Setiap daerah tentunya memiliki ciri khas dalam hal wisata kuliner, seperti gudeg di Yogyakarta, soto di Lamongan, pecel di Madiun, nasi krawu di Gresik, sop konro di Makassar, ayam taliwang di Lombok, dan banyak lagi. Nah, mungkin belum banyak yang tahu kalau di Jawa Timur ada kuliner unik yang telah bertahan selama kurang lebih 50 tahun. Namanya es drop dari Blitar.
Baca juga: “Alternatif Wisata Edukasi di Blitar, Kebun Kopi Karanganjar”
Es drop merupakan jajanan legendaris khas Blitar sejak tahun 1960-an. Bentuknya menyerupai lilin dan dibungkus menggunakan kertas ramah lingkungan. Biasanya es ini dijual oleh bapak-bapak tua yang mengendarai sepeda dengan membawa 2 buah termos silinder warna merah sebagai wadah esnya yang ditempatkan di bagian belakang sepeda.
Penjual es drop
Kuliner es jadul ini memang wajib dicicip saat liburan di Blitar, lagi pula penjual es drop sangat mudah dijumpai yakni di area Makam Bung Karno yang berada di Desa Bendogerit Kecamatan Sananwetan Kota Blitar. Untuk memasuki kawasan Makam Bung Karno sendiri, pengunjung hanya dikenai biaya parkir Rp3.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp5.000 untuk kendaraan roda empat. Sementara tiket masuknya gratis.
Makam Bung Karno
Es drop memiliki beberapa macam rasa antara lain rasa stroberi, melon, kopi, kacang hijau dan durian. Harganya sendiri sangat murah yakni hanya Rp4.000 per bijinya. Biasanya si penjual es menjajakan jualannya sambil membunyikan semacam klintingan seperti lonceng kecil berwarna emas. Saat ini terdapat beberapa merek es drop di antaranya Cahaya Baru, Murni Sari dan Burung Betet.