Banyak sekali wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri yang telah mengenal Kawah Ijen dengan fenomena Blue Fire-nya yang mendunia. Jika Trippers mempunyai rencana berkunjung ke Kawah Ijen, tak ada salahnya menyempatkan waktu sejenak untuk menyambangi juga Agrowisata Jampit di ‘Republik Kopi’, Bondowoso, Jawa Timur.
Nama Agrowisata Jampit memang masih terdengar asing di telinga dan belum setenar Kawah Ijen. Saat ini nama Jampit mungkin hanya dikenal orang sebagai lokasi perkebunan kopi yang dikelola PTP Nusantara. Padahal Jampit juga memiliki destinasi cantik yang amat sayang kalau dilewatkan saat bertandang ke kawasan Ijen.
Agrowisata Jampit memberikan suguhan panorama yang masih sangat alami. Dengan keramahan masyarakat yang selalu menyambut baik para pengunjung, akan menambah keyakinan bahwa Jampit benar-benar daerah yang pas dijadikan tujuan liburan akhir pekan bersama keluarga.
Sesuai dengan namanya, Agrowisata Jampit berlokasi di Desa Jampit, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur. Ciri khas tempat ini adalah adanya sebuah bangunan rumah tua berlantai dua nan besar, dengan desain ala Eropa. Rumah tersebut telah berdiri sejak tahun 1927 dan dulunya pernah dihuni oleh keluarga Belanda yang memiliki peran dalam mengontrol perkebunan kopi di daerah Jampit.
Bangunan yang nampak kokoh ini juga dikelilingi taman dengan rerumputan hijau serta tatanan bunga-bunga dalam berbagai model. Letaknya memang tersembunyi dan jauh dari keramaian, arealnya pun diapit oleh luasnya perkebunan kopi. Namun justru hal tersebut yang menimbulkan kesan asri, sejuk dan alami. Bangunan ini disewakan sebagai penginapan. Bagi Trippers yang ingin merasakan sensasi menginap di tengah-tengah keasrian perkebunan kopi ini, harga sewanya dibandrol Rp2.200.000 per malam dengan fasilitas 4 kamar tidur, 4 kamar mandi dalam, 1 kamar supir, televisi, ruang santai, penghangat ruangan dan 2 pramuniaga.
Tapi meskipun Agrowisata Jampit ini berkonsep penginapan, namun untuk memasuki lokasi ini tidak diwajibkan untuk menginap, Trippers hanya dikenakan biaya masuk Rp3.000 per orang tanpa tambahan biaya parkir kendaraan.
Bagi Trippers yang penasaran dengan Agrowisata Jampit, kalian bisa memilih penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng menuju Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Selanjutnya sewalah kendaraan untuk bergegas menuju lokasi. Bagi Trippers yang sebelumnya pernah mengunjungi Kawah Wurung tidak akan sulit mencari lokasi agrowisata tersebut, pasalnya Trippers tinggal meneruskan perjalanan saja setelah melewati Kawah Wurung. Jarak yang akan ditempuh dari Bandara Blimbingsari, Banyuwangi menuju Kawah Wurung berkisar 55 km atau kurang lebih 2 jam perjalanan. Lalu dari Kawah Wurung menuju Agrowisata Jampit sekitar 10 km lagi atau butuh waktu kurang lebih 30 menit.
Dibutuhkan perjuangan untuk mencapai lokasi ini terutama setelah memasuki kawasan Jampit. Jalanannya bergelombang dan berkelok-kelok, serta masih berupa tanah bercampur bebatuan dan pasir. Meskipun aksesnya masih terbilang sulit, Trippers masih bisa mendapatkan hiburan berupa pemandangan pepohonan pinus dan perkebunan kopi yang sangat luas di sepanjang perjalanan. Tips bagi Trippers yang ingin berkunjung ke Agrowisata Jampit adalah pergunakanlah kendaraan trail atau mobil offroad, mengingat medannya yang cukup sulit dilewati.