Pantai Pahang Waq di Lembata NTT
Saat pertama kali mengunjungi Pantai Pahang Waq di Lembata Nusa Tenggara Timur bulan Mei 2023 lalu, saya dan teman-teman tak punya bayangan seperti apa pantai yang didatanginya aja pakai usaha ini. Kami diminta berangkat lebih pagi dari hotel kami di Kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata. Sekitar jam 7 pagi berangkat, ke arah timur, melewati begitu banyak desa dengan nama asing dan unik, jalanan berliku naik-turun, dengan bonus pemandangan di kiri-kanan sepanjang jalan. Lembata, setiap pengkolannya menawarkan kejutan indah!
Pantai Pahangwaq berada di bagian timur Pulau Lembata
Baca juga: “Segeralah ke Lembata Sebelum Viral”
Dua jam 15 menit barulah sampai di tempat di mana mobil kami diparkir. Masih pagi, jam 9-an, tapi matahari di Lembata sudah garang. Kami masih pula harus jalan kaki, entah seberapa jauh. Untungnya jalurnya datar dan cukup teduh, walaupun ada juga area terbukanya. Masuk ladang, tanah kosong, tak terlihat sama sekali rumah warga. Jejak kehidupan hanyalah sapi-sapi yang merumput.
Jalur datar dan teduh menuju lokasi Pantai Pahang Waq
Sekitar 10 menit berjalan, barulah tampak garis pantainya. Panjang, pasir putih, dengan gradasi warna air laut yang sungguh mengundang. Di ujung di hadapan kami tampak pantainya diakhiri tanjung berbatu. Di ujung itulah kami istirahat, ada pohon rindang. Sempat terlintas di pikiran saya, pantainya sih indah dan kelihatan asyik buat direnangi, tapi ekspektasi saya lebih dari ini. Udah jauh-jauh gitu lhooo…. Pantai indah buat saya bukan sekadar garis pantai yang panjang dan air jernih bergradasi, tapi ada batu-batu karang unik, dan bukit yang bisa dinaiki.
Mulai tampak garis pantainya
Ini dia pantainya, tapi ini baru bagian awal
Untunglah, ternyata tujuan akhir kami bukan di situ. Kami berjalan lagi menyusuri garis pantai yang berbatu-batu karang. Lalu naik ke bukitnya. Sampai atas bukit ini pemandangan yang tersaji di depan mata sudah uwowww banget. Nggak tahan untuk nggak berhenti dulu foto-foto. Segala angle bagus! Tapi tetap, itu belum garis finish ya, Trippers... Pemandu mengajak kami lanjut. “Di depan lebih bagus!” serunya. Kami benar-benar dibuat penasaran dan menduga-duga. Karena walaupun Pantai Pahang Waq ini sudah viral di kalangan orang Lembata sejak 2020, tapi jujur saya belum pernah menemukannya di internet atau nongol di media sosial saya.
Menyusuri garis pantainya yang berbatu-batu
Sampai di atas bukitnya
Berfoto-foto dulu di bukitnya, dengan latar tebing
Berfoto-foto dulu di bukitnya, ke arah pantai tempat start
Masih di bukitnya, tapi ini ke arah pantai utamanya
Masih di bukitnya, tapi ini ke arah pantai utamanya
Dari atas bukit berumput yang cukup lapang, kami turun lagi ke bawah. Cukup terjal tapi doable, jalurnya pendek saja, dan aman, tapi tetap harus hati-hati. Terlihatlah sebuah ceruk pantai berbatu-batu karang yang cantik! Di depannya ada pulau karang kecil, yang sudah terlihat dari atas bukit. Kami sudah gembira, langsung berhamburan mau foto-foto. Tapi lagi-lagi pemandu bilang, “Di depan lebih bagus lagi!” Laaaah, belum sampai juga toh?
Dari atas bukit turun lagi ke bawah, terlihat ada pulau karang kecil
Nah ini pantai berikutnya, yang masih bukan pantai utamanya
Dari pantai ini, masih maju lagi ke arah kanan baru ketemu pantai utamanya
Kami pun diajak memanjat pagar alami yang tersusun dari batu-batu karang, dan begitu tiba di depannya, sontak semua berseru, “Wowwww…. cakep bangeeettt!!!” Terlihat hamparan batu-batu berwarna putih kekuningan didampingi air laut biru jernih bergradasi dan dilatari tebing batu kerucut yang menjulang dan ditumbuhi tanaman hijau. Kontras warna yang memukau! Apalagi saat kami datang cuaca terik cerah sumringah! Total jalan kaki dari ujung tanjung ke sini +/-30 menit kalau nonstop. Kalau dengan berhenti foto ya paling tidak 45 menit.
Memanjat untuk mencapai pantai utamanya
Pantai Pahangwaq, hamparan batu-batu, air laut biru jernih dan tebing kerucut
Banyak angle spektakuler yang bisa dieksplor di sini. Trippers bisa juga naik ke batu di sebelah kiri dan berfoto di situ.
Angle favorit di Pantai Pahangwaq
Angle favorit di Pantai Pahangwaq
Angle favorit di Pantai Pahangwaq
Naik ke batu di sebelah kiri
Melihat airnya yang biru jernih, ingin rasanya melompat. Tapi menurut pemandu, pantai ini bukan tempat yang cocok untuk berenang. Selain banyak karang, juga kadang ombaknya besar. Saat kami datang di bulan Mei 2023 ombaknya tenang, tapi saat saya datang lagi dengan rombongan berbeda bulan Juli 2023, ombaknya cukup besar. Saat itu kami melihat ada 2 pemuda lokal yang bermain-main di pantainya yang berbatu, turunnya dari atas bukit yang mengarah ke sisi pasir pantainya. Mereka pun tidak berenang.
Saat Mei 2023 ombaknya tenang
Saat Juli 2023 ombaknya cukup besar
Dua pemuda lokal bermain-main di pantainya yang berbatu
Kalau mau berenang lebih aman di bagian lain Pantai Pahang Waq, yaitu bagian pantai yang pertama terlihat saat jalan kaki ke sini. Tapi tidak ada fasilitas apa pun di seluruh area pantai ini. Untuk buang air kecil saja kami harus sembunyi di balik semak.
Kalau mau berenang di bagian pantai yang ini
Pantai Pahang Waq berada di antara Desa Bean dan Desa Tobotani Kecamatan Buyasuri Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT). Ditempuh naik mobil dari Kota Lewoleba 2-2,5 jam. Selain tak ada fasilitas toilet, juga tidak ada warung maupun lopo-lopo (gazebo). Kami bergeser ke Pantai Bean yang tidak jauh dari Pantai Pahang Waq untuk menggelar terpal di bawah pohon dan membuka bekal makan siang. Pantai Bean juga cantik, panjang, pasir putih, air bergradasi, dan landai.
Makan siang di Pantai Bean
Makan siang di Pantai Bean
Pantai Bean
Pantai Bean juga bisa dilihat garis pantainya dari sebuah ruas jalan yang berada di ketinggian dan pas di pengkolan. Indah! Jadi ingat Pantai Kolbano, walaupun nggak sama persis.
Pantai Bean dari ketinggian
Trippers yang sudah ke Lembata tapi belum sampai ke Pantai Pahang Waq, yuk balik lagi. Belum lengkap ke Lembata kalau belum ke hidden paradise yang satu ini. Hubungi MyTrip di 0811821006 untuk private trip maupun join open trip ke Lembata.