"Cahaya surga"
Selain populer sebagai Kota Wali, Tuban juga dikenal sebagai Kota Seribu Gua karena banyaknya gua yang ada di sini. Sebut saja Gua Akbar, Gua Ngerong, Gua Suci Palang, Gua Pondok Pesantren Perut Bumi dan yang tak kalah indahnya Gua Putri Asih.
Baca juga: "Gua Agung Garunggang di Sentul, Antara Jalan Becek dan 'Sentuliem'"
Keistimewaan Gua Putri Asih yang terletak di tengah-tengah hutan jati ini adalah terdapatnya ‘mutiara gua’ yang tampak terbang berhamburan saat terkena cahaya matahari. Sorot matahari masuk hingga ke dasar gua melalui lubang yang berada di atas gua. Karena inilah Gua Putri Asih menjadi begitu populer sebagai gua dengan cahaya surganya.
Saat tiba di mulut gua mula-mula kita akan melewati jalur dua arah yang cukup sempit dan hanya dibatasi oleh pagar bambu. Namun sempitnya jalur hanya sementara, sebab setelah itu kita akan tiba di ruangan gua yang sangat luas dengan stalagtit dan stalagmit khas gua beserta bunyi merdu tetesan air yang dihasilkannya. Penerangan pun sudah tersedia meski belum bisa menerangi seisi ruangan gua. Cahaya lampu yang dihasilkan dari genset tersebut hanya dipasang pada bagian jalan mengingat kondisinya cukup licin dan basah agar para pengunjung bisa melihat dengan jelas. Penerangan juga diletakkan pada beberapa spot terbaik.
Gua Putri Asih masih terbilang sepi pengunjung mengingat masih dalam pengembangan. Letaknya di Desa Nguluhan Kecamatan Montong Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur. Gua ini bisa diakses dari Bandara Juanda Surabaya dengan jarak sekitar 150 km atau kurang lebih 2,5 jam berkendara. Biaya masuk per orangnya adalah Rp10.000 sementara biaya parkir kendaraan roda dua Rp2.000 dan kendaraan roda empat Rp8.000. Lalu untuk fasilitas umum sudah tersedia warung makan, tempat istirahat dan toilet.