Air lautnya beniiing....
Pulau Setanau merupakan 1 dari 9 geosites utama Geopark Nasional Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Jadi kalau liburan ke Natuna wajib mampir ke pulau dengan pesona pasir putih dan air jernihnya ini. Berada di Desa Sabang Mawang Kecamatan Pulau Tiga, kalau di Google Maps, Pulau Setanau munculnya sebagai Pulau Lagong (padahal Lagong adalah nama gunung/bukitnya). Sementara ada lagi Pulau Sedanau yang letaknya cukup jauh di utara Pulau Setanau. Beberapa website keliru menyebut kalau Setanau dan Sedanau adalah pulau yang sama. Padahal, catet, beda ya, Trippers….
Posisi Pulau Setanau di sini
Lokasi Natuna
Baca juga: "Memandang Pantai dari Atas Bukit di Batu Sindu Tanjung Senubing Natuna"
Untuk ke Pulau Setanau dari Kota Ranai, ibu kota Kabupaten Natuna sekaligus gerbang masuk Natuna, naik mobil dulu menuju Pelabuhan Rakyat Selat Lampa selama +/-1,5 jam, menempuh jarak 68 km. Lalu dari pelabuhan naik kapal motor selama 20-30 menit. Jadi Pulau Setanau dan Pulau Bunguran (pulau utama dan terbesar di Kabupaten Natuna, yang sering disebut orang sebagai Pulau Natuna) dipisahkan oleh Selat Lampa. O ya, di Selat Lampa ini sudah ada Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Kabupaten Natuna yang dibangun oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan RI tahun 2017.
Kapal motornya seperti ini yang kami naiki untuk menyeberang ke Pulau Setanau
Begitu tiba di pulau kosong ini, kapal akan merapat di jembatan dermaga kayu yang cukup panjang. Dari situ kita jalan kaki sedikit menembus hutan kecil khas pantai untuk tiba di sisi barat laut pulau di mana terhampar pantai luas dengan pasir putihnya. Dan di bagian ini juga terlihat jelas Pulau Batang di sebelah, dengan kampung-kampungnya, karena memang pulau itu berpenghuni.
Pulau Setanau terlihat dari kejauhan
Dermaga kayu panjang di Pulau Setanau
Jalan kaki sedikit untuk ke bagian pantai yang luas
Sisi barat laut pulau, tempat pantai berpasir putihnya berada. Terlihat jelas Pulau Batang di sebelahnya
Pecinta laut pasti udah nggak sabar untuk langsung menceburkan diri demi melihat air laut yang sangat jernih dan garis landai pantainya cukup jauh ke tengah laut.
Langsung tak sabar untuk menceburkan diri
Saat rombongan MyTrip datang Juli 2019 lalu di sini belum ada fasilitas wisata apa pun selain meja-kursi kayu yang dibuat seadanya di bawah pondokan nonpermanen yang belum ada atapnya. Tapi kami lihat pembangunan pondok-pondok di dekat dermaga tengah berlangsung. Jadi mungkin sekarang sih sudah ada pondokan-pondokan dan fasilitas lainnya.
Meja kursi seadanya
Hanya berendam cantik dan main ciprat-cipratan air saja di pantainya yang landai rasanya sudah sangat mewah dan menyenangkan. Apalagi saat itu nggak ada siapa-siapa lagi selain kami. Serasa pulau pribadi….
Pantainya landai, sepi serasa pulau pribadi
Sebagian dari kami juga snorkeling di sini. Berhubung snorkelingnya nggak jauh-jauh sampai agak ke tengah, terumbu karang dan ikan yang kami lihat memang kurang menarik, tapi airnya jerniiiih banget!
Snorkeling, airnya jerniiiih....
Sementara teman-teman lain sibuk berpose-pose dengan drone yang dibawa salah satu peserta. Juga, apa lagi, kalau bukan antre foto loncat, hahaha….
Foto loncat
Berpose ramai-ramai di pantai
Sebelum pergi meninggalkann pulau beberapa dari kami melakukan aksi mengumpulkan sampah plastik. Ya, persoalan sampah plastik di beberapa pulau wisata kita memang masih menjadi PR bersama. Makanya, kita-kita sebagai pejalan yang baik, ingat ya jangan pernah membuang sampah sembarangan di mana pun.
Mengumpulkan sampah
Berfoto di ujung dermaga sebelum kembali naik kapal