BAUNYA BUSUK, TAPI PERCAYA DEH STINKY TOFU BAKAL BIKIN KAMU MERINDUKANNYA 2020-02-20 00:00

Tahu busuk goreng

 

Perkenalan pertama saya pada stinky tofu alias chou doufu alias tahu busuk alias tahu bau terjadi sudah cukup lama, tahun 1998, di Taichung, Taiwan. Mungkin sama seperti sebagian besar orang, saya pun menutup hidung rapat-rapat saat menemani teman membeli jajanan ini di Feng Chia Night Market, Taichung. Dan saya pun geleng-geleng kepala keheranan tatkala melihat teman saya itu melahapnya dengan penuh selera di kamar asrama kami. Apa sih enaknya makanan yang berbau sampah ini?

 

Tapi, gampang diduga –seperti akhir sebuah sinetron, perkenalan pertama yang sama sekali tidak manis itu berbuah kedekatan yang sangat romantis. Berawal dari rasa penasaran mencobanya di suatu malam nan dingin –issh apa siiih... Hingga saya pun jatuh cinta kepadanya dan sampai sedih bukan kepalang saat akan berpisah darinya karena misi mengejar mimpi selama 6 bulan di negeri Chiang Kai-shek itu telah rampung. Dan mati-matian saya mencari rasa itu lagi saat kembali ke Taiwan Desember 2019 lalu. Penantian yang amat sangat panjang. 21 tahun!

 

Kedai pertama yang saya temukan, langsung beli!

 

Rentang antara waktu itu jangan dikira saya nggak pernah berusaha mencarinya. Tiap kali pelesir ke kota yang saya pikir bakal bisa bertemu dengannya, saya mencarinya. Hong Kong, Singapura, Beijing, Shanghai, Chengdu, Shenzhen, Wuxi, Hangzhou, Suzhou. Pokoknya di semua kota di China yang sempat saya kunjungi, saya cari sang pujaan lidah itu. Sayangnya, nggak pernah ketemu!

 

Baca juga: "8 Best Taiwan Street Food. Jangan Lewatkan Yang No.8"

 

Pada kunjungan kedua ke Taiwan Desember 2019 itu pun nyaris saja saya nggak berhasil, hampir pulang dengan rasa hampa. Di malam terakhir di Taiwan, tepatnya di Taoyuan, akhirnya kami berkesempatan ke pasar malam, dan saya menemukannya! Baru masuk pasar malam beberapa meter, saya menemukan gerobak penjaja stinky tofu yang versi digoreng dan diberi kondimen acar kol dan sausnya. Mata saya langsung berbinar-binar dan tak sabar mencecapnya. Begitu dibayar, harga sekotak NT 50 (sekitar Rp23.000), saya langsung menyambarnya, dan meski masih lumayan panas, langsung hap! Enaaaaak.... Kekangenan itu terobati sudah.

 

Langsung santap

 

Stinky tofu goreng

 

Marini, perwakilan dari Taiwan Tourism Information Center in Jakarta yang mengundang kami ke Taiwan, sampai melarang yang lain ikutan icip-icip dari sekotak tahu busuk yang saya beli, takut saya kurang, hehe. Dan dia membelikan sekotak lagi untuk dicicipi yang lain, yang ikut penasaran kenapa saya begitu mendambakan jajanan khas Taiwan yang fenomenal ini.

 

Tapi jujur sih, tahu yang saya beli ini kurang berbau busuk. Ealah, pasti kalian tanya deh, memang kalau lebih busuk lebih enak? Ya iya lah! Ini konsensus tak tertulis para penggila tahu busuk yang tak bisa dibantah. Haha, bingung ya...

 

Maka saya pun membeli satu porsi lagi, kali ini yang versi kuah, yang sangat saya idam-idamkan juga. Harganya NT 70 (sekitar Rp32.000). Tapi karena sudah kenyang makan yang lain-lain juga, saya pun take away, lalu menyantapnya di kamar hotel. Tahunya dibiarkan putih apa adanya, nggak digoreng, tapi dimasak dalam kuah, yang maaf saya nggak bisa menceritakan ini kuah rasa apa. Maklum nggak bisa masak dan nggak bisa merasakan bumbu. Lihat saja fotonya ya! Saya cukup puas, kuahnya sampai tandas saya hirup. Walaupun lagi-lagi, kurang bau busuk!

 

Stinky tofu versi kuah

 

Sayang memang, saya tak berkesempatan mencicipi tahu busuk di tempat pertemuan pertama saya dengannya di Feng Chia Night Market, Taichung. Sayang juga, saya nggak tahu kalau tahu busuk legendaris dan terenak di Taipei ada di Dai’s House of Stinky Tofu. Setelah cari rujukan untuk menulis artikel ini saya baru tahu. Haha, telat ya! Jadi kudu balik lagi ke Taiwan demi tahu busuk?

 

Sejarah tahu busuk dan tempat terenak untuk menyantapnya silakan baca di artikel selanjutnya.

Teks: Mayawati NH Foto: Mayawati NH, Taiwan Tourism Bureau
Comment