Kuali raksasa untuk memasak plov
Rombongan tur yang ke Uzbekistan pasti dibawa oleh pemandu ke tempat ini. Free independent travelers yang ke Uzbekistan juga pasti sudah mencari tahu bahwa tempat ini wajib didatangi. Nama tempatnya Central Asian Plov Center di Tashkent, ibu kota Uzbekistan. Di sinilah kita bisa menyantap plov original, makanan nasional kebanggaan Uzbekistan.
KUALI RAKSASA
Plov ini sebenarnya makanan atau hidangan umum di seluruh Asia Tengah. Tapi paling berkembang dan populer di Uzbekistan. Sampai dijadikan salah satu agenda wisata dan sampai ada Central Asian Plov Center ini.
Bukan cuma plovnya yang menarik, tapi cara pembuatannya yang dipertontonkan di dapur semi terbuka yang membuat wisatawan excited. Gimana nggak excited, wong kualinya segede gaban. Bener-bener kuali raksasa, jauh lebih besar dari kuali untuk mengaduk dodol Betawi.
Kualinya benar-benar raksasa
Jadi begitu datang, kita langsung dihadapkan pada dapurnya yang ditempatkan di bagian depan gedung. Aroma daging dan asap dari tungku kayu langsung menyergap. Koki pembuat plov yang disebut osphaz terlihat mengaduk-aduk nasi plov di dalam kuali baja (kazan) memakai sodet yang gagangnya panjang.
Memasaknya dengan tungku kayu
Konon seorang osphaz bisa membuat plov di kuali raksasa sekaligus untuk 1.000 orang! Di Plov Center ini kualinya nggak cuma satu, tapi ada kuali lain, Cuma nggak sebesar yang utama.
Kuali lain yang lebih kecil
Di bagian lain terlihat para pekerja dapur yang lain memotong-motong daging yang sudah matang.
Memotong-motong daging
Kita boleh menonton dan berfoto-foto di samping kuali raksasa ini. Ini memang yang dilakukan semua wisatawan yang ke sini.
Foto-foto di depan kuali raksasa
RASANYA AMAT KAYA
Kalau sudah puas menonton dan berfoto di kuali raksasa, tiba waktunya masuk ke dining hall yang sangat luas yang bisa menampung 500 orang. Terlihat chandelier besar di tengah plafon yang tinggi, dan di sekellilingnya terdapat balkon yang diisi meja-meja makan juga. Ada ruang-ruang yang lebih kecil juga. Waktu rombongan MyTrip makan siang di sini suasana ramai, hampir semua meja terisi penuh, mayoritas orang lokal. Yang take away juga banyak.
Dining hall-nya sangat luas
Plov disajikan di piring bermotif khas Asia Tengah yang cantik. Terlihat seperti nasi goreng dengan campuran wortel kuning yang diiris tipis-tipis (sudah dimasak, bukan mentah ya), daging yang sudah dipotong kecil-kecil, kismis dan biji bunga teratai. Dagingnya lembut dan juicy. Wortel kuning, kismis dan biji bunga teratai yang masing-masing kuat rasanya bercampur mesra dengan nasinya yang gurih hasil dari racikan aneka bumbu rempah.
Plovnya disajikan di atas piring cantik
Mengenai campuran nasinya, setiap daerah di Uzbekistan, dan khususnya tiap restoran, punya versi masing-masing. Cara masaknya pun beda, ada yang dicampur selagi dimasak, ada yang dimasak terpisah, baru dicampur di piring saji. Yang jelas proses masaknya dari beras yang dibumbui, bukan beras ditanak jadi nasi dulu seperti nasi goreng.
Baca juga: "Bohong Banget Deh Kalau Nggak Blingsatan di Registan Samarkand"
Dagingnya ada pilihan daging domba, sapi, ataupun kuda. Paling sering sih daging domba karena banyak ternak domba di Uzbekistan. Bisa juga ada tambahan telur ayam atau telur burung puyuh rebus dan sosis daging kuda.
Level berminyaknya juga beda-beda. Ada yang sangat berminyak (lihat saja di kuali raksasanya, minyaknya begitu banyak; tapi saat mengambil nasinya, minyaknya nggak ikut disendok sih), ada juga yang lebih kering.
Minyaknya nggak ikut disendok
Bagi yang vegetarian tapi nggak strik, bisa pesan plov tanpa daging. Tapi ya nasinya tetap dimasak bersama daging dan kuah kaldu, nggak bisa minta dimasak terpisah. Aroma daging juga pasti masih tercium, malah kadang potongan daging kecil-kecil juga masih bisa nyasar ke piring Anda. Jadi buat yang strik vegetariannya memang nggak bisa makan plov.
Di resto, termasuk di Plov Center ini, plov disajikan dengan tambahan salad di piring terpisah. Isi saladnya tomat dan ketimun, juga bawang bombay. Dan tentu ada sajian pembuka berupa roti besar berbentuk bundar pipih bertekstur agak keras dan padat (disebut non, atau dalam bahasa Rusia lepyoshka). Minumnya teh hijau hangat. Harga satu porsi plov: +/-20.000 som (sekitar Rp30.000).
Baca juga: "Satu Lagi Bangunan Lambang Cinta: Sitorai Mohi-Hosa Palace di Uzbekistan"
LOKASI DAN CARA KE SANA
Alamatnya di 1 Guards Colonel Khodjaev Street, Tashkent, Uzbekistan. Lokasinya dekat Tashkent TV Tower, salah satu landmark di Tashkent, dan Museum and Memorial of Victims of Repression. Kalau ke sini naik metro, turun di Stasiun Habib Abdullayev.