Saya termasuk yang penakut pergi ke mana-mana selama masa pandemi, padahal 3-4 bulan terakhir saya lihat teman-teman banyak yang sudah memenuhi akun media sosialnya dengan foto jalan-jalan meskipun tentu masih sebatas domestik. Saya masih setia menulis materi-materi lama dari hasil ngetrip tahun lalu yang memang belum semuanya habis ditulis. Ada juga materi lamaaa banget yang tiba-tiba pengen saya tulis. Pengen rasanya balik lagi ke sana, untuk tahu kondisinya seperti apa sekarang, karena saya ke sananya udah lama, Oktober 2014.
Lokasi Pulau Kenawa
Pulau Kenawa. Bukan Pulau Kanawa di Taman Nasional Komodo NTT. Beda ini. Kenawa berada di Selat Alas (yang memisahkan Lombok dan Sumbawa), dekat Pelabuhan Pototano, Kabupaten Sumbawa Barat.
Baca juga: "Panduan Cerdas Eksplor Taman Nasional Gunung Tambora"
Pulaunya nggak berpenghuni dan kecil aja, sekitar 15 hektar luasnya. Berupa padang rumput yang hampir rata dengan ketinggian air laut, lalu di ujungnya ada bukit berbatu yang bisa dinaiki dengan tingkat kesulitan yang lumayan. Terutama turunnya lebih susah karena curam dan treknya berupa loose rock diseling tanah gembur berdebu. Bisa guling-guling sampe ke sabana di bawahnya tuh kalau sampai terpeleset.
Di ujungnya ada bukit berbatu yang bisa dinaiki
Sampai di puncak bukit kebayar deh kelelahannya. Kita bisa lihat lengkungan pulau yang dipenuhi alang-alang, gradasi warna air laut dan lekuk-liku pulau-pulau kecil di sekitarnya. Kalau cuaca cerah kita juga bisa melihat Puncak Gunung Rinjani di sebelah barat. Mata dan batin benar-benar dimanjakan dengan pemandangan dari atas sini.
Pemandangan dari atas bukit
Sabana yang cukup luas mengampar --saat saya datang baru tumbuh lagi dari sisa kebakaran. Makanya rumput-rumput hijaunya masih sejumput-sejumput tersebar nggak rapat. Padahal sebelumnya katanya rapat dan tinggi. Warnanya coklat saat musim kemarau dan hijau segar saat musim hujan.
Rumput hijau sejumput-sejumput
Waktu saya datang sih nyaris belum ada fasilitas apa-apa. Cuma ada beberapa beruga. Ada juga toilet tapi sudah nggak berfungsi. Kalau mau mendirikan tenda di sini bisa. Saat itu sih belum perlu pakai izin apalagi bayar. Tapi ingat, nggak ada sumber air bersih di pulau ini.
Baca juga: "Yuk Mendaki Gunung Tambora dengan Cara Praktis via Doro Ncanga"
Di sekitar pulau pemandangan underwater-nya juga menawan. Ada banyak ikan karang kecil dan terumbu karang warna-warni. Kalau beruntung bisa nemu nudibranch, sejenis cacing laut yang ukurannya cuma sebesar jari tangan. Arusnya cukup bersahabat, tapi biasanya begitu sampai pojokan pulau arus membuang ke arah luar. Jadi nggak usah berusaha berenang balik, tapi minta perahu aja yang nyusul dan menjemput kita.
KE SANANYA GIMANA?
Dari mana pun titik keberangkatan Trippers, tempat yang dituju untuk ke Kenawa adalah Pelabuhan Pototano, karena dari sinilah kita bisa menyewa perahu kayu nelayan untuk menyeberang ke Kenawa. Biaya sewa perahu yang berkapasitas maks.15 orang waktu 6 tahun lalu sih sekitar Rp 400.000-500.000 pulang pergi tanpa batasan waktu. Saya belum update lagi harga sekarang deh. Lama penyeberangan 20-30 menit saja.
Nah, cara ke Pelabuhan Pototano sebagai berikut:
- Dari Taliwang, ibu kota Sumbawa Barat: Naik kendaraan ke Pototano sekitar 30 menit.
- Dari Kota Sumbawa Besar: Naik kendaraan ke Pototano sekitar 2,5 jam.
- Dari Pelabuhan Kayangan di Lombok: naik kapal ferry ke Pototano sekitar 1,5 jam. (Dari bandara di Lombok Praya naik kendaraan ke Pelabuhan Kayangan sekitar 1,5 jam).