju di sini, karena masih ada Leuwi Hejo menanti di depan.
Leuwi Benjol
Hanya melanjutkan jalan kaki sekitar 5 menit, Leuwi Hejo sudah tampak di depan mata. Di bagian kiri curug sudah ada platform batu, jadi kita bisa jalan sampai ujungnya untuk melihat curug setinggi hanya 2 meteran ini dari dekat. Di ujung platform inilah kita bisa memotret curug dan aliran air yang terbentuk di bawahnya, tanpa perlu basah-basahan.
Leuwi Hejo, difoto dari platform sebelah kiri
Area berendam paling asyik tentulah persis di kolam di bawah curug, tapi agak dalam, nggak cocok bagi anak-anak maupun yang nggak bisa berenang. Tapi jangan sedih, aliran airnya cukup luas, ada beberapa batu terhampar, dan kedalamannya variatif, jadi Trippers bisa memilih mau berendam di sebelah mana. Di sini juga ada cukup banyak toilet dan warung. Bahkan warungnya menjual celana pendek buat yang nggak bawa ganti tapi kepengen berenang. Leuwi Hejo selalu ramai pengunjung terutama di akhir pekan dan hari libur.
RUTE KE LEUWI HEJO
Dari Jakarta keluar tol Sentul Selatan/City, belok kiri, lalu lurus aja, ikuti arah JungleLand. Begitu melihat bundaran Sentul Nirwana, ambil first exit alias belok kiri, ikuti ke arah JungleLand. Nah begitu gerbang JungleLand ada di depan, baru deh belok kanan ke arah jalan kampung. Dari keluar tol Sentul sampai sini kurang lebih 15 menit. Jalanannya sempit kalau berpapasan dengan mobil lain, agak menanjak. Secara keseluruhan jalan aspalnya cukup mulus, hanya rusak di beberapa ruas.
Baca juga: "Hai Kamu yang Kurang Piknik, Piknik Itu Bisa Murah Lho! Ke Sentul Aja!"
Sekitar 10 menit akan ada pertigaan, ke kanan ke wisata air panas Gunung Pancar, kita ambil yang kiri. Dari situ terus saja ikuti jalan, makin lama makin berlika-liku, sempit dan menanjak curam. Sampai akhirnya setelah 30 menit dari belokan JungleLand, sampailah di gerbang masuk Leuwi Hejo yang ada di sebelah kanan. Masuk dan parkir di area yang telah disediakan. Bayar masuk mobil Rp15.000. Kalau bawa motor bisa lanjut terus mendekati loket tiket masuk. Di area parkir ini banyak warung, toilet dan kamar mandi.
O ya, saat kami ke sana, tampak ada kegiatan pekerjaan di bukit tanah merah di belakang area parkir. Bentuk bukit yang dikeruk itu jadi lumayan cakep juga buat dijadikan latar foto. Entah itu pekerjaan apa. Apakah sengaja dibentuk untuk menjadi spot foto yang sekarang ini sangat digandrungi pengunjung, atau memang ada proyek lain.
Bukit tanah merah di dekat area parkir
Pulangnya lewat jalur depan. Jadi beda sama perginya
2018-10-23Untuk pulangnya lewat mana?
2018-10-22Untuk pulangnya lewat mana?
2018-10-22Untuk pulangnya lewat mana?
2018-10-22Pulangnya lewat jalur depan. Jadi beda sama perginya
2018-10-23