Pulau Siput Awalolong, pasir timbulnya Lembata
Pulau Lembata di Nusa Tenggara Timur (NTT) punya segalanya. Pantai, bukit, gunung, sabana, tanjung, teluk, air terjun, rumah adat, fosil paus, pasar barter, juga pasir timbul. Pasir timbulnya istimewa. Berbeda dari pasir timbul lainnya. Ada legenda di baliknya yang bikin merinding. Ada siput yang menjadi mata pencaharian warga lokal. Juga ada pemandangan dua gunung gagah di hadapannya.
Ile Ape terlihat dengan sangat jelas dari Pulau Siput
DI MANA LETAKNYA DAN BAGAIMANA CARA KE PULAU SIPUT?
Pulau yang berupa pasir timbul atau gusung pasir ini berada di Teluk Lewoleba, di sebelah utara Kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata. Untuk ke Lewoleba dari Jakarta ada penerbangan yang transit di Kota Kupang, ibu kota Provinsi NTT. Durasi penerbangan dari Kupang ke Lewoleba satu jam.
Dari Kota Lewoleba ke Pulau Siput naik perahu kayu selama 15-20 menit. Mengenai waktunya, kapan pasnya menyeberang ke pulau ini, tentu harus melihat pasang-surut air laut. Air laut di sini surut biasanya menjelang sore hari. Saat air laut surut itulah pulau ini baru nampak dan bisa dikunjungi.
Naik perahu kayu ke Pulau Siput
Dalam perjalanan dengan perahu ke Pulau Siput, Ile Ape semakin terlihat
Mendarat di Pulau Siput yang hanya terlihat saat air surut
BISA NGAPAIN AJA DI PULAU SIPUT?
Sama seperti di pasir timbul pada umumnya, kita bisa berenang-renang di lautnya yang dangkal dan bening, bermain pasir, atau yang nggak mau basah cukup berfoto-foto. Latar Gunung Ile Lewotolok/Ile Ape di satu sisi dan Ile Boleng di sisi lainnya membuat hasil fotonya tambah cetar. Nggak ada pemandangan gunung api gagah seperti ini di pasir timbul di tempat lain. Apalagi kalau cuaca cerah, bahkan dua gunung lainnya terlihat, yakni Gunung Uyelewun dan Gunung Labalekang.
Berenang-renang di air lautnya yang bening
Berfoto dengan latar Ile Ape
Di belakang Ile Ape terlihat di kejauhan Gunung Uyelewun
Rombongan MyTrip datang ke Pulau Siput saat Juli 2023 di sore hari. Jadi kami main di Pulau Siput hingga matahari tenggelam. Menanti matahari pergi ditelan bumi di tengah laut dengan latar gunung api nan gagah sungguh pengalaman yang syahdu.
Suasana sunset di Pulau Siput dengan latar Ile Boleng
Suasana sunset di Pulau Siput dengan latar Ile Boleng
Pengalaman syahdu
Kegiatan lain di Pulau Siput tentulah menyaksikan langsung warga lokal mengumpulkan siput dan kerang untuk dijual. Memang banyak sekali berserakan siput dan kerang di gusung pasir ini. Itulah sebabnya pulau pasir ini dinamakan Pulau Siput.
LALU NAMA AWALOLONG DARI MANA ASALNYA?
Nah ini berkaitan dengan legenda yang beredar di masyarakat tentang asal-muasal Pulau Siput ini. Namanya legenda, pasti ada beberapa versi. Kurang lebih cerita singkatnya begini. Konon lokasi Pulau Siput yang sekarang tadinya adalah sebuah kampung di daratan, bukan di pulau. Pada suatu malam warga kampung mengadakan pesta, dan tiba-tiba muncullah seekor anjing. Anjing itu disuruh ikut menari. Ada versi yang bilang, saat menari anjing itu mengucapkan pantun yang intinya menyatakan kampung tersebut akan tenggelam tujuh hari lagi. Ada versi lain menyebutkan, saking meriahnya pesta dan saking serunya mereka meledek si anjing, mereka tak sadar kampung mereka lama-lama terendam air. Sebagian besar warga tak sempat menyelamatkan diri dan tenggelam. Dan sejak saat itu sering terdengar suara lolongan anjing. Dari sinilah nama Awalolong berasal.
ADA FASILITAS APA?
Tentu nggak ada fasilitas apa-apa di Pulau Siput. Namanya juga pasir timbul. Tapi tenang, kalau Trippers berenang, ada fasilitas bilas di dermaga penyeberangan. Cuma belum ada bilik untuk ganti baju. Tapi letak dermaga dari pusat kota nggak jauh. Jadi bertahanlah sampai kembali ke hotel ya.
Fasilitas bilas di dermaga
Mau berkunjung ke Pulau Siput? Yuk ikut open trip ke Lembata bersama MyTrip tanggal 29 April-6 Mei 2025. Hubungi 0811821006.