Tsokyil Podrang, pemandangan di sini yang tercantik
Dalai Lama memang sudah tidak menetap di Tibet tapi istana-istana yang pernah dihuninya hingga sekarang masih terjaga dan kita sebagai wisatawan dapat mengunjunginya. Selain Istana Potala yang juga dikenal sebagai istana musim dingin, ada satu lagi yang tak kalah menarik yang bisa dikunjungi di Lhasa Tibet, yaitu Norbulingka, istana musim panas. Kita bahkan bisa melongok hingga ke kamar mandinya.
AWAL MULA DIBANGUNNYA NORBULINGKA
Norbulingka adalah kompleks istana di dalam taman nan asri. Norbulingka atau dalam bahasa Mandarin Luobulinka artinya Jewel Park atau Treasure Park. Dibangun tahun 1755 (sekitar 100 tahun setelah Istana Potala dibangun kembali) pada masa Dalai Lama Ke-7, Kalsang Gyatso (1708–1757).
Awalnya kenapa istana (atau saat itu tepatnya hanya paviliun) ini dibangun, ada kaitannya dengan kondisi kesehatan Dalai Lama Ke-7. Demi mengobati penyakitnya, setiap musim panas Dalai Lama Ke-7 datang ke lokasi ini untuk berendam di sumber air panas. Kemudian seorang menteri Dinasti Qing pada masa itu mengusulkan agar dibangun sebuah pavilun di situ untuk istirahat Dalai Lama usai berendam di air panas. Kebetulan Dalai Lama Ke-7 juga jatuh cinta pada lokasi itu.
Sebelum dibangun, tempat ini berupa tanah tandus dan dihuni oleh binatang-binatang liar. Tapi pemandangannya indah terutama saat musim panas, apalagi berada di tepi Sungai Kyichu. Makanya cocok untuk dibangun tempat peristirahatan.
Tempat itu akhirnya menjadi kediaman resmi sekaligus tempat kerja Dalai Lama Ke-7 selama musim panas. Akhirnya menjadi tradisi, sebelum ditahbiskan menjadi Dalai Lama, tiap-tiap Dalai Lama menetap di Norbulingka untuk belajar.
Pada masa Dalai Lama Ke-8, Jampel Gyatso (1758-1804), Norbulingka diperluas, ditambahkan 3 kuil dan dinding perimeter, ditanami banyak pohon buah dan tanaman lainnya yang dibawa dari banyak bagian di Tibet.
Sedangkan pada masa Dalai Lama Ke-14, Tenzin Gyatso, dibangunlah satu bangunan istana yang dinamai Takten Migyur Podrang tahun 1954, dan rampung tahun 1956. Namun 3 tahun kemudian, tahun 1959 ditinggalkan karena Dalai Lama Ke-14 mengungsi ke India.
Takten Migyur Podrang
Sejak saat itu Norbulingka yang tadinya merupakan pusat administratif maupun pusat religi bagi Tibet, dijadikan taman publik oleh pemerintah China, hingga sekarang. Dan pada tahun 2001 Norbulingka ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Tapi sebelumnya Norbulingka sempat rusak berat saat Revolusi Kebudayaan (1966-1976). Kemudian dibangun lagi mulai tahun 2003 oleh pemerintah China dengan menelan biaya sebesar 67,4 juta yuan (sekitar Rp135 miliar).
Baca juga: “Panduan Cerdas Eksplor Tibet (Bagian 1)”
MENGENAL BANGUNAN-BANGUNANNYA
Norbulingka berada di sisi barat Lhasa, berjarak 2,5-3 km di barat daya Istana Potala, di ketinggian 3.650 mdpl. Dapat dicapai dengan bus umum, tapi berhubung kita sebagai wisatawan harus ikut grup tur, jadi nggak usah pusing tentang bagaimana cara ke sana. Tinggal duduk manis dalam mobil rombongan, langsung sampai.
Total luas Norbulingka (taman dan semua istananya) sekitar 36 hektar dan merupakan taman buatan di zaman kuno terluas dan tertinggi di dunia. Istana-istananya sendiri secara total memiliki sekitar 400 ruangan. Selain itu ada 30.000 barang peninggalan sejarah Tibet yang berharga disimpan di sini seperti beberapa relik berharga, kitab-kitab agama Buddha, patung-patung Buddha, thangka, karya-karya seni.
Taman ini disarati tanaman bunga. Sebelum mencapai gerbang utama taman saja, kita sudah disambut plaza atau lapangan yang penuh bunga.
Plaza penuh bunga
Lalu melewati gerbang, ada panel batu besar bertuliskan “Welcome to Norbulingka” dan berhiaskan bunga-bunga. Selain bunga mawar, petunia, marigold, krisan, ditanam juga beberapa tanaman herbal di taman dan halaman Norbulingka. Ada juga pohon buah seperti apel, peach dan aprikot. Juga ada serangkaian pohon bambu.
Panel batu ini terlihat setelah gerbang masuk utama
Nah, lalu apa saja bangunan istana atau paviliunnya? Dan mana yang paling menarik yang tak boleh dilewatkan?
Begitu masuk dari gerbang, berjalan lurus terus, kita akan melihat taman bunga, dan ada gerbang masuk istana yang pertama, Kalsang Podrang, dinamai berdasarkan nama Dalai Lama Ke-7, Kalsang Gyatso. Podrang artinya istana.
Taman bunga di depan Kalsang Podrang
Istana ini terdiri dari 3 lantai, berisi ruang-ruang pemujaan kepada Buddha, ruang tidur, ruang baca, ruang tamu, dll. Wisatawan bisa masuk ke mari, melihat-lihat, tapi tak boleh memotret. Mural di lantai 2 sangat layak untuk dilihat. Dengan gambar anak-anak sedang bermain, lukisan semacam ini jarang ditemukan dalam khazanah Tibetan Buddhism. Di aula utamanya ada singgasana Dalai Lama Ke-7 di antara patung Dewi Kwan Im (Avalokitesvara) dan Longevity Buddha.
Kalsang Podrang
Keluar dari Kalsang Podrang, menyusuri dinding panjang berwarna kuning (kalau dari gerbang masuk, setelah ketemu taman bunga, belok ke kanan), kita akan melihat di sebelah kiri ada Khamsum Zilnon. Paviliun dua lantai ini punya teras tempat Dalai Lama menonton pertunjukan opera atau tari-tarian yang digelar di halaman luas di depannya.
Khamsum Zilnon
Di sisi yang sama dengan Khamsum Zilnon, terdapat gerbang masuk menuju istana utama dan taman di seberangnya. Takten Migyur Podrang yang dibangun tahun 1954 pada masa Dalai Lama Ke-14, adalah istana yang paling anggun di komplek ini, arsitekturnya gabungan antara kuil dan vila. Disebut juga New Summer Palace. Istana inilah yang jadi tujuan utama turis kalau ke Norbulingka.
Takten Migyur Podrang, paling anggun
Bangunannya terdiri dari dua lantai dengan atap datar khas Tibet. Di depannya ada kolam air mancur dan penuh bunga di sekelilingnya. Biasanya turis langsung naik tangga di sebelah kiri ke lantai dua, dan nanti turun dari tangga di sebelah kanan. Di ruangan pertama yang dimasuki terdapat frescoe (lukisan dinding) tentang sejarah Tibet, lengkap, ada sekitar 301 adegan. Saat di sini, simaklah baik-baik penjelasan pemandu lokal Anda. Menarik banget ceritanya, salah satunya tentang bagaimana Raja Tibet pertama kali ditemukan.
Takten Migyur Podrang, istana utama, di halamannya banyak bunga
Di ruang lainnya kita akan melihat benda-benda peninggalan Dalai Lama, salah satunya radio antik dari Rusia. Kita juga bisa melihat kamar mandi modern yang ada di istana ini.
Setelah keluar dari istana utama, menyeberanglah masuk ke dalam taman. Di danau di dalam taman ini ada paviliun bernama Tsokyil Podrang. Dibangun pada masa Dalai Lama Ke-8. Ada dua jembatan batu yang menghubungkan istana di tengah danau dengan daratan. Atapnya dilapis emas. Istana ini dipenuhi mural Buddhis di dindingnya dan patung-patung Buddha. Pemandangan ke arah Tsokyil Podrang ini boleh jadi pemandangan paling cantik di seluruh Norbulingka. Jadi jangan lewatkan berfoto-foto di sini, juga duduk-duduk menikmati keasriannya.
Tsokyil Podrang
Di sisi barat Norbulingka ada Golden Podrang, dibangun oleh seorang dermawan tahun 1922, saat Dalai Lama Ke-13. Dalai Lama Ke-13 yang bertanggung jawab atas modifikasi arsitekturnya, termasuk pintu raksasa berwarna merah. Beliau juga yang mengembangkan taman Chensel Lingkha/ Podrang.
Pintu gerbang raksasa berwarna merah dengan ornamen khas Tibet ini sangat menarik untuk dijadikan latar foto. Ssst... kalau lagi nggak banyak pengunjung, kita bisa menutup pintunya sebentar buat berfoto. Tapi selesai foto buka lagi ya...
Berfoto dengan pintu merahnya tertutup
Berfoto dengan pintu merahnya tetap terbuka
O ya, ada kebun binatang juga lho di Norbulingka, terutama untuk menampung binatang yang diterima Dalai Lama sebagai hadiah. Tapi biasanya wisatawan nggak ke sini, karena nggak cukup waktunya.
YOGHURT FESTIVAL
Kalau beruntung, pas Anda datang ke Norbulingka pas digelar Shodun atau Shoton Festival, atau dikenal sebagai Yoghurt Festival. Festival tahunan ini memang digelar di Norbulingka. Tanggal pastinya mengikuti kalender Tibet, 7 hari pertama di bulan 7, bisa awal Agustus sampai awal September. Festival berlangsung selama 7 hari. Selama seminggu warga lokal memenuhi halaman Norbulingka dengan karpet atau tikar piknik. Sementara di area utama di depan Khamsum Zilnon dilangsungkan pertunjukan opera Tibet, tari-tarian dan nyanyi-nyanyian. Meriah banget deh!
INFO TURIS
Tiket masuk: 80 yuan (peak season), 60 yuan (off season)
Jam buka: 09.00-17.30 (Senin-Sabtu)
Waktu terbaik: sepanjang tahun, tapi kalau mau nonton Yoghurt Festival antara Agustus-September.
Lokasi: Norbulingka Intersection, South Minzu Road, Lhasa City
Rekomendasi durasi kunjungan: 2-3 jam supaya bisa memasuki dan menikmati hampir semua spot yang ada. Butuh lebih lama kalau datang pas Yoghurt Festival.
sulfur effects on body clorochina where to get chloroquine
2021-02-23best erectile dysfunction remedies hydroxychloroquine plaquenil erectile pill sponsored by doctor oz
2021-02-22uses for zithromax zithromax prices zithromax is used for
2021-02-13corner drug store best drugstore face moisturizer best drugstore eye cream
2021-01-10