Gongso balung
Warung Mbak Tun yang menjual olahan daging kambing di belakang Pasar Babadan ini sangat unik. Ramai sekali dan cepat habisnya! Maklum Mbak Tun sudah tiga generasi berjualan, dan sejak dulu selalu sama: hanya buka di hari pasaran Legi dan Wage. Kalau mau tahu hari ini buka atau tutup, kamu perlu download tanggalan Jawa dulu!
Tapi, jangan khawatir. Mbak Tun sekarang buka juga di “rumah produksi”-nya, Jalan Erlangga No. 88 Ungaran, Jawa Tengah. Maklum namanya “rumah produksi” dan bukan warung atau restoran: tempatnya mencil tersembunyi, hidden gem banget! Jalan masuknya gang sempit, dengan petunjuk cat di aspal jalan berupa panah ke depan dan tulisan “SATE / GULE”. Depan warung ada tempat parkir dua mobil saja. Untung ada tukang parkir yang setia mencarikan celah parkir!
Baca juga: “Mangot Maooot, Sengatan Sedap di Ungaran”
Mbak Tun memang termasuk kuliner legendaris Ungaran. Menunya unik: aneka hidangan kambing. Bukan sekadar sate dan gule! Ada Krengsengan, Gongso Balung, dan Pindang Pelepah. Unik ‘kan? Atas rekomendasi rekan yang mengantar, saya pun memesan gongso balung, krengsengan, dan sate kambing.
Yang disebut “gongso” berbeda dengan babat gongso ala Semarang, tetapi lebih mirip hidangan Solo yang namanya “tengkleng goreng”. Gongso balung adalah tulang iga yang ditumis dengan bumbu rempah yang terkaramelisasi karena dimasak dalam suhu tinggi. Pedasnya meruap sedap, aroma herbal merica mengusung citarasa unik yang bikin ketagihan. Apalagi, dagingnya empuk, mencecap bumbu pada tulang lunak dan tulang menjadi sensasi tersendiri. Sedikit tarikan asam dari tomat melengkapi pelangi rasanya. Sedap!
Krengsengan yang datang kemudian juga merupakan hidangan unik --berbeda jauh dari “krengsengan” di Surabaya. Yang hadir adalah potongan daging sengkel kambing yang digoreng tanpa kuah. Namun, ada bumbu unik berupa serbuk merica dan kapulaga, mengingatkan saya pada “sate kambing ala Beijing”. Ketika digigit, dagingnya firm namun lembut, dan aroma merica aromatik langsung naik membuat kita ketagihan. Kalau gongso cenderung manis-asam, yang ini asin-gurih. Menyantap keduanya bergantian dengan nasi, benar-benar pengalaman sedap!
Krengsengan kambing
Sate kambingnya tentu saja boleh tahan. Ini versi berbumbu, dengan tarikan manis-gurih. Dagingnya empuk sempurna, hanya tipis beraroma kambing. Irisan kol dan selada melengkapi citarasanya. Oh iya, ada satu yang ketinggalan: krengsengan hadir dengan sambal terasi yang pedas mantap, membuat nasi lebih cepat habis karena semangat mengunyahnya.
Sate kambing
Silakan mampir kalau ke Ungaran. Masih banyak hidangan lain yang bikin penasaran, yang akan saya cicipi pada kunjungan berikutnya. Hidden gem yang layak dikejar, untuk merasakan sensasi pedas gongso balung!
Menu Mbak Tun
Rumah Produksi Mbak Tun
Jl. Erlangga No. 88
Langensari Ungaran
081325747489
Tentang penulis: Harry Nazarudin atau biasa disapa Harnaz adalah salah satu pendiri Komunitas Jalansutra, penulis kuliner yang telah menulis buku Kimia Kuliner, dan bersama Bondan Winarno (kini telah almarhum) dan Lidia Tanod menulis buku 100 Mak Nyus. Harnaz juga memiliki channel Youtube “Kimiasutra” –Menjelaskan Kimia dalam Bahasa Manusia. Buku terbarunya yang diluncurkan tanggal 25 Maret 2021 adalah Nasgor, Makanan Sejuta Mamat.